Seri Tanya Jawab Enlightening Parenting bersama Okina Fitriani
Tanya :
Anak saya umur 10 dan 7,
dua duanya laki-laki. Mereka banyak meluangkan waktu di sekolah.
Sampai rumah sudah jam 4 sore. Paling hanya dua jam saja efektifnya saya
berkomunikasi dengan anak-anak.
Banyak waktu dihabiskan di sekolah. Tantangan
yang saya termukan adalah setelah kami menanamkan nilai-nilai di rumah, mereka
pergi ke sekolah lalu pulang ke rumah dengan nilai yang berbeda.
Kami berharap
di sekolah juga ditanamkan behavior mengenai akhlak, kedisiplinan. Kejadiannya
pada anak kami yang kelas 4 SD, kok dia
lebih tertarik untuk membuat “impress” teman-temannya dibandingkan membuat “impress”
guru-gurunya.
Contohnya : dulu anak kami suka berlajar, sekarang keinginannya
belajar mengenai hal-hal baru sehubungan dengan akademiknya berkurang. Tapi dia
ingin membuat impress teman-temannya dengan
minta dibelikan gel rambut. Karena teman-temannya pakai gel. Dia juga
ingin hebat main bola, karena teman-temannya juga suka main bola. Tapi nggak
ada keinginan membuat guru-gurunya
senang, denagn mendapatkan nilai-nilai bagus.
Saya berharap sekolah bisa
melakukan sesuatu sehingga anak-anak semangat menerapkan perilaku yang baik
sesuai dengan yang kita inginkan. Bagaimana caranya?
Jawab :
Pertama, anak mendapatkan nilai baik bukan
untuk membuat impress guru-gurunya. Jadi kalau kita mengharapkan anak-anak kita
nilainya baik supaya guru-gurunya impress, It’s totally wrong.
Anak mengharapkan nilainya lebih baik karena
dia ingin meningkatkan kemampuannya. Dan itu dilakukan di rumah. Dengan apa?
Apresiasi dari orangtuanya. Puji dia lalu arahkan.
“ Wah.. hari ini adek sudah lebih
baik ya. Selanjutnya mau seperti apa nak?”
Olah raga itu penting sekali untuk
kecerdasan. Anak pengen ahli main bola gak apa-apa. Motion create emostion.
Biarkan dia bergerak untuk mendapatkan emosi yang lebih stabil.
Soal gel itu gampang saja. Jangan ngomel. Misalnya, “Alaaah...
rambut aja tuh yang keren, nilai cuma 7!”
Anak akan kesal
Justru masalah gel ini bisa
dijadikan pintu masuk diskusi. Misalnya begini :
“Nak, mau beli gel untuk apa?”
“Biar keren, Pa.”
“Terus kalau keren untungnya apa?”
“Banyak yang suka.”
“Oke. Rambut sudah keren, lalu apalagi
nak yang perlu keren?”
“Prestasi.”
“Oke. Prestasi apa yang kamu mau
lebih keren? Apa yang perlu kamu lakukan supaya lebih keren prestasinya? “
(Masuk ke parental coaching)
Ini namanya utilizing moment.
Gunakan masalah gel itu untuk pintu masuk membicarakan goal akademis sambil
menanamkan value.
Sekolah dari pagi sampai sore,
kalau menurut anda itu tidak efektif, kalau anda merasa value yang anda
tanamkan ke anak sudah baik, ya jangan sekolahkan anak di full day school. Anda
bisa memilih home schooling. Salah satu
penggerak EP, namanya Mbak Melati, yang sekeluarga jalan-jalan keliling
Indonesia dengan motorhome selama 1 tahun, bisa dilihat di youtube, sudah 3tahun anaknya melakukan home schooling.
Jadi kalau menurut anda sekolah
biasa tidak bisa memfasilitasi anak kita dengan baik, pilih home schooling. Saya pun dulu kalau tidak menemukan sekolah
yang sesuai dengan kriteria yang saya tetapkan, maka saya ajarkan anak saya
sendiri di rumah. Sekolah bagus hanya
bonus. Pendidikan itu berasal dari rumah.
Saya sudah mengalami pindah ke
berbagai negara. Anak saya yang paling besar sudah mengalami pindah-pindah di
enam sekolah yang berbeda di negara yang berbeda. Tapi ya tetap baik. Di sekolah bagus hasilnya
baik, disekolah jelek juga tetap baik.
Kalau menggerakkan perubahan di
sekolah bagaimana? Kita yang memilih sekolah, maka kita yang bertanggung jawab
atas pilihan itu. Kita bisa bekerjasama dengan sekolah. Contohnya : luangkan waktu duduk di sekolah,
lihat, perilaku apa yang menurut anda perlu diperbaiki. Lalu kita beri masukkan.
“Yuk kita bikin
program ini yuk Pak Guru Bu Guru, agar perilaku seperti ini berkurang di
sekolah. “ Siapa yang turun tangan? Orangtua murid. Mari turun tangan. Jangan cuma mengeluh, komplain, protes sana sini.
Dulu di sekolah anak saya tidak ada
yang namanya standard handling bullies.
Sekarang ada. Yang bikin siapa? Saya. Di-approve
oleh sekolah.
Kita tidak bisa hanya menyalahkan
sekolah. Kita dan sekolah bisa
bekerjasama membangun behavior yang lebih baik.
1 komentar:
numpang promote ya min ^^
Hayyy guys...
sedang bosan di rumah tanpa ada yang bisa di kerjakan
dari pada bosan hanya duduk sambil nonton tv sebaiknya segera bergabung dengan kami
di DEWAPK agen terpercaya di tunggu lo ^_^
Posting Komentar