Hari ketiga di
Singapore, kami berencana mengunjungi saudara yang tinggal di Punggol. Sebelum
berangkat kami masih punya waktu jalan-jalan di Orchard Road sekitar Istana
Presiden Singapore.
Di seberang
istana, ada sebuah taman yang menarik perhatian. Terdapat kolam dan bunga-bunga
cantik aneka warna. Istana Park.
Begitulah tulisan yang tertera pada sebuah
sign berbentuk monumen di tempat itu.
Aku ingin
menyeberang ke sana tapi tak kutemui tempat penyeberangan di jalan itu.
“Tidak boleh
sembarangan menyeberang di sini, Neng. Nanti kena denda.” Tegas Akang.
“Bagaimana cara
ke sana ya?” Pikirku.
Mataku
mencari-cari petunjuk atau orang yang bisa kutanyai. Seorang pemuda mengenakan
T-shirt biru dan celana pendek berjalan
dengan langkah panjang. Telinganya tersumbat head set. Tampaknya dia sedang
menikmati alunan musik, terlihat dari kepalanya yang bergerak-gerak ke kiri ke kanan mengikuti ritme musik.
Dengan sigap aku
menjajari langkah pemuda itu.
“Good morning.
Can you show me how to get there?” Tanyaku sambil menunjuk taman itu.
Sang pemuda
melepaskan head set dari telinganya, lalu dia menggelengkan kepala.
“ I’m sorry. I
don’t know.” Ucapnya. Wajahnya terlihat bingung. Dia segera berlalu.
Kami terus
berjalan. Suasana pagi itu sepi. Belum banyak orang lalu lalang.
Akhirnya aku
melihat sebuah papan petunjuk yang artinya “Gunakan underpass untuk menyeberang
ke istana park.”
“Underpass-nya
di mana ya?” Tanyaku.
“Nggak tahu
juga.” Balas Akang.
Kami berdiri
dekat sebuah kios yang masih tutup. Kios kebab bertuliskan “ Shiraz Mazzeh” itu
terletak di depan Plaza Singapore.
Seorang
laki-laki berpakaian pelayan tampak membersihkan kursi dan meja di samping
kios.
“Hi. Do you know
where the underpass is ?” Tanyaku sambil melempar senyum.
Laki-laki itu
membalas senyumku dan menunjuk ke belakang kios.
“Go down there.”
Ucapnya.
Tangga menuju underpass untuk menyeberang ke Istana Park |
Setelah
mengucapkan terimakasih kami berjalan ke belakang kios. Di sana ada tangga ke
bawah menuju underpass.
Add caption |
Taman yang memberi kesegaran di area Orchard |
Tak lama kami
sampai di seberang. Pemandangan yang menyambut mata kami cukup cantik. Ada berbagai
bunga berwarna terang tertata indah, sedikit mengingatkan aku pada warna-warni
cantik bunga tulip yang mekar pada musim semi di Keukenhof, Belanda. Tentu saja
bunga-bunga di sini bukan tulip. Bunga-bunga jenis ini tampak tak asing karena sering aku lihat di daerah
Puncak Bogor.
Warna-warni bunga di tengah gedung-gedung modern |
Kehadiran taman
ini ibarat oasis tropis di jantung Orchard Road. Istana Park secara resmi
dibuka tanggal 6 September 1996 oleh Menteri Pembangunan Nasional Lim Hng Kiang.
Taman ini dirancang dan dibangun sebagai perpanjangan pintu masuk utama istana.
Teh Tion Yong, kepala arsitektur Urban Redevelopment Authority (URA)
menjelaskan bahwa alasan utama membangun sebuah taman di depan istana adalah
untuk memberikan kesan lebih menonjol pada pintu masuk istana.
Festival Arch, tampak mencuat dari kolam dangkal berbentuk persegipanjang |
Taman ini
diperkirakan menelan biaya sebesar SGD
13.000.000 dan memiliki ukuran satu setengah kali lapangan sepak bola atau
sekitar 1.3 ha.
Taman ini
memiliki fitur unik. Sebuah struktur simetris berbahan stainless steel dan
beton yang disebut Festival Arch berdiri
kokoh dengan alas kolam dangkal
berbentuk persegipanjang. Festival Arch
berukuran panjang 26 meter dan tinggi 16 meter, dirancang oleh Mr. Ren Matsui.
Lebih dari 151
spesies tanaman tumbuh di taman ini. Tanaman sebagian berasal dari Malaysia, Indonesia,
Australia dan lain-lain.
Latar Festical Arch dan warna-warna ceria |
Dekat sebuah Cafe cantik yang masih tutup |
Taman ini indah
“menyala” pada malam hari. Lampu-lampu dinyalakan setiap hari dari jam 19.00
hingga pukul 00.00. Pencahayaan taman dirancang khusus untuk menerangi Festival
Arch dan tanaman tertentu. Contohnya pohon Yellow Flame dan pohon-pohon kelapa
diberi pencahayaan dari arah bawah sehingga cabang-cabangnya membentuk efek pola
yang menonjol pada malam hari.
Kalau berkunjung
ke Singapore, sempatkan mengunjungi Istana Park ya. Gratis lho!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar