Burung besi salah
satu armada Cathay Pacific, Boeing
777-300 dengan nomor penerbangan CX-718 mendarat di Bandara Internasional
Hongkong. Aku dan sahabatku Indriya turun dari pesawat. Lebih kurang empat jam
perjalanan dengan pesawat dari Jakarta ke bandara ini tidak membuat kami lelah.
Mungkin karena kami sangat antusias menikmati proses perjalanan panjang menuju
Detroit, USA dengan route Jakarta-Hongkong-Los Angeles-Dallas-Detroit.
Saat itu tanggal
28 Agustus 2014 pukul 14.15 waktu setempat. Pesawat kami selanjutnya berangkat
pukul 23.45. Sembilan jam lebih beberapa menit. Itulah waktu yang harus kami
lewati di bandara Internasional Hongkong sebelum melanjutkan penerbangan menuju
Los Angeles.
Mataku terpesona
oleh kemegahan bandara yang berada di
ujung paling Barat wilayah Hongkong. Karena terletak di pulau Chek Lap Kok,
bandara ini disebut juga Bandara Chek Lap Kok.
Pemandangan di luar terlihat melalui dinding kaca |
Desain bandara didominasi bahan kaca sehingga tempat ini terang benderang berlimpah cahaya
matahari. Kaca dirancang dengan teknologi anti pecah, tahan terhadap angin
topan kencang yang kerap bertiup di
wilayah Hongkong. Dengan rancangan
struktur tertentu, angin kencang bisa lewat tanpa merusak bangunan bandara.
Mula-mula kami
bingung mau melakukan apa selama waktu menunggu yang cukup panjang. Tapi
bandara keren ini sama sekali tak
membuat kami merasa bosan! Lalu apa saja yang bisa dilakukan?
1.
Menukar mata uang
Untuk
belanja-belanja di bandara ini kami butuh Dollar Hongkong. Terdapat gerai Money
Exchange, pelayanan bank dan mesin ATM di terminal 1 dan 2, yaitu Bank of
China, HSBC, Citibank, dan Travelex Worldwide Money Outlet yang tersebar di berbagai terminal.
2.
Mandi
Sebagai
cewek, tetap saja pengennya tampil rapi. Ingin merapikan dandanan tapi rasanya
kurang “sreg” kalau tak mandi dulu. Di
bandara ini ada fasilitas yang namanya Pay
in/ Shower Lounge di Plaza Premium
Lounge. Letaknya di level 7 Departures West Hall, Terminal 1, dekat
gate 60. Jadi kalau mau mandi pakai
fasilitas ini ya bayar. Hehe.. Biayanya
HK$200/pax. Mahal? Ya sesuai dengan fasilitasnya yang setara hotel bintang 4.
Tersedia shower dengan air hangat, shampo, sabun, sikat gigi, pasta gigi, dan
handuk.
3.
Makan
Kalau
lapar, banyak tempat makan di bandara ini. Kami berdua mencari tempat makan
yang ada label halalnya. Alhamdulillah,
ada gerai fast food Popeyes dengan logo Halal. Gerai ini ada di dua tempat.
Yang pertama letaknya di gedung check in keberangkatan level 7. Yang satunya
lagi terletak di Departure East Hall level 7.
4.
Internetan
Senangnya
di bandara ini ada fasilitas Wifi gratis dan akses internet gratis. Fasilitas ini sangat mendukung untuk tetap eksis di media sosial. Yang paling penting, aku dan Indriya bisa mudah menjalin komunikasi dengan teman dan keluarga secara gratis. Berikut ini
beberapa langkah yang harus dilakukan
untuk menikmati koneksi Wifi :
-
Non Aktifkan data service (GPRS atau 3G) untuk
menghentikan layanan roaming.
-
Pilih “HKAirport Free Wifi” sebagai connection
network (SSID).
-
Buka internet browser dan pilih salah satu situs
yang ingin dikunjungi.
-
Pilih “ Accept & Continue” setelah membaca
syarat dan ketentuan.
-
Wifi gratis siap dinikmati.
Kalau tak membawa laptop atau gadget,
bagaimana? Di sepanjang ruang tunggu banyak tersedia PC yang terkoneksi dengan
internet super cepat. Tapi harus rela
antri, karena fasilitas ini diminati banyak orang.
5.
Mengisi Batere Gadget
Di
Hongkong International Airport tersedia 256 titik untuk mengisi ulang daya
batere gadget. Poin pengisian terletak di 71 lokasi baik di area tempat duduk
atau berdekatan dengan telepon umum dari Level 4 sampai 7 dari Terminal 1 dan
Level 5 dari North Satellite Concourse.
Masalahnya,
kami lupa bawa adaptor atau over steker yang sesuai dengan colokan listrik di sini.
Huaaa!! Akhirnya Indriya membeli sebuah travel adaptor disebuah toko. Terpaksa
deh mengeluarkan biaya tak terduga, daripada mati gaya tak bisa internetan dan
buka laptop.
6.
Shopping
Wow! Banyak
toko-toko keren di sini. Kalau mau menuruti nafsu, kami bisa bangkrut sebelum
mencapai USA. Produk tas merek-merek
terkenal seperti Dunhill, Bally, Bottega Veneta, Burberry,Chanel, Dior,Gucci,
Jimmy Choo, Prada, Versace dan lain-lain ada di sini. Selain itu ada toko-toko
Duty Free, perfume, produk kesehatan dan kecantikan, perhiasan, jam, kaca mata,
alat-alat komunikasi dan listrik, buku, pakaian, mainan anak-anak, hingga
aksesori untuk traveling. Aku dan
Indriya puas menikmati window shopping
yang menyenangkan. Hanya window shopping? Hahaha...
7.
Shalat
Sebelumnya
aku sudah tahu di bandara ini ada prayer room.
Menurut hasil browsing, ada dua prayer room yaitu di Check-in Hall,
level 7 dekat Aisle A Terminal 1, dan satunya lagi ada di Level 5 Check-in
Hall, Terminal 2 dekat Aisle N. Prayer room ini bisa digunakan untuk semua
agama, dan tersedia tempat wudhu serta arah kiblat.
Aku
sudah jalan berkeliling tanya sana-sini sama petugasnya, jalan sampai kaki
pegal mencari tempat yang dimaksud tapi hasilnya nihil, saudara-saudara! Bukan
karena tak ada prayer room tapi kurasa otakku yang buntu. Hahaha. Akhirnya aku
menyerah. Setelah ambil wudhu di toilet, aku menemukan sebuah sudut sepi di
ruang tunggu yang tenang dan nyaman. Disitulah aku shalat. Rasanya nikmat
sekali. Alhamdulillah..
8.
Jalan-jalan
Jalan-jalan
sangat menyenangkan di bandara keren ini. Bukan hanya window shopping,
tapi juga mengagumi arsitektur bandara serta pemandangan alam cantik perbukitan
dan gunung-gunung yang tampak melalui dinding kaca yang melingkupi sebagian
besar tempat ini. Pemandangannya bikin segar mata.
9.
Foto-foto
Nah,
ini harus. Setidaknya untuk dokumentasi,
pelengkap tulisan dan juga modal narsis
di media sosial. Beruntung, ada seorang ibu ramah yang bersedia menjepretkan camera mengabadikan foto aku dan Indriya.Hehe..
10.
Tidur
Ada
dua cara tidur di sini. Mau yang mahal atau yang gratis? Tinggal pilih. Kalau
mau yang mahal tapi nyaman, pilih istirahat di salah satu lounge. Misalnya di Plaza Premium Lounge. Ada paket istirahat yang
ditawarkan dari 2 jam hingga 10 jam mulai harga HK$480 hingga HK$800 dengan
fasilitas ruang istirahat, televisi, dan Wifi.
Kalau
mau yang gratis, ya bisa tidur dikursi-kursi nyaman yang tersebar di bandara ini.
Aku dan Indriya tak sempat tidur karena banyak pemandangan dan aktivitas yang
lebih menarik dibanding tidur.
Tak
terasa 9 jam kami lewati. Akhirnya pukul 23.45 kami kembali mengangkasa menuju
Los Angeles. Ada sebuah anggapan yang mengatakan “Menunggu adalah pekerjaan paling
membosankan.” Tapi di Hongkong International Airport, anggapan itu tidak
berlaku.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusterimakasih infonya ibu.sangat bermanfaat kebtulan saya bakal stay fi hk airport smalaman.
BalasHapusThanks yah berguna sekali ... walaupun biasanya direct flight ... tapi siapa tahu butuh ... hehehe
BalasHapusThanks yah berguna sekali ... walaupun biasanya direct flight ... tapi siapa tahu butuh ... hehehe
BalasHapusTerimakasih sudah ngeshare mba. Berguna bgt buat referensi kegiatan selama transit 5jam disana bulan depan. Heheh
BalasHapus