Laman

Jumat, 11 Maret 2016

Menulis untuk Investasi Akhirat


Pada suatu masa, aku pernah merasa berada di titik rendah dalam hidup. Waktu itu perasaanku galau karena berhenti bekerja demi menuruti perintah suami. Egoku berontak. Pada akhirnya, aturan agama yang menempatkan suami sebagai pemimpin  yang harus  dipatuhi selama perintahnya tak bertentangan dengan ajaran Islam membuat aku harus berdamai dengan egoku.




Masalahnya, sejak menjadi ibu rumah tangga sejati, aku merasa menjadi manusia yang kurang bermanfaat. Aku hanya bermanfaat untuk anak-anak, suami , orangtua dan saudara terdekat. Itu saja. Padahal menurut hadist, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat.

“Jabir radhiyallau ‘anhuma bercerita bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” Hadits dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ (no. 3289)

Dalam gelisah, seorang sahabat mengajari aku membuat blog. Blog pertamaku berbahasa Inggris. Sejak itu aku mulai rajin menulis, hingga bisa menghasilkan Dollar lewat blog dengan menulis review berbagai produk dari luar negeri. Kegiatan itu belum menjawab kegelisahanku. 

Aku lalu membuat blog dalam Bahasa Indonesia, dan  mulai menulis hal-hal seputar kegiatanku. Aku tak banyak berharap dari blog baru ini. Menurutku, siapa sih yang tertarik membaca kegiatan emak-emak dasteran yang hobi masak, ngurus anak, jalan-jalan dan wisata kuliner? Kalau tak ada yang berminat membaca tulisan di blogku, ya sudah. Anggap saja tulisanku sebagai dokumentasi pribadi yang suatu saat ada gunanya buat diri sendiri. Begitulah pikirku.  

Aku menulis tentang penerapan ilmu parenting, kegiatan travelling, touring dengan motor besar bersama suami, kegiatan masak-memasak, wisata kuliner, kehidupan berumah tangga, hingga pengalaman pribadi. Satu hal yang aku pegang teguh adalah selalu menulis tentang kebaikan. Tulisan-tulisan di blog aku share di media sosial.

Dari hari ke hari pengunjung blogku makin bertambah.  Pernah suatu hari saat aku memposting pengalaman  inspiratif  seorang anak kecil kuli angkut pasar Bogor, pengunjung blogku membludak hingga puluhan ribu viewers. Rupanya para pembaca banyak yang men-share kembali tulisanku. Hal ini membuat aku berpikir bahwa ternyata tulisanku ada gunanya bagi orang lain.

Lalu tulisan-tulisan lain seperti pengalaman mendampingi suami yang menjalani operasi tulang belakang pun menuai reaksi pembaca blog. Banyak yang bertanya lewat email karena mereka menghadapi masalah yang sama.  Senangnya, ada beberapa pembaca blog yang mengucapkan terimakasih karena mereka akhirnya berani menjalani operasi setelah membaca tulisanku. Lebih senang lagi,  operasinya sukses dan mereka kini menjalani kehidupan yang lebih berkualitas.

Lalu kisahku jalan-jalan sekeluarga ke Singapore pun dianggap berguna bagi pembaca blog. Mereka banyak bertanya dan kemudian menjadikan tulisanku sebagai referensi saat jalan-jalan bersama keluarga ke negri singa itu.

Ada tulisan yang aku anggap remeh, tapi ternyata dinilai sangat  bermanfaat bagi orang lain. Tulisan itu menyangkut pernak-pernik kegiatan ibu rumah tangga yang menurutku, apaan sih? Nggak keren, dan semua orang bisa melakukannya. Hehehe… Kegiatan itu adalah memasak. Kegiatan yang biasa banget, kan?

Saat aku memasak, aku foto langkah-langkahnya, kutulis resep masakannya. Lalu hasil tulisan berserta foto-foto  aku posting di blog. 

Salah satu tulisanku setelah di share di media sosial, tanggapannya sangat luar biasa. Tulisanku di share lagi hingga belasan ribu kali. Dalam jangka waktu 4 jam, sudah di share sebanyak 2895 kali dan masih terus bertambah hingga saat tulisan ini di posting resepku sudah di share lebih dari 30.344 kali. Pengunjung blogku pun membludak, tanggal 10 Maret 2016 sejumlah 42. 951 views. Jumlah ini masih terus bertambah, sementara ini postingan resep  telah meraup  150.861 page views. Padahal resepnya bukan makanan yang canggih lho, hanya resep bakso sehat yang cocok dengan selera anak-anakku. 





Dari sini aku belajar bahwa hal yang remeh tapi mengandung kebaikan tetap saja bisa bermanfaat bagi orang lain. Aku membayangkan bila banyak Ibu mempraktekan resep bakso itu, tentu akan lebih sehat bagi anak-anaknya . Hal ini lebih baik daripada mereka jajan bakso di luar yang belum tentu terjamin keamanan, higienitas, dan kehalalan bahannya. 

Atau bila ada Ibu yang mendirikan usaha menjual bakso dengan resep itu, akan lebih banyak lagi manfaatnya baik bagi pemilik usaha maupun pelanggan bakso. Tentu karena resep bakso itu tanpa  tambahan bahan berbahaya yang merugikan kesehatan.

Kita tak pernah tahu apa yang bisa terjadi dari sepenggal tulisan  yang di share ke banyak orang. Yang aku tahu bila yang ditulis adalah  kebaikan    berupa informasi atau ilmu yang bermanfaat, maka hal ini bisa menjadi sebuah investasi yang pahalanya terus mengalir selama orang lain mendapat manfaat dari apa yang ditulis. Semakin banyak tersebar, semakin banyak investasi  yang tertanam.


Aku dan teman-teman juga menulis sebuah buku parenting. Buku ini kami tulis setelah mengikuti training Neuro Linguistic Programming yang diterapkan untuk menjalin komunikasi yang baik dengan anak. Buku berjudul "The Secret of Enlightening Parenting" terbitan Gramedia ini berisi sharing pengalaman aku dan teman-teman dalam menerapkan ilmu parenting aplikatif yang  kami peroleh dari training. Aku dan teman-teman berharap lewat buku ini akan ada lebih banyak orang tua yang tercerahkan, dan menerapkan pola pengasuhan yang terbaik bagi anak-anaknya, sesuai dengan misi " mengasuh pribadi tangguh, menjelang generasi gemilang."

Alhamdulillah  niat baik kami berbuah indah. Buku kami  laris manis dibeli orang, hingga Gramedia kembali menerbitkan cetakan ke dua dengan logo "National Best Seller".


Hadits-hadits ini makin membuatku bersemangat menulis tentang kebaikan :

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Allah memberi ganjaran sekecil apa pun amal yang kita perbuat. Meski hanya sebesar dzarrah atau debu:

“Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar” [An Nisaa’ 40]

Tak perlu harus jadi professor yang tinggi ilmunya dulu baru bisa berbagi, atau mesti menjadi manusia paling top dan popular untuk bisa berbagi.

Setiap orang adalah unik,  setiap orang punya pengalaman dan kehidupan yang berbeda dengan orang lain. Siapa pun bisa berbagi. Maka tulislah, dan bagikan ilmu  atau informasi apa saja yang anda miliki. Insya Allah kelak bila sudah tak ada didunia lagi, kita meninggalkan jejak kebaikan yang pahalanya terus mengalir sebagai investasi akhirat. 

Mari menulis dan tebarkan kebaikan, Kawan!

52 komentar:

  1. Salut mba..
    Semoga selalu melahirkan karya karya tulisan yang bermanfaat dan menginspirasi. Amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. @yuni zuhri : dirimu juga selalu menginspirasi Mbak Yuni.. :-)

      Hapus
  2. Mbak :D .
    Sgt mengisnpirasi .
    Aku ga tau musti sedih, seneng apa gimanaa..
    Ini aku banget mbak., pgn kerja tp tuntutan kewajiban sbgi ibu rmh tngga. Aku pny dua blog yg udh jrg ak buka. Ahhh jd pgn ngeblog lg mbaak. Mksh mbak, *penyemangat*

    BalasHapus
    Balasan
    1. @Palupi Indah : yuk semangat menulis, itulah yg bisa membuat kita jadi orang bermanfaat meskipun berkutat dirumah saja :-)

      Hapus
  3. Kereen, mbak.
    Jadi terinspirasi untuk lebih rajin nulis lagi 😊

    BalasHapus
  4. Berarti saya harus belajar lebih banyak lagi dari tulisan-tulisan Mbak Juliana. Salah satunya bagaimana menuliskan sebuah cerita yang menarik untuk di baca. Oh iya, saya terkadang merasakan hal yang sama, yakni tulisan yang biasa-biasa saja malah pembacanya lebih banyak dari tulisan yang di anggap wah.

    Salam dari Blogger pemula asli wakatobi yang sedang menuntut ilmu di Makassar.
    Sukses selalu dan tetap menginspirasi Mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. @Timur Matahari :wah, Wakatobi kan indah banget ya. Suatu hati nanti ingin jalan2 ke sana. Terimakasih sudah mampir, salam persahabatan sesama Blogger :-)

      Hapus
  5. Wuih, keren! Apa yg kita pikir kecil bisa jadi besar buat orang lain ya Mbak ��

    Menyerap ilmunya, ikut belajar �� ��

    BalasHapus
  6. Waah... Keren mba iwed.
    Manfaat tetap ba ditebar meski dr tulisan sederhana yg ternyata banyak yg butuh infonya.
    Jd semangat utk terus berbagi lwt tulisan meski hal sederhana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. @Ophi Ziadah : yuk sama2 menjaga semangat menulis dan berbagi

      Hapus
  7. masyaallah sungguh menggugah hati nih mbak.. selama ini kdg males nulis krn terlalu pengen yg wah dari sebuah tulisan, pdhl yg sederhana ttp banyak pembacanha ya :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. @Lia Lathifa : yang sederhana dan apa adanya malah menarik :-)

      Hapus
  8. Setuju pake bingiiitsss mbak, aku ngeblogg juga berharap agar postingan ku bermanfaat klopun bukan untuk org banyak setidaknya bisa untuk diri sendiri.semoga aku bisa tetep konsisten seperti mbak ya....thanks for always inspired other...

    BalasHapus
    Balasan
    1. @yanti mariyana :sama2... :-) terimakasih sudah mampir

      Hapus
  9. Luar biasa menginspirasi mba iwed. semoga terus semangat untuk memberikan tulisan-tulisan yang bermanfaat ya.

    BalasHapus
  10. Waaaa baca ini sore - sore begini bikin semangat nulis. Beneeeer Mbak. Tulisan yang bermanfaat itu bekal untuk akherat. Teruslah berbuat kebaikan ya, Mbak :)

    BalasHapus
  11. Betul mbak, terkadang yg menurut kita sepele malah yang paling dicari orang. Yg penting menulis yg baik dan yang jujur. Insya Allah berkah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. @Jade Ayu : menulis yg baik dan yang jujur. Kucatat ya.Siiip

      Hapus
  12. Betul Mbak, kadang apa yang kita anggap biasa aja bisa jadi bermanfaat buat orang lain. Jadi semangat nulis lagi setelah baca tulisan ini, suka banget. Keep inspiring Mbak :)

    BalasHapus
  13. Betul Mbak, kadang apa yang kita anggap biasa aja bisa jadi bermanfaat buat orang lain. Jadi semangat nulis lagi setelah baca tulisan ini, suka banget. Keep inspiring Mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. @Tia Yusnita : semangaaat... Terimakasih sudah mampir

      Hapus
  14. Yup.setuju... mari menulis utk kebaikan

    BalasHapus
  15. Salut Mbak, jadi diingatkan kembali tujuan awal ngeblog.
    Btw sukses buat bukunya ya :)

    BalasHapus
  16. Keren sekali mbak :)
    semoga terus bisa menanam investasi akhirat melalui menulis :)

    BalasHapus
  17. Alhamdulilllahs elalu ada berkah dari setiap tulisan ya, mba. Amin

    BalasHapus
  18. Waaah .. keren mbaa :D
    Saya cari deh bukunyaa ...
    saya juga suka materi parenting walau belum menikah hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. @Melati Octavia : wah.. mbak Melati keren banget,beruntunglah kelak laki2 yg jadi suaminya, punya istri yg suka menambah ilmu terutama ilmu pengasuhan anak :-)

      Hapus
  19. Kereennn banget mbaaa. Menginspirasi bangeet tulisannya

    BalasHapus
  20. Wuih..keren bingit mba..nggak nyangka ya kekuatan sosial media sedahsyat itu..terus berkarya mba Juli.. :D

    BalasHapus
  21. Semoga selalu berkah yah mba :) bacanya ikut seneng banget. Salam kenal mba juli

    BalasHapus
  22. Mbak, semoga berkah dan insya allah menjadi investasi akhirat...
    Saya pernah liat resep baksonya, dan sepertinya saya menjadi salah 1 yang re-share :)
    Keep growing and shining!

    BalasHapus
  23. Ayundaaa, aku padamu deeeehhh....
    btw baru nyadar kalau gak punya bukumu, aku pesan ya Yunda... nanti japrian di WA.
    makasih tulisannya, memberi pencerahan baru buat aku.

    BalasHapus
  24. judulnya mantap, semoga tulisanya semakin bermanfaat untuk banyak orang

    BalasHapus