Laman

Senin, 29 Desember 2014

Arisan dan 10 Manfaatnya


Tak bisa dipungkiri, manusia sebagai makhluk sosial gemar bergaul. Bagi wanita, atau khususnya ibu-ibu, bentuk pergaulan itu seringkali diwujudkan dalam acara arisan.

Kata Arisan adalah istilah yang berlaku di Indonesia. Dalam kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa arisan adalah pengumpulan uang atau barang yang bernilai sama oleh beberapa orang, lalu diundi diantara mereka. Undian tersebut dilaksanakan secara berkala sampai semua anggota memperolehnya.

Bagaimana arisan dalam pandangan Islam? Apakah haram atau diperbolehkan?


Sebuah fatwa dari al-hafizh Abu Zur’ah al-‘raqi (wafat tahun 826), fatwa mayoritas anggota dewan majlis Ulama besar (Hai’ah Kibaar al-Ulama) Saudi Arabia, diantara mereka Syaikh Abdulaziz bin Baz (mufti Saudi Arabia terdahulu) dan Syaikh Muhammad bin shalih al-Utsaimin serta Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Jibrin menyebutkan bahwa :

Bentuk arisan seperti ini termasuk yang diperbolehkan syariat, karena hutang yang membantu meringankan orang yang berhutang. Orang yang berhutang dapat memanfaatkan uang tersebut dalam waktu tertentu kemudian ia mengembalikannya sesuai dengan jumlah uang yang diambilnya tanpa ada penambahan dan pengurangan.

Selain itu  arisan berisi unsur kerjasama, tolong-menolong dalam kebaikan dan takwa, karena ia adalah salah satu cara menutupi kebutuhan orang yang butuh dan menolong mereka untuk menjauhi mu’amalat terlarang.

Manfaat yang didapatkan dari arisan ini tidak mengurangi sedikit pun harta orang yang meminjam uang.  Orang yang meminjam mendapatkan manfaat sama atau hampir sama dengan yang lainnya. Sehingga mashlahat (kebaikannya) didapatkan dan akan dirasakan oleh seluruh peserta arisan. Tidak ada seorang pun yang mengalami kerugian atau mendapatkan tambahan manfaat pada pemberi hutang yang menjadi tanggungan peminjam. Syariat yang suci ini tidak akan mengharamkan kemashlahatan yang tidak berisi kemudharatan.

Jadi kesimpulannya arisan itu halal dan diperbolehkan dalam syariat Islam.

Aku pernah dianggap  “sosialita” yang kerjanya bersenang-senang dan buang-buang waktu  dari arisan  satu ke arisan lainnya. Tuduhan yang menohok hati, hiks..hiks.... Padahal bertahun-tahun “beredar” dalam berbagai acara arisan membuat aku menyadari banyaknya manfaat kegiatan ini.

Berdasarkan pengalaman dan pengamatanku  manfaat  arisan  adalah sebagai berikut :

1.      Ajang silaturahmi


"Acara arisan ini penting diadakan sebagai sarana silaturahmi bagi warga kompleks kita. Rasanya kurang pantas bila kita tinggal dilingkungan yang sama, berbagi fasilitas yang sama, tapi tak saling kenal. Mari kita luangkan waktu satu bulan sekali untuk berkumpul. Acara arisan ini bisa  dimanfaatkan membicarakan berbagai masalah lingkungan kita . Misalnya tentang pemeliharaan fasilitas umum di cluster kita seperti taman, danau, club house dan kolam renang.” Begitulah kata sambutan yang diucapkan ketua arisan di clusterku saat membuka arisan perdana.


Warga clusterku yang terdiri dari  berbagai etnis, agama dan latar belakang yang berbeda  merasakan kebersamaan yang indah dalam wadah arisan warga. Bermula dari arisan ini, banyak kegiatan bersama yang bisa dilakukan. Misalnya  mengadakan halal bihalal, jalan-jalan bareng, kursus yoga, kursus renang dan lain-lain.

2.      Sarana refreshing


“Penting banget itu!” Seru salah seorang sahabat ketika aku bertanya bagaimana pendapatnya tentang arisan.

“Setiap hari aku sibuk dengan urusan kerjaan, mengurus rumah, mengurus anak dan suami. Jadi boleh dong punya jadwal khusus sebulan sekali bergaul dengan teman-teman yang menyenangkan di acara arisan.  Arisan bagiku seperti refreshing.  Bertemu teman-teman yang asyik lalu membicarakan hal-hal yang ringan dan mengundang tawa bisa membuat pikiran segar kembali, lho..” Lanjutnya.

“Ada kalanya aku butuh tempat curhat. Teman-teman arisan biasanya punya solusi yang jitu untuk permasalahanku.” Masih dengan nada penuh semangat, dia menjelaskan manfaat arisan.
“Jadi sebenarnya yang membuatmu senang ikut arisan bukan masalah mengumpulkan uang dan menang arisan ya? “ Pertanyaanku membuatnya tergelak.

“Betul. Mengumpulkan uang arisan itu sebenarnya hanya alasan saja, supaya anggota arisan mau meluangkan waktu hadir. Tapi intinya adalah menikmati kebersamaan dengan teman-teman dan melepas stress. “ Ucapnya lugas.

3.      Sarana menabung

Berbeda dengan sahabatku, salah seorang teman lama  yang masih lajang mengungkapkan alasannya ikut arisan.

“Aku orangnya boros. Susah mengontrol keinginan belanja. Lihat baju bagus, tas dan sepatu cantik aku gampang  tergoda untuk membeli. Padahal aku harus menabung untuk membiayai kesenanganku jalan-jalan. Dengan ikut arisan, aku jadi “terpaksa” menabung.” Ujarnya.

“Kenapa tidak menabung sendiri saja, di bank atau di celengan? “ Tanyaku.

“Nah itu dia! Aku tipe orang yang susah menabung. Uang tabungan itu bisa-bisa aku bobol sendiri karena tak tahan ingin belanja barang-barang konsumtif. Kalau ikut arisan, aku jadi terpaksa menyetor uang. Sebab kalau tak bayar uang arisan, aku bisa kena “semprot”  sang bendahara arisan. Malu juga kan sama anggota arisan lainnya kalau sampai aku menunggak bayaran.  Hahaha... Dan  uang yang keluar akan kembali lagi padaku, tidak habis begitu saja. Kalau menang arisan, uangnya untuk jalan-jalan. Asyik kan...”Senyum diwajahnya merekah.

Oh, rupanya bagi teman lamaku itu, manfaat arisan adalah menabung buat jalan-jalan. Sungguh unik!

4.      Membuka pintu rezeki

Salah satu kenalan yang berprofesi sebagai pengusaha kuliner punya alasan lain. Di suatu sore saat kami berjumpa dia menceritakan keuntungan dibalik acara arisan.

“Aku bisa dapat order pesanan kue, tumpeng, atau makanan lain gara-gara ikut  arisan. Biasalah, kalau arisan selalu ada acara makan-makan. Anggota arisan yang mendapat giliran rumahnya jadi tempat berkumpul biasanya pesan makanan padaku, karena dia tahu aku pengusaha kuliner. Lalu acara arisan itu sendiri menjadi ajang promosi hasil masakanku. Tak jarang anggota lainnya juga memesan makanan atau paket cateringku bila mereka mengadakan acara. Dari mulut ke mulut promosi pun berjalan. Hingga sekarang usahaku makin berkembang. Pintu jalannya rezeki  berawal dari rajin menjalin silaturahmi lewat arisan.”

5.      Memperluas networking



“Tadinya aku ikut arisan karena iseng saja. Ternyata di arisan ini aku bisa mengenal teman-teman dengan beragam profesi. Ada yang designer, penulis, pengrajin batik, produsen tas, pemilik butik, arsitek, designer interior, pengusaha kuliner, dokter, dan lain-lain. Aku melihat kumpulan wanita-wanita ini sangat menarik. Maka ketika aku mengadakan berbagai event, mereka kerap aku ajak bergabung. Bisa sebagai nara sumber acara talkshow, atau sebagai “pintu” untuk membuka link baru ke komunitas mereka. Misalnya saja saat mengadakan acara bakti sosial sunatan masal. Teman arisanku yang profesinya sebagai dokter ikut membantu, dan dia mengajak kawan-kawan seprofesinya berpartisipasi dalam acara itu. Teman-teman arisanku  hebat! Bisa dikatakan mereka itu aset yang sangat berharga. “ Demikian pengakuan salah seorang teman yang berprofesi sebagai pemilik usaha event organizer.

6.      Wadah menambah ilmu


Arisan bisa bermacam-macam bentuknya. Bukan hanya arisan uang, tapi bisa dalam bentuk lain. Salah satu komunitas blogger “ Kelompok Emak Blogger” atau KEB membuat sebuah acara unik yang sangat bermanfaat. Acara itu bernama Arisan Ilmu. Bekerjasama dengan IDBlognetwork program ini bertujuan untuk berbagi hal-hal yang bermanfaat dan menjalin kebersamaan melalui pertemuan langsung.

Pertemuan diwarnai obrolan santai dengan tema yang sudah ditentukan. Misalnya saja tema personal branding, gaya hidup sehat dan pola makan ala blogger, dll. Acara ini dilaksanakan sebulan sekali dengan menghadirkan nara sumber yang expert dibidangnya. Nara sumber  tak lain adalah anggota KEB. Peserta yang ikut acara ini pun merupakan anggota KEB. Acara ini setiap bulan akan dikoordinir oleh ketua arisan yang sistemnya bergantian setiap bulan sesuai dengan kocokan yang keluar.

Arisan ilmu menjadi ajang menambah pengetahuan dan keahlian yang masih berhubungan dengan dunia blogger. Keren sekali!



 Saat  tinggal di Palembang, aku pernah ikut arisan  yang menjadi ajang bertukar resep masakan dan demo masak. Orang Palembang senang masak dan senang mengundang teman-temannya mencicipi masakannya. Tak diragukan lagi rata-rata peserta arisan adalah ibu-ibu yang jago masak. Maka acara arisan disisipi demo masak, misalnya demo cara membuat pempek telur, atau cara membuat  bolu kukus pelangi dan lain-lain.  Lalu hasil masakannya disantap bersama-sama.  Peserta arisan bisa menambah pengetahuannya dibidang masak memasak.  Sangat bermanfaat!

7.      Sarana membangun bisnis


Aku pernah diajak salah seorang teman untuk bergabung dalam sebuah MLM. Untuk bisa menjadi member, calon member harus membeli produk berupaya sebuah alat kecantikan beserta cream-cream perawatan wajah yang harganya lumayan mahal.

Teman yang kreatif itu lalu mengumpulkan sejumlah orang yang berminat menjalankan bisnis ini. Dia tahu tak mudah mengajak orang mengeluarkan uang berjuta-juta untuk membeli alat kecantikan. Dengan sistem arisan, calon member bisa membeli alat tanpa harus mengeluarkan uang sekaligus dalam jumlah besar. Meskipun resikonya harus diundi untuk memperoleh giliran mendapat produk alat tersebut, tapi peminatnya lumayan banyak.

Ajang arisan itu juga dijadikan semacam promosi dan  training bagi calon member untuk bergabung dan memperluas pengetahuan mereka tentang produk perawatan kecantikan tersebut.

Melalui arisan, temanku membangun jaringan bisnis  dan merekrut anggota hingga sekarang dia sukses menjalankan bisnis MLM.

8.      Berbagi peluang bisnis



Berdasarkan pengalamanku, setiap arisan biasanya ada anggota arisan yang memperkenalkan bisnisnya. Misalnya teman yang punya usaha memproduksi tas  membawa tas-tas cantiknya untuk dijual. Tas yang modelnya unik dan tidak pasaran itu mempesona  anggota arisan lainnya sehingga dia mengajukan diri sebagai re-seller. Bisnis pun berjalan.

Salah satu peserta arisan yang memiliki usaha travel gencar mempromosikan paket jalan-jalan keluar negeri atau paket umroh. Dia sangat kreatif sehingga mengusulkan sebuah program arisan umroh.  Dia  juga menawarkan anggota arisan untuk menjadi agen travel. Bila sang agen  berhasil mengumpulkan teman yang berminat melaksanakan umroh melalui usaha travelnya,  sang agen  akan mendapat komisi.  Beberapa teman yang berminat langsung mendaftar.

 Yang punya usaha kuliner membagikan  hasil masakannya sebagai promosi, lalu peserta lain yang tertarik akan memesan produk makanannya.

Bukankah itu interaksi  berbagi peluang bisnis yang saling menguntungkan?

9.      Sarana kegiatan sosial



Ibu-ibu arisan warga di lingkungan rumahku punya kepedulian sosial yang tinggi. Bermula dari berbincang-bincang di acara arisan, tetanggaku dari latar belakang etnis dan agama  yang beragam saling bahu membahu mengumpulkan bantuan untuk korban banjir di Jakarta. Lalu setiap tahun Ibu-ibu anggota arisan warga juga mengumpulkan dana untuk memberi bingkisan lebaran buat karyawan, satpam dan petugas taman yang memelihara  lingkungan cluster. Ibu-ibu  ini juga yang giat bergerak memberikan perhatian bila ada warga cluster atau pekerja cluster yang sakit atau tertimpa musibah.



“Wah, untung ada Ibu-ibu arisan ya...Kalau tidak, lingkungan kita sepi-sepi saja tidak ada kegiatannya. Hebat ya Ibu-ibu!” Begitu ungkap bapak pengurus RT lingkunganku. Hehehe...

10.  Sarana kegiatan ibadah


Bentuk arisan bisa juga bernuansa ibadah. Saat tinggal di Bintaro, aku ikut arisan yang dalam setiap pertemuan menyisipkan acara pengajian, tausiyah atau ceramah agama.  Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keimanan anggota arisan.  

Selain itu, arisan ini juga mengakomodir niat baik anggotanya yang ingin melaksanakan ibadah qurban. Untuk berkurban sapi misalnya, 7 orang anggota arisan akan mengumpulkan uang bersama-sama. Urunan itu dilakukan hingga tercapai dana yang cukup untuk membeli sapi.  Sapi qurban akan disembelih setelah shalat Idhul Adha dan disaksikan bersama-sama.



Begitu banyak manfaat arisan, bukan hanya sebagai sarana pengelolaan keuangan, tapi lebih dari itu. Manfaat arisan sesungguhnya sejalan dengan manfaat silaturahmi.



Kembali pada para pelaku arisan, sejauh mana  ingin  mereguk manfaat kegiatan ini. Apakah hanya ingin mengembangankan pergaulannya dengan sesama manusia? Ataukah ingin juga menjadikan arisan sebagai  sarana mendekatkan diri pada Sang Pencipta? Silahkan pilih sendiri.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar