Sudah lama tidak
jalan-jalan ke luar negeri, rasanya sudah sangat ingin melakukan hal ini lagi.
Tapi kemana?
Ketika ngobrol
via Whatsapps Call dengan sahabatku, Novi Wilkinson, dia bilang Australia Barat
bagus. Dalam hati aku berkata,
” Ah, tentu saja
Novi bilang Australia Barat menarik. Lha kan dia tinggal di sana. Pasti sengaja
bilang begitu supaya aku mau jalan-jalan ke sana.”
Novi bercerita
dengan penuh semangat tentang hal-hal baru dan menarik yang dia jumpai di sana.
Dia baru saja pindah dari Kuala Lumpur ke Perth. Dia bilang dia jatuh cinta
pada Perth.
“Di sini alamnya
indah. Banyak pantai, taman-taman cantik
dan lokasi indah yang bisa dikunjungi untuk melihat matahari terbenam. Sebagian besar gratis, lho. Sistem
transportasinya juga keren. Kalau dirimu ke sini, bisa naik bus gratis yang
mengantarmu keliling dan menikmati pemandangan kota Perth . Atau mau keliling
kota naik sepeda juga bisa. Udaranya bersih, langitnya biru dan penduduknya
ramah. “ Ucap Novi antusias.
Mau tak mau,
mendengar ucapannya itu terbentuklah visualisasi keindahan Perth dalam benakku seperti yang
disampaikan Novi. Aku jadi tertarik.
“Aku sedang
menulis buku tentang Australia Barat. Nanti baca bukuku ya..” Sambung Novi.
“ Siaap..”
Sahutku tak kalah semangat.
Sore itu, Pak
Satpam menyodori sebuah paket saat aku masuk gerbang cluster. Wah… Novi
ternyata sudah menyelesaikan menulis buku, bahkan sudah terbit!
Alhamdulillah..Senangnya dapat kiriman buku langsung dari penulisnya.
Buku itu tebalnya 300-an halaman, diterbitkan oleh
PT. Gramedia Pustaka Utama. Di bagian
awal buku, setelah kata pengantar dan pendahuluan, Novi menuliskan ceritanya.
Skenario hidup
membawa dia dan keluarganya untuk tinggal dan menetap di Perth, Australia
Barat. Setelah melalui berbagai prosedur, melengkapi dokumen dan memenuhi persyaratan yang
dibutuhkan, Novi menginjakkan kaki untuk pertama kali di Perth lalu jatuh cinta
pada pandangan pertama!
Selanjutnya aku
terbuai kisah Novi. Membayangkan duduk
di balkoni apartement sambil menikmati pemandangan indah sekitar Sungai Swan di siang dan malam hari.
Naik sepeda dan jalan-jalan menyusuri sungai Swam. Pelesiran ikut Sedway Tour
dari Barrack Suare yang tak jauh dari Elizabeth Quay. Piknik dan barbeque-an di
pinggir sungai atau di tepi pantai
menyaksikan matahari terbenam. Menyusuri taman-taman bermain, perpustakaan
nyaman, modern dan gratis. Menikmati romantisme pesta kembang api di Langley
Park saat malam hari. Awww…. Jadi ngiler. Hahaha…
Novi menuliskan
secara terperinci segala informasi yang dibutuhkan orang yang ingin jalan-jalan,
sekolah maupun menetap di Australia Barat.
Misalnya apa
yang harus dilakukan ketika resmi pindah ke Perth, cara untuk mengetahui sistem
pajak di Australia, jalan untuk meningkatkan
kemampuan bahasa Inggris, cara
memperoleh pekerjaan berikut berbagai persyaratannya.
Novi juga
menuliskan pengalamannya menjadi volunteer di sebuah sekolah. Menjadi volunteer
pun ternyata ada syaratnya dan tak mudah,
namun jika seseorang bisa menjalani pekerjaannya sebagai volunteer
dengan baik, bisa terbuka peluang untuk dijadikan karyawan.
Aku mengenal Novi
sebagai wanita yang aktif, tak mau diam
dan menganggur saja. Ternyata di Perth pun dia menunjukkan kualitas dirinya
sebagai wanita energik dengan terlibat dalam berbagai kegiatan masyarakat Indonesia. Diantaranya
acara KREASI Indonesia yang sukses mendatangkan 8.000 pengunjung di tahun 2015.
Novi juga
menulis bagaimana akhirnya dia mendapat
pekerjaan. Berliku-liku, harus memenuhi berbagai persyaratan, namun tampaknya
upaya tak mengkhianati hasil. Keren!
Di Bagian I , Novi membeberkan pernak-pernik informasi yang penting
diketahui supaya tak “plongak-plongok”
saat menginjakkan kaki di Australia Barat. Mulai dari musim, mata uang, jam
kerja, jam buka kantor pos, info supermarket, soket listrik, waktu, bandara, transportasi
umum, hingga nomor penting untuk kondisi darurat.
Bagian II buku
ini sangat menarik. Tentang “ Perencanaan Perjalanan ke Australia Barat.” Wah,
segala info untuk mempersiapkan acara jalan-jalan lengkap ada di sini. Novi menguraikan pengurusan dokumen,
persyaratan dan langkah-langkah memperoleh visa. Ada juga waktu ideal untuk jalan-jalan, dan destinasi
yang cocok dikunjungi di tiap musim yang berjumlah 4 musim itu
(musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi). Informasi penginapan
mulai dari hotel bintang 5 hingga kamar sederhana. Restoran yang
direkomendasikan. Nomor kontak, antara lain visitor centre, KJRI, dan
organisasi Indonesia lainnya, hingga group komunitas Indonesia di Facebook.
Bagian III buku
ini makin menarik. Tentang berlibur ke Australia Barat. Ada uraian rencana wisata
4 hari 3 malam, perincian biaya, itinenary
berikut tempat wisata yang wajib dikunjungi, transportasi di Perth dan
sekitarnya. Lalu ada kiat menghemat uang dan waktu, informasi transportasi gratisan,
info tempat wisata gratis, cara
memperoleh kartu diskon, tempat belanja murah, alternatif memperoleh barang
second, info ratusan tempat wisata yang ada, hingga 50 hal yang harus dilakukan
ketika berada di Perth.
Sudah? Masih ada
lagi! Novi juga menulis bagaimana
prosedur pengembalian pajak bagi wisatawan. Lalu ada kisah seru dari
Akhdian Reppawali, tentang pengalaman dirinya menjelajah alam Australia
Barat sendirian. Wow…
Bagaimana kiat
berburu beasiswa? Ada dong! Di Bagian IV terdapat ulasan informasi berbagai institusi pemberi beasiswa
di Australia, berbagai persyaratan, cara mendaftar, hingga alamat website-nya.
Bukan hanya itu, di bagian ini juga tercantum suka-duka memperoleh program
beasiswa, berbagai tips, dan kiat
meningkatkan nilai IELTS (International English Languange Testing System).
Bagian yang tak
kalah menarik adalah sharing pengalaman para penerima beasiswa. Ada cerita Mbak
Tio Novita Efriani, Mas Diswandi, dan Mas
Andi Syurganda.
Kisahnya Mas
Randi Julian Miranda sangat berkesan. Dia terlahir di desa terpencil, harus
menerima kenyataan pahit, kedua orangtua bercerai dan meninggalkan dia dan
adik-adiknya tinggal dengan nenek. Mengalami
tekanan mental akibat di-bully di sekolah, tak punya uang, terancam putus
sekolah, dan akhirnya membulatkan tekad untuk terus mengenyam pendidikan meski
harus membanting tulang kerja super keras di sebuah tambang emas tradisional. Kisah perjuangan dari masa sulitnya hingga
meraih sukses bikin aku terharu banget. Sangat menginspirasi.
Adakah yang mau sekolah di Australia Barat? Nah,
kalian harus baca Bagian V buku ini. Di sini ada data lengkap mengenai
persiapan masuk Universitas, belajar di Tafe atau College, belajar untuk
mengambil program S1, S2 mapun S3. Bukan hanya itu, ada juga informasi tentang
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, dan Sekolah Islam,lho. Gambaran lengkap bagaimana lika-liku, tantangan, dan pengalaman belajar
di Australia Barat bisa dilihat di kisah nyata yang ditulis oleh Mbak
Skolastika Grahita Kirana dan Mbak Desiana Triharurini.
Adakah teman-teman yang bermimpi bisa bekerja di Australia Barat? Kudu beli
buku ini ya. Soalnya di bagian VI dibeberkan
dengan lugas berbagai peluang untuk
memperoleh pekerjaan. Nih, aku kasih sedikit bocoran.
“Australia
saat ini kekurangan koki dan juru masak sebanyak 38.000 lapangan kerja. Tenaga
kerja asal Indonesia berpeluang mengisi banyak lowongan ini karena dekatnya
jarak kedua negara.”
Lapangan kerja
cuma untuk koki? Ya nggaklah. Ada banyak
lapangan kerja lainnya. Gajinya ? Per
jam sekitar AUD 15-25 ( Rp. 150.000- Rp. 250.000) tergantung umur dan
pengalaman pekerjaan. Segala seluk beluk persyaratan, kiat memperoleh
pekerjaan, dan situs lowongan kerja ada
di bagian ini. Mau tahu lebih dalam lagi? Ada lho kisah seru Mbak Tunny Pita, dan Mas Iqbal Aji Daryono yang menuliskan
pengalaman mereka memperoleh pekerjaan.
Di bagian akhir
buku, dibahas tentang pernak-pernik bermukim di Australia Barat. Dijelaskan
juga bagaimana cara memperoleh Surat Izin Mengemudi di Perth, kiat mengontrak
dan membeli rumah, serta perayaan Idhul Fitri dan Ramadhan di Perth. Ada pula kisah haru Mas Achmad Room Fitrianto
mendampingi buah hatinya yang di diagnosa mengalami Celebral Palsy sambil
menjalani pendidikan Doctoral di Curtin University.
Dibagian akhir buku, ada foto-foto cantik pemandangan indah alam Australia Barat. Wuiiih... baguus. Makin ingin jalan-jalan ke sana.
Dibagian akhir buku, ada foto-foto cantik pemandangan indah alam Australia Barat. Wuiiih... baguus. Makin ingin jalan-jalan ke sana.
Buku “ Berlibur,
Berburu Beasiswa, Belajar, Bekerja dan Bermukim di Australia Barat” ini recommended.
Wajib dimiliki para traveller, para pemburu beasiswa, calon mahasiswa, pelajar, pencari kerja dan calon penduduk Australia
Barat. Informasinya lengkap, padat,
bergizi, menginspirasi dan bikin ngiler.
Nggak percaya? Baca sendiri ya!
Buku ini bisa dibeli di toko buku Gramedia, atau bisa dengan memesan langsung pada penulisnya di nomor WA+61451653470
Buku ini bisa dibeli di toko buku Gramedia, atau bisa dengan memesan langsung pada penulisnya di nomor WA
Aussie memang udh lama aku masukin ke bucket list travelingku, krn di gold coast ada themepark yg masuk dlam daftar terextreme sedunia. Dan aku pgn coba itu :D. Tp mungkin msh 3 thn kedepan baru bisa masukin australi krn jdwl travelingku sampe 2 thn kedepan udh fix :p. Temenku ada yg prnh kuliah di perth, dan dia juga bilang, slalu kangen ama perth. Pantesan tiap thn slalu balik kesana :)
BalasHapus@Fanny f nila : wah.. asyik banget jadwal jalan2 sudah sampe 2 tahun ke depan๐๐๐๐semoga aku bisa jalan ke Perth 2018 nanti. Insya Allah
Hapuskeren! selama ini masukin Australia ke list karena mau lihat kangguru dan koala. tp begitu bksa ditemui di Kebun binatang di Indonesia jadi lupa deh sama Australia. Sekarang jadi penasaran lagi sama Ausy
BalasHapusAda yg bs bntu kesana gk ya, budget siap.
BalasHapusAda yg bs bntu kesana gk ya, budget siap.
BalasHapus