Jogja selalu bikin kangen, dengan segala keunikannya. Berkali-kali touring dengan motor dari Bogor ke kota ini, selalu ada hal baru yang kami temui. Akhir Juli 2016 lalu, aku dan Akang kembali touring ke Jogja untuk menghadiri training Transforming Behaviour Skill di hotel Hyatt Regency. Malam usai training, kami berencana berkumpul dengan sahabat-sahabat untuk ngobrol santai berbagi cerita.
Mas Yoyok, salah seorang sahabat, merekomendasikan PASTA GIO, tempat makan unik yang berlokasi di Ngelempong Lor Blok 1 No. 4 Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Jogjakarta. Lokasi itu tak jauh dari Hyatt Regency.
Memenuhi janji bertemu, aku dan Akang menyusuri jalan dari hotel dengan bantuan GPS. Mulanya kami menyusuri jalan Palagan Tentara Pelajar yang ramai, motor kami kemudian berbelok ke jalan yang lebih kecil, lalu masuk ke jalan-jalan desa. Dalam hati aku heran, kok jalan menuju tempat itu makin blusukan.
Kami sampai setelah sekitar 5 menit perjalanan. Pemandangan tempat ini membuat aku tercengang. Tadinya aku pikir PASTA GIO itu sebuah caffe cozy dengan interior kekinian, detail keren, instagrammable, cocok untuk gaya-gayaan berfoto dan dipajang di media sosial. Tapi ini jauh dari bayanganku.
Bangunannya terbuat dari kayu, terbuka tanpa dinding. Tiang-tiang kayu berikut rangka plafon disusun dari kayu telanjang, tak tertutup ceiling atau langit-langit. Dapur tempat para chef masak pun terbuka, hingga semua aktivitas memasak bisa disaksikan pengunjung. Kursi, eh, bangku dan mejanya terbuat dari papan kayu sederhana tanpa sentuhan artistik.
Menurut pengamatanku, “ warung “ adalah definisi yang tepat untuk tempat ini . Atau kalau mau agak keren sedikit bisa disebut kedai. Aku makin penasaran, kenapa Mas Yoyok yang punya banyak referensi tempat makan di Jogja, merekomendasikan tempat ini. Apa istimewanya PASTA GIO?
Mas Yoyok sempat bertutur tentang Gio, seorang remaja yang diajari masak oleh orangtuanya. Orang tua Gio bekerja sebagai chef di sebuah hotel berbintang di Jogja. Setelah Gio berhasil menguasai keahlian memasak, dia menjajakan hasil masakan dari garasi rumahnya. Rupanya kelezatan racikan Gio makin menyebar, dari mulut ke mulut hingga akhirnya didirikanlah PASTA GIO.
Sahabat-sahabatku sudah lebih dulu sampai. Mereka duduk berjejer di bangku menanti pesanan makanan dihidangkan. Ada Mbak Arie, Mbak Chita, Mbak Rina, Dedek Ghea dan Mas Yoyok. Kemudian Mbak Okina datang bersama kakak dan kakak iparnya, Mbak Anna dan Mas Bebe.
Ada yang unik dan bikin hati lapang saat meneliti buku menu yang disodorkan pelayan. Tersedia menu dalam tiga porsi pilihan. Porsi anak-anak (kidos) , medium, dan regular. Artinya makanan bisa dipesan sesuai dengan kapasitas perut. Ini bagus untuk menghindari makanan bersisa dan terbuang mubazir.
Lalu yang membuat mata melotot, harganya itu lho! Muraaaah. Hehehe… Aku sampai bertanya-tanya. Ini beneran? Kalau dibandingkan dengan harga makanan di caffe-caffe cozy kekinian itu, ya jauhlah bedanya!
Ada berbagai pilihan pasta, spaghetti, fettucine, penne rigatoni. Pilihan sausnya banyak, ada a la Chef Gio, spicy oriental, spicy chicken regular,bolognaise, carbonara, marinara, alfredo, creme beef, lasagna verde dan lain-lain. Untuk porsi kidos, harga berkisar antara Rp. 13.000,- hingga Rp. 23.000,-. Untuk porsi medium, harga Rp.21.000,- sampai Rp. 35.000,-. Porsi regular berkisar Rp. 34.000- Rp. 48.000,-.
Selain itu ada aneka pan fried steak seperti chicken tight mushroom, BBQ chicken grill dan lain-lain. Ada juga pilihan steak. Beef steak dari wagyu steak hingga Australian steak berkisar Rp. 65.000- Rp. 150.000,-. Chicken steak mulai Rp. 30.000- Rp.59.000,-. Ada juga roasted chicken, bisa dipilih porsi ayam utuh, setengah atau seperempat ayam, harganya Rp. 97.000,- hingga Rp. 40.000,-
Selain itu ada menu dessert. Chocolate cake dengan rasa vanilla, strawberry, atau banana porsi utuh maupun setengah porsi. Lalu ada green tea cheese cake, dessert chocolate mouse dan lain-lain.
Menu lainnya ada sup krim ayam dan jamur, light meal seperti bruschetta, onion ring, potato bologna, dan lain-lain.
Pilihan minuman aneka teh, blended, jus, smoothies, Italian soda, moctail dan squash.
Kalau bingung memilih menu, ada menu paket untuk dua hingga 10 orang. Murah juga. Paketnya lengkap sudah termasuk minuman per orang berkisar antara Rp. 45.000-an sampai Rp. 117.000,-an.
Satu persatu menu pesanan kami berdatangan. Asyiknya makan bareng sahabat-sahabat, kami bisa saling mencicipi menu pilihan masing-masing.
Menu pertama yang aku cicipi adalah Penne pasta with hommemade creamy cheese sauce. Baru suapan pertama, rasanya aku langsung ingin menyalami Mas Yoyok. Ealaah, enaknyaaa…! Penne-nya lembut berpadu sempurna dengan saus cream cheese, gurih , terasa pas sekali di lidah.
Menu selanjutnya, spaghetti carbonara. Ini lebih enak! Recomended! Rasa gurih paduan bumbunya lebih unggul dari masakan sejenis yang sudah pernah aku nikmati di caffe-caffe kekinian. Saus carbonara yang dibuat dari pasta telur, terasa nikmat di lidah dengan gurihnya krim keju, harum lada hitam, potongan daging asap dan jamur. Yummmy…
Lalu ada potato bologna. Ini juga enak. Tampilannya terlihat menggoda. Potongan kentang goreng berlumur saus dengan keju sebagai toppingnya. Saus bolognese-nya terasa nikmat. Rasa manis asam yang berasal dari tomat bercampur gurih daging sapi, racikan rempah-rempah, serta daun oregano yang rasa dan aromanya khas, sedap sekali.
Sekali lagi aku ingin menyalami Mas Yoyok. Tak salah dia merekomendasikan PASTA GIO. Lidah rasanya dimanja-manja oleh nikmat aneka pasta yang menjadi menu unggulan tempat ini.
Aku menyematkan gelar “unik dan istimewa” pada PASTA GIO yang berhasil mengawinkan konsep warung tradisional Jawa, harga makanan murah tapi rasa masakannya? Berkelas!
Bagi pecinta pasta yang sedang berkunjung ke Jogja, jangan lewatkan kesempatan memanjakan lidah anda di PASTA GIO ya…
Waaaaaaahhh pasta, i love it.
BalasHapusMakasih referensi kulinernya, moga2 bisa ke sana kalau pas di Yogya :)
@April Hamsa : sama2 Mbak...
Hapus@April Hamsa : sama2 Mbak...
HapusAku suka pasta yang pakai cream cheese mbaa. Keliatan lezat banget yaaa
BalasHapusAku pnh review pastagio yogyakarta yang cabang banjarbaru mba. Deket rumahku. Tp menu steak nya ga sebanyak yg di jogja deh.. mupenggg
BalasHapusHarga nya lumayan murah masuk akal di kantong
BalasHapusTempatnya tampak sederhana, tapi rasa masakannya sungguh tidak sederhana ya, Mbak :)
BalasHapuskalau ke jogja harus mencoba ini
BalasHapusWah, penasaran kayak apa ya pasta made in Jogja. Sluurp. Foto-fotonya menggodaa banget, Mbak.
BalasHapusPengin nyobain spaghetti yang di ecorner Bogor dulu deh hehe.
glek *nelen ludah
BalasHapuskeliatannya uenak banget yak, harganya juga ramah kantong, kapan2 mampir ah cin hihihi