Masakan Jepang
menjadi pilihan yang tak pernah membosankan bagi ketiga anakku. Mereka sangat
menggemari sushi, sashimi dan masakan sejenisnya. Selasa 7 Juli 2015 lalu, selepas berbuka puasa
dan shalat maghrib, aku dan keluarga mencoba resto Jepang “ Midori” di kawasan
Jl. Padjajaran no 53 Bogor. Letak resto ini bersebelahan dengan resto
masakan Sunda Bumi Aki.
Memasuki resto ,
tak terasa kental suasana Jepangnya,
tapi tetap nyaman. Ada dua bagian tempat
makan, di teras dan di dalam bagunan resto . Area teras tampaknya diperuntukkan bagi perokok, atau
para tamu yang menyukai makan di suasana semi outdoor.
Ruangan resto
bergaya minimalis modern. Kursi dan meja kayu berwarna gelap di desain dengan
gaya yang simple tapi apik.
Interior |
Saat kami
datang, tamu resto cukup ramai sehingga terlihat para pelayan kewalahan melayani tamu. Kesannya seperti kekurangan
jumlah pelayan. Beberapa meja yang kosong tampak masih berantakan belum sempat
dibersihkan.
Kami menghampiri
sebuah meja yang masih kotor oleh serpihan makanan. Seorang pelayan wanita
bergegas mengambil lap. Cepat-cepat dibersihkannya meja itu. Kami duduk,
kemudian pelayan pria datang membawa buku menu yang besar dan tebal.
Aku terpesona
melihat buku menu itu. Apalagi ketika menyimak begitu banyak pilihan menunya.
Wow,sampai bingung kami memilih makanan.
Pilihan Appetizer |
Pilihan menu
mulai dari appetizer dan salad, sushi dan sashimi, yakimono ( barbecue and
grill), agemono ( fried food), jyu ( served in box),men rui ( nodles), bento,
happy bento ( menu untuk anak-anak),nabemono and curry rice, set menu (menu
paket), dessert dan minuman.
Masing-masing
pilihan menu terdiri dari banyak varian.
Baru kali ini aku menemukan resto Jepang yang pilihan menunya sangat luas dan lengkap. Akhirnya
setelah beberapa lama membolak-balik buku menu, kami menentukan pilihan.
Anin memilih chuka iidako teriyaki dan gindara teriyaki.
Dea memilih tori saboro roll. Rafif yang paling menggemari sushi, nigiri dan
sashimi memilih salmon nigiri,tai sushi (fresh snapper), dan sashimi motriawase 1. Aku mencoba unayagi
yanagawa jyu. Sementara suamiku, si Akang,memesan chuka lidako Jyu.
Untuk minuman,
kami memilih air mineral dan teh Jepang atau ocha panas.
Berikut ini
review masakan-masakan tersebut.
1.
Chuka Iidako Teriyaki
Masakan
ini dibuat dari gurita kecil yang dipanggang dengan bumbu wijen dan saus
teriyaki. Penampilannya agak “mengerikan” tapi rasanya enak! Daging gurita terasa “crunchy” sedangkankan
bumbunya terasa pas. Hidangan ini recommended.
2.
Gindara Teriyaki
Ikan
gindara dipanggang dengan bumbu mentega dan garam. Enak! Ikannya terasa lembut
dan bumbunya sedap. Masakan ini recommended.
3.
Tori Saboro Roll
Masakan
pilihan Dea terbuat dari ikan salmon dan
telur yang dimasak menjadi omellete. Kedua bahan itu berbalut nasi
bertabur remah tempura dan suwiran ayam. Rasanya lumayan enak, meski tak
terlalu istimewa.
4.
Salmon Nigiri
Salmon Nigiri dan Tai Sushi |
Salmon
nigiri disajikan mentah dengan nasi putih. Tak seperti di resto lain yang nasinya
terasa sedikit asam, nasi yang menyertai salmon mentah ini tidak dibumbui.
Irisan salmonnya tebal, berbeda dengan irisan salmon di rumah makan Jepang yang
biasa kami kunjungi. Ikan salmonnya segar, tidak amis. Masakan ini recommended.
5.
Tai Sushi
Nigiri
ini dibuat dari ikan snapper segar. Ikan snapper rasanya lebih lezat dari
salmon. Menu ini juga recommended.
6.
Sashimi Motriawase 1
Hidangan
ini terdiri dari berbagai macam ikan mentah berjenis salmon, snapper, tuna,
cumi dan kepiting gulung. Potongan daging ikannya tebal dan terasa enak,
kecuali cumi yang kesat di lidah. Bagi penggemar sashimi, hidangan ini patut
dicoba.
7.
Unayagi yanagawa jyu
Masakan
ini terbuat dari belut dan sayuran, dimasak dengan telur dan disajikan di atas
nasi Jepang. Pelengkapnya adalah miso soup, soup dengan rasa khas dilengkapi potongan egg tofu. Rasa masakan ini tak istimewa, agak sedikit melenceng dari apa
yang kubayangkan. Aku membayangkan daging belut
yang terasa kenyal, tapi ternyata tekstur belut terlalu lembut sehingga rasanya kurang “greget”.
8.
Chuka Iidako jyu
Mirip
dengan Unayagi yanagawa jyu, masakan ini juga dimasak dengan telur dan
disajikan di atas nasi Jepang. Bedanya hidangan ini bahannya dari gurita kecil.
Rasanya pun tak istimewa, hampir mirip denga Unayagi yanagawa jyu.Menu ini pun disertai pelengkapnya, miso soup.
Bagaimana harga
makanan? Kisaran harga makanan mulai dari Rp. 18.000,- hingga Rp. 130.000,- dan Rp 12.000,- hingga Rp 36.000,- untuk
minuman. Untuk menu yang kami pesan, total yang
aku bayar sebesar Rp. 613.000,- sudah termasuk pajak.
Resto ini biasanya menyediakan live music, tapi saat bulan puasa untuk sementara diliburkan.
Secara
keseluruhan resto ini bagus untuk dijadikan pilihan. Pelayanan cukup baik,
meski kami harus menunggu masakan siap lebih kurang 20 menit. Umumnya resto
Jepang memang demikian, berbeda dengan resto cepat saji yang tak perlu menunggu
lama.
Sebenarnya masih
banyak menu yang ingin kami cicipi, tapi sayang perut sudah tak muat lagi. Lain
kali kami akan datang lagi untuk mencoba menu lainnya.
Ingin menjelajah
cita rasa masakan Jepang dengan pilihan menu yang sangat banyak? Resto Midori
ini recommended.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar