Laman

Selasa, 26 Desember 2017

Melewati Senja Romantis di Floating Market dan Kota Mini Lembang


Sore menjelang senja. Aku duduk dengan nyaman di jok si Kuning, memeluk erat pinggang suamiku, si Akang . Kami berdua tengah menjalani one day sweet escape, melepaskan diri sejenak dari segala rutinitas sehari-hari. Touring dengan moge, meski hanya jarak dekat, dari Bogor ke Lembang,  sejenak merasakan efek adrenalin yang meningkat dari kegiatan berpetualang di atas kuda besi, namun cukup membuat kami merasakan energi baru.

 Setelah menjelajahi Farmhouse Susu Lembang, kemudian makan siang yang kesorean menikmati sate dan tongseng, kini kami  meluncur  mengikuti petunjuk Google maps menuju Floating Market.

Lokasi Floating Market terletak di Jalan Grand Hotel no. 33 E, Lembang, Jalur Kampung Leuit A1, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.  Tempat ini buka hari Senin –Jumat jam 09.00-17.00 dan Sabtu-Minggu  dari jam 9 pagi hingga jam 20.00.

Perjalanan tak memakan waktu lama. Tiba di lokasi, kami langsung membeli 2 tiket masuk @Rp. 20.000,- Tiket itu sudah termasuk minuman hangat millo, choco latte atau coffe latte yang bisa diperoleh di sebuah stand di dekat pintu masuk. Lumayan deh untuk menghangatkan badan.








 Pemandangan danau berair hijau dikelilingi bangunan berbentuk saung dengan berderet-deret perahu warna-warni  bermuatan aneka makanan langsung menyambutku. Di kejauhan terlihat gunung menjadi latar belakang yang makin mempercantik lanskap tempat ini.



Suasana sore menjelang senja dengan cahaya matahari mulai meredup, membuat atmosfer  terasa tentram, dan syahdu. Akang duduk dengan nyaman di bangku  kayu minimalis, menikmati choco latte hangatnya. Tiba-tiba ponselnya berdering. Salah satu teman kantornya menghubungi. Kemudian dia terlibat perbincangan tentang pekerjaan, menyebut istilah-istilah yang terdengar asing di telingaku.


Aku memutuskan berjalan-jalan sendiri melihat-lihat sekitar. Pengunjung saat itu pun tak terlalu banyak. Aku bisa bebas berkeliaran menikmati suasana dan mengambil foto tanpa terganggu kerumunan orang.










Deretan perahu di pasar terapung menawarkan berbagai jajanan  tradisional  .Ada mie godog, batagor, lontong sayur, colenak,  sate kelinci, jagung bakar, ketan bakar, pisang goreng, pempek, aneka snack tradisional, comro, misro, lumpia, cireng, tahu gejrot, tahu susu crispy, dan masih banyak lagi.

Untuk belanja makanan di pasar terapung, pengunjung harus menggunakan koin khusus yang bisa ditukar dengan uang cash di kasir.


Selain pasar terapung ,terdapat juga beberapa resto yang menawarkan jenis masakan Asia dan Eropa.

Tempat ini menawarkan berbagai wahana menarik. Salah satunya,  ada penyewaan kostum Jepang dan Korea  di Kyotoku Floating Market. Area  dibuat mirip dengan suasana Jepang. Pengunjung bisa berfoto di spot-spot keren dengan pakaian ala Jepang atau Korea.

Ada juga wahana untuk anak-anak misalnya permainan air seperti kereta air, kano, sampan keluarga, sepeda air dan paddle boat anak. Lalu ada taman kelinci, miniatur kereta api,  becak dan mobil mini.

Ada taman  dengan hamparan bunga cantik warna-warni yang keren banget untuk spot berfoto di Rainbow Garden.



Sayang sekali, karena waktu yang terbatas, aku dan Akang tak sempat menikmati semua wahana di tempat ini.  Kami hanya sempat mengunjungi kota mini .

Dari area pasar terapung, kami berjalan menyusuri taman-taman, melewati jalan setapak yang kemudian menuju undak-undakan tangga. Lokasi kota mini letaknya lebih tinggi dari floating market.


Untuk masuk ke kota mini, kami membayar tiket seharga Rp. 15.000,-. Kota Mini sebenarnya wahana yang cocok buat anak-anak, tapi buat orang dewasa juga menarik, karena banyak spot-spot cantik untuk berfoto atau berselfie ria.


Bangunan-bangunan di kota mini bernuansa Eropa, dengan warna cat yang cerah. Di sini anak-anak bisa belajar tentang berbagai profesi sambil bermain. Ada bangunan kantor polisi, bank, pemadam kebakaran, salon, klinik dokter, dan pasar.






Ada  rumah kucing, dimana pengunjung bisa bermain dengan kucing-kucing cantik. Bagi yang ingin bergaya dengan pakaian tradisional Belanda, ada  penyewaan busana berikut spot untuk berfoto di Little Missy Costume.


Aku dan Akang berjalan-jalan menikmati suasana kota mini, sambil sesekali berfoto. Senja hampir tenggelam ketika kami duduk di caffe di area ini. Pengunjung tidak ramai, sehingga nyaman rasanya menikmati keheningan.















Tak lama kemudian, adzan berkumandang. Kami berdua keluar dari area kota mini menuju musholla.  Air wudhu terasa dingin menyentuh kulit, tapi segar rasanya. Di musholla wanita, aku bercakap-cakap dengan ibu-ibu dari Makassar. Mereka datang dari jauh,  sengaja ingin  jalan-jalan ke Lembang.


Gelap mulai menyelimuti alam. Udara sejuk berhembus. Aku mendekap lengan Akang yang hangat, berusaha mengusir dingin. Kami kembali duduk di area pasar terapung,  memandang lampu-lampu temaram, sambil menikmati bandrek panas dan cakwe.

“Enak juga ya, melakukan one day sweet escape seperti ini.  Lepas dari urusan kerjaan, dan rutinitas ibu rumah tangga.  Pergi sebentar berdua secara dadakan, naik motor. Pacaran lagi.” Ucapku sambil menatap Akang manja.

Akang tak menjawab perkataanku. Sambil nyengir dia meraih jemari tanganku, perlahan dibawa mendekat ke wajahnya. Sesaat aku mengira dia akan mencium  punggung tanganku, tapi dengan cepat aku tersadar. Kutarik tanganku cepat-cepat.

“Eiiits! Jari Neng mau dimasukin ke lubang hidung Akang kan? Hahahaha... Sorry lah yaau.. Gak bakalan bisa!” Tukasku.

Di awal pernikahan, aku sering kena “jebakan Batman” konyol ala si Akang. Dikira mau romantis-romantisan, ternyata...hihihi... 😂😂😂😂😜😜 Setelah hampir 20 tahun menikah, tentu saja aku sudah paham gelagatnya. 

Kami berdua tertawa terbahak-bahak.  Tak kuhiraukan Bibi penjual Cakwe dan Mamang bandrek yang ikut tersipu melihat kelakuan kami. 

“Besok sebelum pulang, kita mampir ke Dusun Bambu ya, Neng..” Ujar Akang sambil meremas-remas jemariku.

Aku mengangguk, tersenyum senang. Malam makin merambat. Dan kami berdua larut dalam suasana romantis di Floating Market.
  

4 komentar:

  1. Murah banget tiket masuknya Mbak, udah dapet minum segala. Mupeng deh. Pilihan kulinernya juga lengkap ya sampe ada yang menu asing juga. Ini mah kudu sehari full di sini biar puas ya. Makasih ceritanya menghibur bagi kami yang belum bisa liburan. Seolah ikutan jalan-jalan :)

    BalasHapus
  2. Tempatnya lumayan lengkap, recomended buat keluarga

    BalasHapus
  3. Mantep mba tempatnya ya, tiketnya juga ga terlalu mahal

    BalasHapus