Anak-anak jaman
now kalau diajak liburan, inginnya ke tempat-tempat yang sedang hitz dan kekinian. Padahal belumlah lengkap semua destinasi
tempat wisata Jogja kami kunjungi, kami malah beralih ke arah Klaten, Jawa Tengah demi memenuhi keinginan
anak-anak dan keponakanku. Ada apa di sana?
Salah seorang
sahabat merekomendasikan tempat wisata Umbul Ponggok, yang terletak di Jl. Raya
Ponggok-Delanggu, Ponggok, Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Maka meski kami
harus menempuh sekitar 42-an Km atau satu jam lebih dua puluh menit bermobil
dari Jogja, kami tetap semangat menuju Umbul Ponggok.
Tiba di lokasi
yang berada di pinggir jalan , kami diarahkan tukang parkir untuk masuk ke
jalan-jalan yang lebih kecil,mencapai tempat parkir yang berada di lingkungan
perkampungan.
Setelah parkir, kami berjalan kaki menuju lokasi
wisata. Sekilas dari luar, tempat ini biasa saja, mirip kolam atau empang. Tak tampak
indahnya.
Tempat ini buka
dari pukul 6 hingga 16.00. Harga tiket
masuk per orang Rp. 15.000,- Ada juga harga paket termasuk tiket masuk
+snorkel+ pelampung, per orangnya Rp. 30.000,-. Harga tersebut sudah termasuk
full asuransi di Umbul Ponggok dan snack khas Ponggok, sebungkus stik duri ikan
nila.
Masuk ke area
ini, tampak kolam yang cukup luas dengan warna gelap. Sumber air kolam ini
berasal dari mata air asli pegunungan yang dikelilingi pohon-pohon besar di
sekitar area. Kedalaman kolam di bagian tepi sekitar 1-1.5 meter. Sedangkan
bagian tengahnya 2-3 meter.
Berbeda dengan
kolam renang yang umumnya berlantai keramik, Umbul Ponggok lantainya terdiri
dari hamparan pasir yang luas, dan bebatuan.
Terdapat ribuan ikan warna-warna yang bebas berenang dalam air jernih sehingga tampak seperti
pemandangan dasar laut. Air di Umbul Ponggok tidak berbau amis karena mengalir
terus menerus.
Selain sebagai
tempat snorkling, Umbul Ponggok juga sering dijadikan tempat latihan diving bagi
penyelam pemula, sebelum benar-benar terjun ke laut.
Anin, Dea, Rafif
dan keponakanku, Ilham segera mengenakan pelengkapan snorkling dan pelampung.
Tak menunggu lama, mereka lalu terjun ke air yang jernih. Aku dan Akang duduk
di warung yang berjejer-jejer di pinggir kolam, menikmati teh tarik dan pisang
goreng.
Senang melihat
ekspresi ceria anak-anak. Mereka tampak sangat menikmati suasana di tempat ini.
“Pemandangan di
dasar kolam bagus, Ma!” Cetus Anin riang.
Rupanya
anak-anak ini tak puas hanya berenang saja.
“Anin mau
berfoto dan jalan di dalam air, Ma. “
“Dea dan Ilham
juga!” Seru Dea.
Kami kemudian
beramai-ramai menyambangi counter petugas.
“Untuk paket
walker, biayanya 150 ribu rupiah per orang durasi 30 menit. Nanti akan difoto dan juga dibuatkan videonya, Bu.
Foto dan video bisa dimasukkan ke usb, disk, atau ke smart phone. “ Ujar sang
petugas menjelaskan.
“Bahaya, gak
Mas? Anak saya ada yang tidak bisa berenang.” Sahutku ragu.
“Tidak perlu
bisa berenang, yang tak bisa berenang pun bisa melakukan “walker” dan berfoto
di dalam air. Gerakannya ya seperti berjalan di daratan bukan berenang, nanti anak-anak
akan mengenakan sejenis helm, jadi bisa bernafas seperti di daratan. Ada anak
yang menderita ashtma? Kalau ada, saya tidak menyarankan dia ikut kegiatan ini.
Lebih baik jangan.” Ucapan si Mas membuat aku melirik Rafif. Anak bungsuku itu cemberut.
“Rafif terpaksa
tidak bisa ikut, ya, Nak... Rafif kan punya asthma..” Bisikku.
Rafif pasrah,
tak mampu protes. Dengan langkah gontai dia berlalu, kembali duduk di tepi
kolam.
Kemudian Anin,
Dea dan Ilham diajak petugas duduk di kursi di pinggir kolam. Si Mas petugas memberi pengarahan singkat, tentang apa yang
tak boleh dan boleh dilakukan ketika berada di dalam air. Mereka bertiga juga
diajari bahasa-bahasa isyarat dengan gerakan tangan untuk berkomunikasi saat
berada di bawah air. Hal ini sangat penting untuk keselamatan, dan menghindari
hal-hal yang tak diinginkan.
Setelah si Mas
yakin ketiga anak itu sudah mengerti pengarahannya, beberapa petugas lainnya
membantu anak-anak mengenakan perlengkapan walker. Dan perlahan mereka turun ke dasar kolam.
Sambil menanti
mereka melakukan kegiatan walker, aku melihat-lihat foto hasil jepretan
photographer Umbul Ponggok yang dipasang di Standing Banner. Seru sekali
ternyata hasilnya. Bukan hanya untuk dokumentasi biasa, tapi pasangan calon
pengantin bisa juga melakukan foto pre wedding di dalam air. Bermacam-macam
properti foto bisa dipilih, ada motor, becak,
ayunan, dan lain-lain.
sumber foto : travellerasik.wordpress.com/2016/12/21/umbul-ponggok-klaten/ |
Kalau ingin hasil foto di dasar kolam Umbul Ponggok tampak keren, perlu diperhatikan saat yang tepat untuk mengambil foto. Simak tipsnya berikut ini :
Ingin melihat video Anin, Dea dan Ilham di Umbul Ponggok? Ini dia..
Anak-anak senang
sekali berkunjung ke tempat yang dijuluki Bunaken Van Klaten ini. Recommended untuk destinasi liburan!
Bagus ya. Pasti anak2ku suka niy....
BalasHapusWah bagus neh bisa foto dalam air. Harganya juga relatif murah
BalasHapusAku baru tahu klo Klaten punya tempat wisata yg asik dan seru spt ini. Jd mupeng. Jadwalin ah.
BalasHapusAku sering liat foto-fotonya, tapi gatau nama tempatnya. Ternyata nama tempatnya Umbul POnggok ya, baiklaaaah pankapan haru main kesini. Makasi infonya ya mbaaaak
BalasHapusKeren! Kekinian bgt ya... Kalau asma ga boleh ya? :(
BalasHapusBagus banget ya
BalasHapusaahhh jadi kangen sama kampung halaman. dulu kalo ke ponggok, mesti rame2 sama adek saya mbak :) seruu, apalagi kalo pas foto underwater
BalasHapus