Hujan merupakan
peristiwa alam yang menjadi bagian dari siklus air. Butir-butir air yang turun
ke permukaan bumi bagi sebagian orang bisa menjadi bencana, tapi bagi sebagian
lainnya merupakan karunia. Selalu ada dua sisi yang berlawanan.
Bagiku hujan
adalah peristiwa yang mampu membangkitkan rasa sendu, syahdu, sedih maupun
nyaman sekaligus. Hujan selalu membawa aku pada kenangan-kenangan masa lalu
yang menyertainya.
Tahukah, kawan? Ada banyak cara menikmati
hujan. Aku sudah mencoba berbagai cara menikmati romantisnya derai bening
hujan yang berjatuhan menyerbu bumi. Apa sajakah? Ini dia.
Mandi Hujan
Di masa kecil, aku sering
berlari-lari menyambut turunnya rahmat
Tuhan berupa curahan air dari langit bersama anak-anak kampung di sekitar rumah
kakekku di Bandar Lampung. Ketika itu derai air yang tercurah dari langit
adalah peristiwa istimewa yang patut dirayakan. Mandi hujan, teriakan riang,
tawa dan candaku bersama teman-teman masa kecil begitu
lepas tanpa beban. Menengadah ke langit dan merasakan air menggelitik seluruh
raut wajah sungguh menyenangkan.
Dodi, Dani, dan Rudi, kawan
kecilku, akan tengkurap di genangan air lalu mulai mengerakkan tubuh
mereka menggelosor ke sana kemari tanpa peduli baju menjadi kotor. Eka, sepupu
Dodi yang bertubuh subur meraup air dan menyiramkan di tubuh dan wajahku. Aku berteriak
dan membalasnya. Lalu kami tertawa terbahak lepas. Indahnya hidup
tanpa beban.
Sayangnya hal
ini tak pernah berlangsung lama. Mami dan Uni, begitulah aku memanggil ibu dan
nenekku, segera berteriak memanggil, menyuruhku pulang. Aku tak
kuasa menolak. Kemudian mereka mengomeli aku, mengeringkan tubuhku dan
membaluri dengan minyak kelapa dicampur bawang merah. Selanjutnya, aku hanya
bisa menatap pedih aksi kawan-kawanku yang masih terbenam dalam keriangan
hujan, dari balik jendela ruang tamu. Keesokan harinya aku demam. Selalu
begitu.
Berkumpul Bersama Keluarga
Cara menikmati
hujan yang lebih damai adalah berkumpul di kamar, uyel-uyelan di tempat tidur
bersama Mami, alm. Papi dan adik-adikku. Hujan deras disertai petir dan
geledek sekali pun tak membuat hatiku ciut karena aku bisa “nyungsep” dalam
pelukan Papi yang hangat. Sedih bila mengenang saat itu, karena Papi kini sudah
berada dalam pelukan Penciptanya.. Semoga Papi bahagia di sana, Aamiin..
Mendengarkan Musik atau Lagu
Ketika menginjak
remaja, aku sering menikmati suasana hujan sambil mendengarkan lagu lama yang
romantis “You’re my everything “ –nya Santa Esmeralda sambil membayangkan
seperti apa jodoh dan cinta sejatiku kelak. Ah, dasar ABG. J
Tidur
Bunyi rintik
hujan yang ritmis dan suasana yang sejuk dingin mendatangkan rasa kantuk,
seolah bunyi dan suasana hujan merupakan cara alam menghipnotisku untuk naik
ketempat tidur, menarik selimut kemudian
tenggelam dalam damainya tidur yang nyenyak.
Menikmati Minuman Hangat dan Cemilan
Cara menikmati
hujan yang standar juga sudah pernah aku lakukan. Memandang keluar jendela,
mengawasi rintik hujan yang membasahi tanaman sambil minum white coffee. Ngemil
makanan kecil lalu membiarkan lamunan melayang jauh. Biasanya ide-ide menulis pun berdatangan karena suasana yang mendukung.
Menanggung Rindu
Setelah bertemu
jodoh, tentu berbeda lagi cara menikmati hujan. Di awal masa pernikahan, kami
masih tinggal terpisah karena aku dan Akang bekerja di perusahaan yang
berbeda. Kami mengerjakan proyek pembangunan Asamera Corridor Block Gas di
tengah hutan Sumatera. Tempat tinggalku di mess perusahaan yang terletak di
pinggir jalan lintas Sumatera, sementara Akang tinggal di mess perusahaannya
yang berada di tengah hutan. Akang biasanya datang ke mess-ku dengan
mengendarai motor, menjemputku. Lalu kami melewati malam romantis di sebuah
penginapan di Simpang Tungkal. Pagi-pagi akang mengantar aku ke mess dan dia
kembali ke kantornya.
Hujan adalah
peristiwa yang sangat menyedihkan bagi kami saat itu. Turunnya derai hujan
menghapus kesempatan kami bertemu. Tumpahan air dari langit membuat jalan
tanah merah yang terbentang dari mess Akang di tengah hutan menuju
jalan raya berubah menjadi becek, lengket, licin dan bonyok
melebihi bumbu pecel atau gado-gado. Kondisi jalan seperti itu tak bisa dilalui
motor atau mobil biasa. Hanya jenis mobil yang dilengkapi double gardan
yang bisa terus melewati jalan. Itu pun masih beresiko mengalami terbalik
karena licinnya jalan. Dan Akang tak punya mobil seperti itu.
Jadi,ya begitulah. Bila hujan turun, ada sepasang hati pengantin baru yang pedih dan pilu menatap hujan, tersiksa rindu tanpa daya menuntaskannya. Hehehe...
Jadi,ya begitulah. Bila hujan turun, ada sepasang hati pengantin baru yang pedih dan pilu menatap hujan, tersiksa rindu tanpa daya menuntaskannya. Hehehe...
Meluncur di atas Motor saat Touring
Pernah mencoba
berhujan-hujan naik motor dengan suami/ istri? Dari semua cara menikmati hujan,
yang paling terasa romantis dan spektakuler adalah yang satu ini.
Aku dan si Akang meluncur di atas motor melaju
membelah tirai hujan menuju tempat tujuan touring. Tubuhku terbalut pakaian berlapis jas hujan.
Sepatu karet sempurna melindungi dan menghangatkan kaki sementara kepala
terlindung full face helm. Hatiku terasa melayang dibuai gerak motor bermesin
besar yang melaju tak kencang.
Aku terduduk
nyaman diboncengan pria separuh jiwa, menerjang rintik yang derasnya tak
tanggung-tanggung. Meski bulir air menghujam ke arah wajah tapi
butir-butir dingin itu tak mampu menyentuhku. Butiran bening silih
berganti pecah di lapis transparan penutup helm, kemudian mengalir dan
tumpah ke bawah. Bunyi rintik yang mengetuk-ngetuk helm, dan sepatu karetku
terdengar seperti ritme yang menentramkan jiwa. Aku merasa “masuk” ke dalam
hujan, menikmatinya secara maksimal tanpa tersiksa dingin. Terpaan air
dari genangan yang tergilas roda mobil dari arah yang berlawanan pun tak
menggangguku, malah rasanya seperti kejutan-kejutan yang menyenangkan. Sungguh
aku sangat menikmati touring dalam suasana hujan.
Aku
tersenyum-senyum menatap hujan. Seandainya saat kecil dulu aku punya jas hujan,
helm dan sepatu karet, tentu aku bisa selalu bergabung bersuka ria bersama
anak-anak kampung teman masa kecilku. Menikmati setiap tetes hujan dengan
keriangan tiada tara. Aku tak akan terserang demam, meskipun dengan
segala perlengkapan ini penampilanku paling aneh sendiri.
Tiap kali
meluncur dalam derai hujan, ada perasaan hangat yang mengaliri hatiku.
Menatap gulungan awan kelabu tebal, hatiku bersyukur atas segala
romantisme yang tercipta dari peristiwa alam ini.
Bagaimana caramu menikmati hujan, kawan?
Kalau hujannya malam, rasanya indah banget. Tidur makin nyaman. Kalau hujannya pagi atau setelahnya, justru aku merasa rugi kalau tidur. Suaranya nggak kedengaran lagi. Aku masih melakukan aktivitas biasa, tapi energi seolah bertambah. :)
BalasHapus@Afifah Mazaya : hehehe.. samaa kita
HapusAku paling takut kl hujan malam. Pasti ga bakal bisa tidur, krn takut terjadi apa2 kl terlelap. Parno aja kl hujan malam.
BalasHapus@Dwina Yusuf : benar juga ya. Saat Hujan deras sering dimanfaatkan orang untuk aksi kejahatan.
HapusPaling enak menikmati hujan sambil....tidur. Gimana atuh, Da saya mah tukang tidur @_@
BalasHapus@Ratna Amalia ; ooo ternyata kota sama ya. Tuti. Tukang tidur. Qiqiqiqiq
HapusPaling enak menikmati hujan sambil....tidur. Gimana atuh, Da saya mah tukang tidur @_@
BalasHapusSaya paling seneng menikmati hujan di depan jendela, sambil minum secangkir kopi dan mendengarkan lagu sendu. Tapi beberapa cara tadi yang paling sering sih...kruntelan sama anak-anak dan tidur..hehe
BalasHapus@Ika Puspitasari : hahaha...kruntelan hujan2 emang paling nyaman
HapusSaya termasuk Pluviophile, pecinta hujan... Suka sendu dan banyak yang di rindu kalau dengar rintiknya. Suara air sisa hujan kala sepi pun punya nikmat tersendiri. Jeleknya kalau dulu, jadi malas berangkat kuliah! :)
BalasHapus@Mutia Ohorella : wah keren itu istilahnya, Pluviophile...
Hapusujan-ujanan touringnya nyenengin. hahhaha sweet banget bareng separuh jiwa😘. aku kalo ujan paling nikmatin suaranya ehhh trus ketiduran. hehhehe. salam kenal kak.
BalasHapus@Nyi Penengah Dewanti : hehe.. salam kenal juga
HapusAku nikmati hujan bisa baper mak hihi, bisa"kalau mau nemuin aku cari dipojokan sambil diem hahaha
BalasHapusXoxo,
www.leeviahan.com
@Lee Via Han : ooo kalo cari dirimu pas hujan pasti di pojokan ya..hehehe..
HapusAku mah siap2 menyambut banjir, Mba. Wkwkwwkk... nasib
BalasHapus@ahliah citra : semoga gak banjir.. Aamiin
HapusHujan paling enak makan pisang goreng sama teh hangat...abis itu bobo, jadi gembul deh hehehe
BalasHapus@Nur Islah : bagi dong pisang gorengnya :-)
Hapus@Nur Islah : bagi dong pisang gorengnya :-)
HapusAku suka melihat hujan dari jendela dan menghirup aroma tanah kering yang baru tersiram hujan... tfs mbak...romantis sekali pengalamannya...
BalasHapus@Retno : aroma tanah kering itu khas sekali ya
HapusDulu waktu kecil kalau hujan-hujanan, aku bakal dimarahhin ortu hehehe. Nah kalau lagi hujan paling enak tuh diem di kamar, denger musik yang melow (halah) lalu nyeduh teh atau kopi dan menikmati cemilan.:D
BalasHapus@Efi Fitriyyah : ngirup teh panas saat hujan, nikmat banget ya
HapusMba keren banget cara menikmati hujannya...
BalasHapussudah pernah coba di Bogor mba?
@anis suci : ya aku kan tinggalnya di Bogor
HapusKlo hujan sambil merenung di samping jendela enak banget kali yaa ? :)
BalasHapusDownload/Watch 10 Cloverfield Lane (2016)
Ada yang ketinggalan nih. Ada 1 lagi yang patut dicoba yaitu berhubungan badan dengan istri
BalasHapusBaca tulisan ini di musim kemarau, jadi kangen hujan tanpa pandemi corona.
BalasHapusPengen bisa nulis seperti ini, tapi masih butuh proses panjang.
Terimakasih mbak Juliana, tulisannnya selalu menginspirasi.
This short video 메리트카지노 offers you tips to win more with popular online slots. You’re off to a great begin whenever you play actual cash video games with excessive RTP. Use this video and others on our YouTube channel to return out on prime. We’ve compiled a few of our readers’ favorite titles and the net casinos the place you can find them.
BalasHapus