Laman

Selasa, 15 Maret 2016

Menyaksikan Surga Bunga di Keukenhof



Eropa di musim semi ibarat gadis cantik  yang menebar pesona terindah. Salah satu tempat tujuan wisata yang  kuidam-idamkan untuk dikunjungi adalah sebuah taman bunga  terluas di dunia.   Keukenhof  namanya. Taman ini luasnya  32 hektar terletak di Lisse, sebuah kota kecil di selatan Holland,  sekitar 1,5 jam perjalanan dari  Amsterdam.  Alamat tepatnya di Stasionsweg 166a, 2161 AM, Lisse.

Tempat ini setiap tahunnya hanya buka selama musim semi, lebih kurang dua bulan lamanya sejak minggu terakhir Maret hingga pertengahan Mei. Selama dua bulan itu, Keukenhof diserbu turis dari seluruh dunia semata-mata untuk menyaksikan kecantikan dan keindahan bunga-bunga tulip dan bunga jenis lain yang bermekaran.



Tak kurang 7 juta bibit bunga ditanam  setiap tahun.  Bunga tulip adalah jumlah yang terbanyak ditanam  di tempat ini, sekitar 4,5 juta. Sisanya bunga-bunga jenis lain seperti anyelir , bougenville, mawar, hortensia, lilly, gerbera, anggrek , daffodil dan lain-lain. Kabarnya, koleksi jenis asli bunga tulip hanya 70 spesies  saja dari seluruh dunia. Tapi jenis turunannya dari hasil penyilangan  yang dilakukan saat ini telah mencapai 70 ribu jenis. 


Awalnya, pada abad ke-15 Keukenhof adalah tempat untuk menanam sayur-sayuran, rempah-rempah, buah-buahan dan obat-obatan untuk keluarga bangsawan. Pada 1949, taman bunga dibangun  sebagai tempat memamerkan  hasil budi daya bunga dari  seluruh penjuru Netherlands dan Eropa. Hal ini dilakukan untuk   mempromosikan Netherlands sebagai exporter bunga terbesar di dunia. Pada perkembangannya tempat ini menjadi taman bunga terluas di dunia.  


Beruntungnya aku dan sahabatku, Mariska, berkesempatan mengunjungi Keukenhof di pertengahan April 2011. Pertengahan April adalah saat dimana bunga-bunga tengah bermekaran dan menampilkan puncak kecantikannya.




Untuk mencapai Keukenhof, bisa dilakukan dengan naik bus Arriva Keukenhof Express baik dari Amsterdam, Schipol Plaza, atau dari Leiden Central Station. Kalau dari Harleem Station, bisa dicapai dengan naik bus jalur/ line 50.  Bila naik bus, sebaiknya membeli tiket combi yaitu paket berupa tiket masuk Keukenhof + tiket bus Arriva Keukenhof Express. Keuntungannya, tak perlu antri tiket lagi. Informasi harga tiket dan pembelian secara online bisa dilihat  di sini


Di gerbang masuk, orang berbondong-bondong antri. Setelah melewati gerbang, kami disambut noni-noni Belanda dengan pakaian tradisionalnya. Aku dan Mariska menyempatkan berfoto untuk kenang-kenangan.



Keukenhof dibagi menjadi pavilion-pavilion taman yang diberi nama tokoh Belanda terkenal, misalnya  Juliana, Beatrix, Willem Alexander, Oranje Nassau, Wilhelmina dan lain-lain. Masing-masing pavilion memiliki tema tersendiri. Misalnya pavilion Beatrix, menampilkan bunga-bunga anggrek dan anthurium, pavilion Oranje Nassau  menampilkan  aneka karangan bunga  yang berganti-ganti tiap minggunya. 





Hanya dua jam saja waktu yang kami miliki untuk berkeliling di taman indah ini. Kurang? Tentu saja! Keukenhof sangat luas. Sungguh banyak sudut-sudut cantik, dan objek-objek menarik bertebaran di tempat ini. Tak salah kalau kukatakan tempat ini sebagai surga bunga.  Mata kami seakan dibuai warna-warni indah, serta penampilan mencengangkan dari berbagai jenis bunga. 










Sejauh mata memandang, terlihat  warna-warni cerah,, sepintas seperti karpet indah yang dihamparkan. Aku dan Mariska mirip dua orang kalap, terpelongok-pelongok  kagum menyaksikan lautan bunga.Tak henti-henti aku menjepret kamera  kesana kemari mengabadikan keindahan tempat ini. Kami berlari ke sana-sini, terengah-engah dan berseru norak apalagi bila  melihat jenis bunga yang unik yang belum pernah kami lihat sebelumnya.

Dimana-mana orang sibuk berfoto. Ada yang memotret bunga, ada juga yang berselfie-ria. Termasuk juga aku dan Mariska.  Pantaslah tempat ini dinobatkan sebagai  The Most Photographed Place in The World


Ada tempat-tempat penjualan bunga dan souvenir. Patung-patung dengan disain artistik diletakkan di berbagai titik  di antara  bunga-bunga. Air mancur di tengah kolam mempercantik suasana.  Sebuah kincir angin khas Belanda  berdiri anggun, aku tak melewatkan berfoto dengan latar kincir itu. Ada pula tempat penyewaan sepeda untuk para turis  berkeliling. 


Sebuah danau dilengkapi perahu tersedia untuk menikmati area penuh bunga di tengah danau. Sayang sekali kami tak punya cukup waktu untuk berperahu .





Kesan yang tertanam menyaksikan surga bunga Keukenhof adalah menakjubkan. Taman  ini dikelola dengan sangat professional di sertai promosi yang kuat hingga menjadi tempat wisata bergengsi. Sayang sekali, sebenarnya Indonesia memiliki potensi yang lebih baik. Bagaimana tidak, Keukenhof hanya cantik selama dua bulan saja  saat musim semi, sedangkan taman bunga di Indonesia bisa berbunga sepanjang tahun. Kapankah Indonesia bisa memiliki taman bunga berkualitas seperti Keukenhof? Semoga suatu saat nanti…

15 komentar:

  1. Bunga di negara 4 musim bagus-bagus, apalagi orang-orang sana care sama hal-hal yang kyak gini

    BalasHapus
    Balasan
    1. @Rifa Aditya : kesadaran mereka menjaga alam lingkungan memang sangat bagus

      Hapus
  2. jadi pengen main kesana, liat bunga dan sambil cari patner kerja

    BalasHapus
    Balasan
    1. @murticahaya fasilitas olahraga : cari partner kerja? Wah keren itu

      Hapus
  3. Masya Allah, mbak. Bunganya cantik-cantik semua :)

    BalasHapus
  4. Baru mau bilang seperti di Belanda ini tempat. Eh... ternyata memang benar di Belanda, kebetulan pernah liat cuplikannya di TransTV.

    BalasHapus
  5. Wah bunganya cantik-cantik semua.
    Pasti bakal betah berlama-lama di taman yang indah ini ya *ngebayangin berada di taman, jalan-jalan atau sekedar duduk baca buku, pasti asyik banget :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. @lianny hendrawati : lebih asyik cuci mata lihat warna-warni bunganya... Hehehe

      Hapus
  6. Maaf mba, mau tanya.
    Suhu saat itu berapa derajat ya?
    Cukup dengan sweater dan coat saja atau harus pakai long john juga?
    Makasih sebelumnya

    BalasHapus
  7. @Nylma Isniarti : waktu itu suhu berkisar antara 8 derajat- 12 derajat Celcius. Aku pakai long djohn hanya saat di mount Titlis yang bersalju. Selain itu cukup pakai sweater dan coat.

    BalasHapus
  8. Cantik banget mbak bunganya, akupun mau ke sana, pengen belajar budidayanya

    BalasHapus
  9. Masya Allah. Benar-benar cantik bunganya. Terus tata tamannya juga rapi. Kapan ya saya bisa main kesana langsung.

    BalasHapus