Laman

Jumat, 22 Mei 2015

Lemongrass, Resto Modern Cantik di Bogor


Pertama kali mendengar nama resto ini dari anak gadis sulungku, Anin. Letak resto yang terhitung baru ini berada di  jalan utama  kota Bogor, tepatnya di Jl. Padjajaran no. 21.

Kami sekeluarga berkesempatan mengunjungi Lemongrass pada malam hari, setelah anak-anak pulang sekolah,  suamiku pulang kerja, dan aku pulang dari kegiatan training.



Pertama kali berdiri memandang landscape tempat ini, aku langsung mengetahui kelebihan resto modern ala kopitiam ini. Cantik. Design interior sangat nyaman dan “nyeni” ditata dengan apik,  menimbulkan rasa betah berlama-lama di sini.




Suasananya romantis terbangun dari langit gelap berhias hujan gerimis berpadu nyala lampu-lampu yang ditata sedemikian rupa membangun estetika pada ruang dan bangunan.



Tapi ada satu kekurangan. Saat hujan gerimis seperti ini,  aku yang datang dengan payung tak dapat melewati jalan masuk dengan mulus, karena payungku “nyangkut”. Jalan masuk resto ini dibuat seperti gang kecil berdinding tinggi. Orang yang menggunakan payung harus menguncupkan payungnya karena lebar jalan tak cukup lega. Lalu bagaimana kalau hujan deras turun? Bisa basah dong saat akan masuk ke resto ini.


Masuk ke  dalam resto,  tampak interior diwarnai gaya  retro, minimalis, industrialis. Di bagian belakang resto ada area out door yang indah dan nyaman. Tapi hujan yang turun membuat kami tak bisa memilih duduk di area out door.  Kami kebagian tempat duduk  di balkon lantai atas.







Pilihan menu resto ini selain  menu  tradisional ala kopitiam, juga tersedia Chinese Food dan Western Light Meal misalnya Kaya Toast, Lemongrass Toast dan lain-lain. Minumannya ada berbagai  kopi, teh, jus, mocktail  dan cocktail. Di sini juga terdapat menu Dimsum dari ceker ayam hingga congfan (lumpia basah isi ayam dan lain-lain), cukup lengkap. Aku sempat bingung memilih menu.



“Menu andalan di sini apa ya, Mas?” Tanyaku pada seorang pelayan.

Si Mas berpikir sejenak.

“Kalau di sini menu andalannya laksa, Bu. Ada Laksa Bebek Panggang, dan Laksa Singapore “ Jawabnya.


Aku memutuskan memesan Laksa Singapur dan teh panas. Suamiku, si Akang memesan mie Hongkong dan kopi tarik. Lalu Anin, Dea dan Rafif masing-masing memesan laksa bebek, mie ayam, dan mie goreng seafood. Selain itu anak-anakku memesan juga bakpau Nutella,  ice cream dan pisang jus.

Kami harus menunggu cukup lama untuk menikmati pesanan kami. Mengenai kisaran harga, tempat ini menyediakan minuman dari harga 10 ribu hingga 60 ribu, sedangkan makanan mulai 15 ribu hingga 250 ribu rupiah. Memang harganya agak lebih mahal. Tapi menurutku sesuailah dengan tempatnya yang strategis dan nyaman.

Bagaimana rasa makanan? Menurutku dan Akang rasanya standar saja. Laksa Singapur, Laksa Bebek dan Mie Hongkong yang diandalkan tak terasa istimewa di lidah.  Rafif bilang mie goreng seafood-nya enak. Menurut Dea, mia ayamnya lumayan.

"Bakpau Nutellanya kok gak berasa Nutella ya, kayak coklat biasa." Komentar Anin

Untuk semua makanan yang kami pesan, aku membayar  total sejumlah Rp. 440.748,- termasuk 5% Service Charge dan 10% pajak.


Secara keseluruhan tempat ini bisa menjadi pilihan untuk berkumpul bersama keluarga dan teman-teman.  Untuk anda yang senang berfoto narsis maupun berfoto bersama teman-teman, tempat ini sangat mendukung. Banyak sudut-sudut cantik yang  akan memperindah hasil foto anda. Bagaimana, mau mencoba? 

1 komentar: