Sore menjelang
senja. Aku duduk dengan nyaman di jok si Kuning, memeluk erat pinggang suamiku,
si Akang . Kami berdua tengah menjalani one day sweet escape, melepaskan diri sejenak dari segala rutinitas sehari-hari. Touring dengan moge, meski hanya jarak dekat, dari Bogor ke Lembang, sejenak merasakan efek adrenalin yang meningkat dari kegiatan berpetualang di atas kuda besi, namun cukup membuat kami merasakan energi baru.
Setelah menjelajahi Farmhouse Susu Lembang, kemudian makan siang yang kesorean menikmati sate dan tongseng, kini kami meluncur mengikuti petunjuk Google maps menuju Floating Market.
Setelah menjelajahi Farmhouse Susu Lembang, kemudian makan siang yang kesorean menikmati sate dan tongseng, kini kami meluncur mengikuti petunjuk Google maps menuju Floating Market.
Lokasi Floating
Market terletak di Jalan Grand Hotel no. 33 E, Lembang, Jalur Kampung Leuit A1,
Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Tempat ini buka hari Senin –Jumat jam 09.00-17.00 dan Sabtu-Minggu dari jam 9 pagi hingga jam 20.00.
Perjalanan tak
memakan waktu lama. Tiba di lokasi, kami langsung membeli 2 tiket masuk @Rp.
20.000,- Tiket itu sudah termasuk minuman hangat millo, choco latte atau coffe
latte yang bisa diperoleh di sebuah stand di dekat pintu masuk. Lumayan deh
untuk menghangatkan badan.
Pemandangan danau berair hijau dikelilingi
bangunan berbentuk saung dengan berderet-deret perahu warna-warni bermuatan aneka makanan langsung menyambutku.
Di kejauhan terlihat gunung menjadi latar belakang yang makin mempercantik
lanskap tempat ini.
Suasana sore
menjelang senja dengan cahaya matahari mulai meredup, membuat atmosfer terasa tentram, dan syahdu. Akang duduk
dengan nyaman di bangku kayu minimalis,
menikmati choco latte hangatnya. Tiba-tiba ponselnya berdering. Salah satu
teman kantornya menghubungi. Kemudian dia terlibat perbincangan tentang
pekerjaan, menyebut istilah-istilah yang terdengar asing di telingaku.
Aku memutuskan
berjalan-jalan sendiri melihat-lihat sekitar. Pengunjung saat itu pun tak
terlalu banyak. Aku bisa bebas berkeliaran menikmati suasana dan mengambil foto
tanpa terganggu kerumunan orang.
Deretan perahu
di pasar terapung menawarkan berbagai jajanan tradisional
.Ada mie godog, batagor, lontong sayur, colenak, sate kelinci, jagung bakar, ketan bakar,
pisang goreng, pempek, aneka snack tradisional, comro, misro, lumpia, cireng,
tahu gejrot, tahu susu crispy, dan masih banyak lagi.
Untuk belanja
makanan di pasar terapung, pengunjung harus menggunakan koin khusus yang bisa
ditukar dengan uang cash di kasir.
Selain pasar
terapung ,terdapat juga beberapa resto yang menawarkan jenis masakan Asia dan
Eropa.
Tempat ini menawarkan
berbagai wahana menarik. Salah satunya, ada penyewaan kostum Jepang dan Korea di Kyotoku Floating Market. Area dibuat mirip dengan suasana Jepang. Pengunjung
bisa berfoto di spot-spot keren dengan pakaian ala Jepang atau Korea.
Ada juga wahana
untuk anak-anak misalnya permainan air seperti kereta air, kano, sampan
keluarga, sepeda air dan paddle boat anak. Lalu ada taman kelinci, miniatur kereta
api, becak dan mobil mini.
Ada taman dengan hamparan bunga cantik warna-warni yang
keren banget untuk spot berfoto di Rainbow Garden.
Sayang sekali,
karena waktu yang terbatas, aku dan Akang tak sempat menikmati semua wahana di
tempat ini. Kami hanya sempat
mengunjungi kota mini .
Dari area pasar
terapung, kami berjalan menyusuri taman-taman, melewati jalan setapak yang
kemudian menuju undak-undakan tangga. Lokasi kota mini letaknya lebih tinggi
dari floating market.
Untuk masuk ke
kota mini, kami membayar tiket seharga Rp. 15.000,-. Kota Mini sebenarnya
wahana yang cocok buat anak-anak, tapi buat orang dewasa juga menarik, karena
banyak spot-spot cantik untuk berfoto atau berselfie ria.
Bangunan-bangunan
di kota mini bernuansa Eropa, dengan warna cat yang cerah. Di sini anak-anak
bisa belajar tentang berbagai profesi sambil bermain. Ada bangunan kantor
polisi, bank, pemadam kebakaran, salon, klinik dokter, dan pasar.
Ada rumah kucing, dimana pengunjung bisa bermain
dengan kucing-kucing cantik. Bagi yang ingin bergaya dengan pakaian tradisional
Belanda, ada penyewaan busana berikut
spot untuk berfoto di Little Missy Costume.
Aku dan Akang
berjalan-jalan menikmati suasana kota mini, sambil sesekali berfoto. Senja
hampir tenggelam ketika kami duduk di caffe di area ini. Pengunjung tidak
ramai, sehingga nyaman rasanya menikmati keheningan.
Tak lama kemudian,
adzan berkumandang. Kami berdua keluar dari area kota mini menuju
musholla. Air wudhu terasa dingin
menyentuh kulit, tapi segar rasanya. Di musholla wanita, aku bercakap-cakap
dengan ibu-ibu dari Makassar. Mereka datang dari jauh, sengaja ingin jalan-jalan ke Lembang.
Gelap mulai
menyelimuti alam. Udara sejuk berhembus. Aku mendekap lengan Akang yang hangat,
berusaha mengusir dingin. Kami kembali duduk di area pasar terapung, memandang lampu-lampu temaram, sambil
menikmati bandrek panas dan cakwe.
“Enak juga ya, melakukan
one day sweet escape seperti ini. Lepas
dari urusan kerjaan, dan rutinitas ibu rumah tangga. Pergi sebentar berdua secara dadakan, naik
motor. Pacaran lagi.” Ucapku sambil menatap Akang manja.
Akang tak
menjawab perkataanku. Sambil nyengir dia meraih jemari tanganku, perlahan dibawa mendekat ke wajahnya. Sesaat aku mengira
dia akan mencium punggung tanganku, tapi
dengan cepat aku tersadar. Kutarik tanganku cepat-cepat.
“Eiiits! Jari
Neng mau dimasukin ke lubang hidung Akang kan? Hahahaha... Sorry lah yaau.. Gak
bakalan bisa!” Tukasku.
Di awal pernikahan, aku sering kena “jebakan Batman” konyol ala si Akang. Dikira mau romantis-romantisan, ternyata...hihihi... 😂😂😂😂😜😜 Setelah hampir 20 tahun menikah, tentu saja aku sudah paham gelagatnya.
Kami berdua tertawa terbahak-bahak. Tak kuhiraukan Bibi penjual Cakwe dan Mamang bandrek yang ikut tersipu melihat kelakuan kami.
Kami berdua tertawa terbahak-bahak. Tak kuhiraukan Bibi penjual Cakwe dan Mamang bandrek yang ikut tersipu melihat kelakuan kami.
“Besok sebelum
pulang, kita mampir ke Dusun Bambu ya, Neng..” Ujar Akang sambil meremas-remas jemariku.
Aku mengangguk, tersenyum senang. Malam makin merambat. Dan kami berdua larut dalam suasana romantis di
Floating Market.
Asik banget konsepnya.
BalasHapusMurah banget tiket masuknya Mbak, udah dapet minum segala. Mupeng deh. Pilihan kulinernya juga lengkap ya sampe ada yang menu asing juga. Ini mah kudu sehari full di sini biar puas ya. Makasih ceritanya menghibur bagi kami yang belum bisa liburan. Seolah ikutan jalan-jalan :)
BalasHapusTempatnya lumayan lengkap, recomended buat keluarga
BalasHapusMantep mba tempatnya ya, tiketnya juga ga terlalu mahal
BalasHapus