Salah satu
rangkaian acara Bogor Urban Hijab Expo (BUHE) 2015 yang diselenggarakan oleh
Bulandua dan Hijaber Mom Community Bogor adalah acara ngabuburit bareng Ibu Wali Kota Bogor, Ibu Yane Ardian,SE.
Aku menerima
undangan menghadiri acara itu dari Teh Vina Lucky Karim, founder komunitas
Pelangi. Sebelumnya beberapa kali aku diajak mengenal lebih dekat Ibu Yane
lewat komunitas pengajian, sayangnya belum sempat menghadiri karena bersamaan
waktunya dengan acara lain.
Kebetulan ada
waktu, siang itu 11 Juli 2015, aku memacu mobil menembus kemacetan lalu lintas Bogor
menuju Hotel Salak, tempat diselenggarakan acara tersebut.
Di lobby, Teh
Vina sudah menunggu. Kami langsung menuju lantai 2, ruang Kinanti. Di selasar
lantai 2 hingga di dalam ruang Kinanti terlihat stand-stand pakaian muslim,
asesories, travel umroh, tas mukena dan lain-lain berjejer rapi. Stan-stan
tersebut meramaikan even BUHE 2015.
Memasuki ruang Kinanti,
terlihat panggung dengan latar bertuliskan
Bogor Hijab Expo 2015. Aku dan Teh Vina bertemu Mbak Lisa, lalu kami
duduk berdekatan. Kursi-kursi yang tersusun dihadapan panggung telah terisi
oleh ibu-ibu dari berbagai komunitas perempuan. Tak lama kemudian pembawa acara
menyapa lalu memanggil Ibu Yane untuk naik ke atas panggung.
Sosok wanita
langsing dan cantik itu wajahnya selalu berhias senyum. Mengenakan
busana berwarna hitam dari kain shibori
karya Teh Susi Gantina, salah satu anggota komunitas Pelangi, Bu Yane
tampil elegan.
Acara ngabuburit
berlangsung santai. Ibu Yane menceritakan kesehariannya sebagai istri orang
nomor satu di Bogor. Dia menceritakan awal perkenalannya dengan Pak Bima Arya,
hingga menikah dan lalu mendampingi beliau menjalani pendidikan S3 di
Australia.
Apakah hidup di
negeri orang ibarat dongeng indah berbunga-bunga? Ternyata tidak. Didorong oleh
biaya hidup yang tinggi di Australia, pasangan ini harus bertahan dan berjuang
keras. Sekeras apa? Ibu Yane bahkan rela bekerja di perkebunan anggur sebagai
pemetik buah anggur hijau. Dia bekerja dari pukul 4 dini hari hingga jam 5 sore
di tengah udara dingin. Hal ini berlangsung beberapa bulan, hingga akhirnya
pasangan ini bisa membeli mobil. Sungguh perjuangan hidup yang gigih!
Bu Yane juga
menceritakan bagaimana dia menikmati waktu berkualitas dengan anak-anak. Di
tengah padatnya agenda acara, dia masih menyediakan waktu di pagi hari, sore
hingga malam bersama anak-anak.
“Anak saya
pulang sekolah jam 4 sore, dan saya
pulang ke rumah jam 5 sore. Setelah itu saya menghabiskan waktu bersama
anak-anak. Saya usahakan kegiatan-kegiatan saya hanya sampai jam 5. Saya jarang
memiliki agenda acara diatas jam 5 sore. Jadi masih punya waktu memperhatiakn anak-anak. “
Ujar Bu Yane ketika salah seorang ibu bertanya tentang bagaimana membina
anak-anaknya.
Kesibukan Ibu
Yane membina kegiatan PKK di Bogor membuahkan hasil. PKK Bogor memperoleh juara
pertama tingkat nasional, dan itu adalah buah dari kerja kerasnya bersama
ibu-ibu anggota PKK.
Salah seorang
ibu bertanya bagaimana kiatnya menjalin keharmonisan dengan suami.
“Kita harus
menyadari bila wanita berbeda dari pria. Wanita bisa melakukan beberapa
pekerjaan dalam satu waktu, sedangkan pria harus fokus pada satu kerjaan saja
sebelum mengerjakan pekerjaan yang lain. Jadi jangan langsung marah bila suami tak menanggapi pertanyaan kita ketika mereka sedang
fokus bekerja. Pandai-pandailah mengerti dan mendukung pekerjaan suami. “ Ucap Ibu
Yane sambil tersenyum.
Selanjutnya Ibu
Yane berbagi kiatnya menjaga kecantikan dan kesehatan. Ternyata wanita cantik
ini tidak rajin ke salon, karena tak
punya waktu. Beliau lebih memilih menjaga kecantikan dengan cara alami,
misalnya memilih makan makanan sehat, memperbanyak makan sayur dan buah-buahan.
“Di Bogor banyak
komunitas perempuan. Apakah Ibu bisa
menyatukan komunitas-komunitas yang demikian banyak ini dalam sebuah wadah
sehingga bisa terjalin sinergi yang kelak bisa memberi dampak positif bagi kemajuan Bogor? “ Tanyaku pada
Ibu Yane.
“Saya adalah
pembina berbagai komunitas perempuan yang ada di Bogor. Karena itu tanggal 2 September 2014 lalu saya membentuk sebuah wadah yang bernama Aliansi Perempuan Kota
Bogor. Tujuannya untuk menyatukan berbagai komunitas perempuan di Bogor . Hal
ini perlu, terutama bila ada agenda besar yang membutuhkan gerakan massal para
perempuan, misalnya saja kampanye ASI. Hal ini tidak bisa dilakukan oleh satu
komunitas saja, tapi harus berbagai komunitas terlibat mensukseskan agenda ini. Jadi bila
ada komunitas wanita di Bogor, silakan didaftarkan ke Aliansi Perempuan Kota
Bogor, sehingga keberadaannya diketahui dan suatu saat bila diperlukan bisa
menjalin sinergi dengan berbagai komunitas perempuan lainnya.” Penjelasan Ibu
Yane sangat menarik.
Acara ngabuburit
ini meski hanya berupa obrolan santai
tapi berisi. Sungguh berkesan. Sharing
pengalaman dan pemikiran Ibu Yane kepada para ibu yang hadir setidaknya bisa memberi
sedikit gambaran akan keindahan pribadinya. Tak salah bila ada pepatah yang
mengatakan “ Dibalik kesuksesan seorang suami, ada istri yang hebat
dibelakangnya, yang mendorong, menyemangati dan menumbuhkan motivasi untuk
melakukan yang terbaik.”
Mbak iwet... baru ngeh klo ini blog barunya. Selamat ya sdh jadi dotcom.
BalasHapusWaah bu Yane cantiknya natural yaa
Cakeeep dah penampilan barunya nih, semoga makin semangat nulis ya mbak Iwed (doa buat diriku juga wkwkwkwk)
BalasHapusIbu Walikotanya cantik ya. eh mbak juga cantik bangeeeet
BalasHapus