Satu hal yang
sangat mendasar dalam pengasuhan anak dan membina rumah tangga adalah komunikasi suami istri. Bagaimana
tidak? Mau tak mau, orangtua adalah teladan bagi anak-anaknya. Bila suami istri
bisa berkomunikasi dengan baik, nyaman, adem ayem, kompak, penuh kasih sayang,
mesra dan harmonis, maka anak akan melihat seperti itulah contoh nyata rumah
tangga sakinah yang kelak akan mereka
bentuk di masa depannya. Anak akan mencontoh, seperti itulah cara suami
memperlakukan istri, dan cara istri memperlakukan suami. Anak-anak akan melihat
betapa berumah tangga itu menetramkan hati,
dan membuat anak-anak merasakan hadirnya surga di rumah mereka sendiri. Dalam
rumah tangga seperti itu, anak-anak akan tumbuh dengan fitrah baik yang tetap
terjaga.
Beda halnya
kalau anak melihat pola komunikasi orangtuanya morat-marit, saling menyalahkan,
saling menuntut, saling menyindir, saling bersaing, bicara dengan nada keras,
kata-kata kasar, bahkan saling menyakiti baik lewat kata maupun secara fisik.
Kondisi ini berpotensi merusak fitrah baik anak, bahkan menimbulkan trauma.
Yang paling parah, bagaimana kalau anak mengira bahwa memang seharusnya
demikianlah cara suami memperlakukan istri dan sebaliknya, lalu kemudian mempraktekkan
hal yang sama dalam rumah tangga mereka. Duh....
Demikian
pentingnya komunikasi suami istri sebagai dasar untuk pengasuhan anak, maka aku ingin membagikan salah satu materi
yang disampaikan Mas Ronny Gunarto dalam training Enlightening Parenting for Dads
, di hotel POP! Kelapa Gading Jakarta, 21-22 Oktober 2017 lalu.