Pertama kali
mendengar nama resto ini dari anak gadis sulungku, Anin. Letak resto yang
terhitung baru ini berada di jalan utama
kota Bogor, tepatnya di Jl. Padjajaran no.
21.
Kami sekeluarga
berkesempatan mengunjungi Lemongrass pada malam hari, setelah anak-anak pulang
sekolah, suamiku pulang kerja, dan aku
pulang dari kegiatan training.
Pertama kali
berdiri memandang landscape tempat ini, aku langsung mengetahui kelebihan resto
modern ala kopitiam ini. Cantik. Design interior sangat nyaman dan “nyeni”
ditata dengan apik, menimbulkan rasa
betah berlama-lama di sini.
Suasananya romantis
terbangun dari langit gelap berhias hujan gerimis berpadu nyala lampu-lampu yang ditata
sedemikian rupa membangun estetika pada ruang dan bangunan.
Tapi ada satu
kekurangan. Saat hujan gerimis seperti ini,
aku yang datang dengan payung tak dapat melewati jalan masuk dengan
mulus, karena payungku “nyangkut”. Jalan masuk resto ini dibuat seperti gang kecil
berdinding tinggi. Orang yang menggunakan payung harus menguncupkan payungnya
karena lebar jalan tak cukup lega. Lalu bagaimana kalau hujan deras turun? Bisa
basah dong saat akan masuk ke resto ini.
Masuk ke dalam resto, tampak interior diwarnai gaya retro, minimalis, industrialis. Di bagian
belakang resto ada area out door yang indah dan nyaman. Tapi hujan yang turun
membuat kami tak bisa memilih duduk di area out door. Kami kebagian tempat duduk di balkon lantai atas.
Pilihan menu
resto ini selain menu tradisional ala kopitiam, juga tersedia
Chinese Food dan Western Light Meal misalnya Kaya Toast, Lemongrass Toast dan lain-lain. Minumannya ada berbagai kopi, teh, jus, mocktail dan cocktail. Di sini juga terdapat menu
Dimsum dari ceker ayam hingga congfan (lumpia basah isi ayam dan lain-lain), cukup lengkap. Aku sempat bingung memilih menu.
“Menu andalan di
sini apa ya, Mas?” Tanyaku pada seorang pelayan.
Si Mas berpikir
sejenak.
“Kalau di sini
menu andalannya laksa, Bu. Ada Laksa Bebek Panggang, dan Laksa Singapore “
Jawabnya.
Aku memutuskan
memesan Laksa Singapur dan teh panas. Suamiku, si Akang memesan mie Hongkong
dan kopi tarik. Lalu Anin, Dea dan Rafif masing-masing memesan laksa bebek, mie
ayam, dan mie goreng seafood. Selain itu anak-anakku memesan juga bakpau
Nutella, ice cream dan pisang jus.
Kami harus
menunggu cukup lama untuk menikmati pesanan kami. Mengenai kisaran harga,
tempat ini menyediakan minuman dari harga 10 ribu hingga 60 ribu, sedangkan
makanan mulai 15 ribu hingga 250 ribu rupiah. Memang harganya agak lebih mahal.
Tapi menurutku sesuailah dengan tempatnya yang strategis dan nyaman.
Bagaimana rasa makanan? Menurutku dan Akang rasanya standar saja. Laksa Singapur, Laksa Bebek dan Mie Hongkong yang diandalkan tak terasa istimewa di lidah. Rafif bilang mie goreng seafood-nya enak. Menurut Dea, mia ayamnya lumayan.
"Bakpau Nutellanya kok gak berasa Nutella ya, kayak coklat biasa." Komentar Anin
Untuk semua
makanan yang kami pesan, aku membayar total sejumlah Rp. 440.748,- termasuk 5%
Service Charge dan 10% pajak.
Secara
keseluruhan tempat ini bisa menjadi pilihan untuk berkumpul bersama keluarga
dan teman-teman. Untuk anda yang senang
berfoto narsis maupun berfoto bersama teman-teman, tempat ini sangat mendukung.
Banyak sudut-sudut cantik yang akan memperindah
hasil foto anda. Bagaimana, mau mencoba?
Favorite saya disana milkshake bubblegum
BalasHapus