Laman

Senin, 03 November 2014

20 Hari Detox Menuju Sehat dan Langsing

Gara-gara   menulis status di FB tentang  menjalani detox dan  sudah terlihat hasilnya,   banyak teman menulis komentar dan inbox menanyakan  detox apa yang kulakukan.

Karena banyak yang bertanya baik via komentar dan inbox , aku sempat kerepotan menjawab. Butuh waktu kalau pertanyaan-pertanyaan itu aku jawab satu persatu. Akhirnya aku berjanji untuk menuliskan pengalaman di blog, setelah proses detox selesai dalam 20 hari.

Terus terang, aku  ragu memposting pengalaman ini, hingga terus tertunda selama hampir 2 minggu. Bukan apa-apa, takutnya dituduh promosi produk dan mau jualan. Tapi teman-teman terus menanyakan lewat inbox, komentar di FB, BBM,  Whatsapps, maupun ketika bertemu langsung. Baiklah teman-teman, janji harus ditepati. Tujuanku menulis hanya untuk sharing pengalamanku apa adanya, tanpa maksud apapun. Ini untuk memenuhi janji pada teman-teman yang bertanya.

Ceritanya, sebelum berangkat ke Amerika di bulan September 2014 lalu, aku menjalani medical check up menyeluruh. Pemeriksaan kesehatan ini memang rutin dilakukan tiap 2 tahun sekali. Setelah pulang ke tanah air, suamiku mengabari bahwa hasil pemeriksaan kesehatanku tak  bagus. Aku over weight dan terindikasi mengalami perlemakan hati.  Bukan overweight-nya yang membuatku cemas, tapi perlemakan hati itu...
Di  Beverly Hills, bergaya dengan tubuh  overweight. Hiks.. 
Perlemakan hati atau fatty liver adalah gejala awal yang dapat menimbulkan masalah pada organ hati dan gangguan fungsi hati. Fatty liver merupakan pembengkakan hati yang diakibatkan oleh penimbunan lemak  berlebihan pada sel-sel hati. Dari semua faktor penyebabnya yang paling masuk akal terjadi padaku adalah banyak mengkonsumsi makanan berlemak jenuh ,  makanan berkalori tinggi, dan goreng-gorengan.

Apa yang terjadi kalau hal ini dibiarkan? Fatty liver bisa berkembang menjadi cirhosis (kerusakan hati akibat sirosis). Aku kenal beberapa teman yang anggota keluarganya meninggal karena sirosis.  Penyakit ini seperti “silent killer”. Tidak ada gejala,tidak ada keluhan apapun.  Penderita tak selalu yang bertubuh gemuk, sering juga ditemukan pada orang yang langsing. Penyakit ini baru menunjukkan gejalanya ketika kerusakan hati sudah parah.

Contoh yang baru saja aku lihat adalah almarhum suami salah seorang temanku. Dia pria yang terlihat sehat dan rajin olah raga. Lalu tiba-tiba  jatuh sakit dan baru ketahuan menderita sirosis hati  stadium lanjut.

Bagaimana mengetahui apakah seseorang menderita fatty liver atau tidak? Satu-satunya cara adalah dengan melakukan pemeriksaan darah  lab darah lengkap, SGOT/SGPT, bilirubin,  dan kolesterol.
Kenyataan bahwa aku mengalami fatty liver seolah menjadi pemicu untuk evaluasi diri. Apa yang sudah aku lakukanlah yang menyebabkan hal ini terjadi. Ibarat kata pepatah “ Siapa menabur, dia menuai.”

Selama ini aku sudah berlaku zalim terhadap diri sendiri.  Sejak jarang olahraga, berat badanku merambat naik. Ditambah sering jalan-jalan  lengkap dengan  paket wisata kuliner. Bahkan pulang dari Amerika aku mendapat bonus tambahan 2 kg berat badan!

 Aku terlalu memanjakan lidah. Sering sekali membuainya dengan berbagai makanan lezat, gurih, dan berlemak. Tanpa sadar aku sudah menyiksa organ tubuh yang lain. Liver-ku menderita, menerima  kelimpahan lemak. Semua itu akibat   memperturutkan nafsu menyenangkan lidah. Sungguh tak adil.

Saran yang diberikan dokter, aku harus menjalani pengobatan di RS Jantung Harapan Kita. Huhuhu... dengar nama rumah sakit itu saja hatiku pilu ( lebay). Terbayang harus bolak-balik Bogor-Jakarta, terus harus minum obat dan lain-lain. Hiks..

Lalu bagaimana? Logikanya, kalau di tubuh terdapat kelebihan lemak yang bakal menggangu kesehatan, ya lemaknya harus dibuang. Tapi bagaimana caranya? Selama ini kalau ingin menurunkan berat badan aku melakukan diet dan olah raga. Tapi lemak yang nempel dihati apakah bisa dibuang juga?

Beberapa minggu sebelumnya, salah seorang tetanggaku pernah menawarkan produk smartdetox untuk mengeluarkan racun-racun dari dalam tubuh sekaligus membuang lemak tubuh.  Tapi waktu dia menjelaskan panjang lebar tentang produk itu, aku sama sekali tak berminat. Soalnya aku merasa sehat-sehat saja, dan tidak gemuk-gemuk banget sampai harus menjalani detoxifikasi. Lagi pula harganya mahal, lebih baik uangnya aku belikan tiket pesawat buat jalan-jalan. Begitulah pikirku saat itu.

Di website Smartdetox Synergy, disebutkan bahwa program detoxifikasi  dengan produk ini bisa membuang berbagai racun yang berasal dari polusi  air, udara, kuman, virus, bakteri, pestisida, zat beracun, logam berat, formalin, pengawet makanan,perasa buatan, dan pewarna buatan yang tanpa sadar dikonsumsi. Racun-racun yang menumpuk ditubuh inilah yang mengganggu metabolisme tubuh sehingga metabolisme berjalan lambat. Karena metabolisme lambat, nutrisi yang masuk ke dalam tubuh tak dapat seluruhnya diubah menjadi energi. Nutrisi yang belum diubah menjadi energi akan disimpan oleh tubuh dalam bentuk lemak. Kalau penumpukan lemak berlangsung terus menerus, akibatnya adalah overweight bahkan obesitas. Kalau sudah begitu, penyakit-penyakit “seram” seperti jantung, darah tinggi, diabetes mulai mengintai.

Aku sempat browsing-browsing dengan kata kunci “smart detox synergy “ untuk mengetahui lebih banyak informasi tentang produk ini. Produk smart detox sudah memiliki serfikat FDA, TGA, GMP, Halal dan BPOM RI. Tapi rasanya masih belum percaya meskipun banyak testimoni penggunanya terlihat meyakinkan. Sampai suatu hari aku kembali bertemu dengan tetanggaku itu. Wuiih... penampilannya kok jadi kinclong begitu. Lebih langsing dan segar.

Lalu mulai bimbang. Mau berobat ke rumah sakit atau coba detox dulu ya... Ujung-ujungnya daripada galau, aku shalat istikharah. Setelah shalat, rasanya mantap. Aku pilih menjalani detox dulu. Satu-satunya yang membuat ragu adalah karena harganya yang lumayan mahal. Lalu  muncul keraguan akan diri sendiri, sanggup tidak mendisiplinkan diri untuk mengikuti program selama 20 hari menjauhi makanan yang enak-enak?

Tapi aku pikir inilah saatnya menebus dosa. Dosa menzalimi diri sendiri, membebani tubuh dengan makanan enak tapi tak sehat selama bertahun-tahun hingga organ-organ tubuh menderita. 20 hari bukanlah waktu yang terlalu lama. Pasti bisa.


Lalu aku nekat membeli produk smartdetox.  Satu paket  yang disebut ultimate pack seharga Rp. 7.500.000,- untuk detox selama 20 hari.  Bismillah...

Produk smartdetox  terdiri dari :

1.      Liquid Chlorophyll


Cairan hijau hasil ekstrak  daun Alfalfa (medicago sativa) dengan kadar kolorofil sangat tinggi ini mengandung 60 nutrisi penting yang dibutuhkan untuk membersihkan sistem pencernaan. Satu sendok makan klorofil ini nutrisinya setara dengan 1 kg sayuran. Manfaat produk ini adalah membersihkan racun, membuang lemak, penyeimbang kadar gula darah,antioksidan, antiseptik alami dan baik untuk imunitas tubuh.

2.      Spirulina


Bentuknya kapsul yang berisi ganggang biru-hijau (spirulina palatensis) yang   mengandung delapan asam amino esensial: enzim, asam gamma linolenat (asam lemak esensial), gula tumbuhan alami, beta-karoten, carotenoid, vitamin B Kompleks, vitamin E, serta mineral chelated, dan mineral potassium, kalsium, seng, magnesium, mangan, selenium, besi, tembaga dan fosfor.  Manfaatnya meningkatkan sistem kekebalan tubuh, antivirus, antikanker, melindungi dari reaksi alergi, meningkatkan metabolisme tubuh, memperbaiki sistem pencernaan, mengatasi gejala anemia, mengatasi kekurangan gizi, membantu penyembuhan tukak lambung, mengurangi resiko penyakit jantung, mengontrol sintesa kolesterol dalam liver, membantu penyembuhan hepatitis kronis, menjaga kesehatan liver.

3.      Nutriburst

Bentuknya bubuk beraroma jeruk. Terbuat dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan kacang-kacangan yang mengandung serat tinggi, antioksidan, mineral dan vitamin.    Manfaatnya adalah  mencegah kanker, membantu kesehatan jantung, mencerahkan kulit, membantu mengatur berat badan. Mengkonsumsi nutriburst membuat perut terasa lebih kenyang sehingga menekan keinginan untuk ngemil.

4.      Maximum Protein

Bentuknya bubuk beraroma coklat. Sebagai sumber protein yang membangun massa otot, sehingga saat lemak berkurang  massa otot tetap dipertahankan. Manfaatnya untuk mengurangi nafsu makan, menghambat produksi lemak, membantu mencegah penambahan lemak yang tersimpan dalam tubuh. Dengan mengkonsumsi Maximum Protein ini saat tubuh membuang lemak, tidak terjadi bagian tubuh  menggelambir, karena lemak yang hilang digantikan dengan otot. Hasilnya tubuh langsing dan kencang.

5.      ProArgy-9 Plus

Ini adalah produk unggulan yang memenangkan hadiah Nobel tahun 1998. Bentuknya bubuk yang bila dilarutkan  ke dalam air akan berwarna biru, lalu bila diaduk warna birunya berangsur  menjadi ungu. Rasanya segar.

Manfaat ProArgi9-Plus :

1. Menjaga kesehatan sistem kardiovaskular
2. Meningkatkan aliran darah ke organ vital
3. Memerangi efek negatif penuaan dini
4. Menggunaan Xylitol sbg pemanis utk meningkatkan kesehatan mulut
5. Meningkatkan performa hubungan suami istri yang sehat
6. Menurunkan lemak di tubuh
7. Menjaga kadar gula darah yg sehat
8. Meningkatkan energi
9. Meningkatkan kualitas sperma dan sel telur

Lima produk itulah yang selama 20 hari aku konsumsi untuk menuju sehat dan langsing.
Dalam proses detoxifikasi, waktu “makan” dibagi menjadi 3 macam :

1.      Minum ProArgy-9 Plus 2 sachet dicampur air 300-500 cc



2.      Cemilan, 1 sendok liquid chlorophyll dicampur air 300-500 cc dan 3 kapsul spirulina


3.      Makan pagi-siang-malam : air putih 500 cc +2 scoop nutriburst + 2 scoop maxi protein






Ada dua pola yang ditawarkan dalam menjalankan detox. Yang pertama pola 2-3-2. Artinya selama 2 hari boleh makan siang sebanyak setengah dari porsi biasanya, sementara makan pagi dan makan malam mengkonsumsi produk smartdetox. Lalu 3 hari hanya mengkonsumsi produk, tidak boleh makan nasi dan lauk-pauknya, ngemil kue, atau apapun. Selain itu harus banyak minum air putih. Dua hari berikutnya kembali boleh makan siang sebanyak setengah dari porsi biasa. Begitu terus pola berulang samapai 20 hari.

Pola yang kedua adalah 5-2-5. Artinya selama 5 hari aku hanya boleh mengkonsumsi produk smartdetox dan air putih yang banyak. Lalu dua hari berikutnya boleh makan siang sebanyak setengah porsi biasa. Lanjut 5 hari lagi mengkonsumsi produk smartdetox. Pola demikian berulang samapi 20 hari.

Karena ingin cepat melihat hasilnya, aku pilih pola yang kedua digabung dengan puasa. Karena aku punya hutang puasa Ramadhan selama 5 hari, jadi  bayar hutang puasa itu sekaligus aku lakukan  di 5 hari pertama program detox. Bagaimana caranya?

5 Hari Pertama, Detox disertai Puasa.

Aku bangun pukul 3 dini hari. Sebelum shalat tahajjud, kucampur satu sendok makan  liquid Chlorofil kedalam satu gelas air putih.  Dengan air hijau itu aku minum 3 kapsul spirulina.

Selesai shalat, sambil  beres-beres keperluan anak-anak aku minum air putih  yang banyak. Jam 4 dini hari sebelum waktu subuh tiba aku menyiapkan 500 cc air putih dalam gelas  shaker, lalu dua scoop nutriburst dan dua scoop maximum protein aku campurkan kedalam air, dikocok hingga larut, lalu diminum. Itulah makan sahurku. Kenyang.

Saat buka puasa tiba, yang pertama dikonsumsi adalah liquid chlorophyll dan spirulina. Lalu banyak-banyak minum air putih. Satu jam kemudian, minum nutiburst + maxi protein.  Setelah itu minum air putih lagi, yang banyak. Sebelum tidur jam 21.00 atau 22.00 aku minum dua bungkus ProArgy-9 plus dicampur air 500 cc.

Satu hari pertama, aku merasa agak lemas. Tapi hari selanjutnya tubuh sudah mulai bisa menyesuaikan. Aku tidak merasa lemas lagi, aktivitas pun bisa berlangsung seperti biasa.

Hari ke 6 dan 7

Bangun pagi saat perut masih kosong, aku minum 500 cc air putih dicampur 2 bungkus ProArgy-9.  Lalu banyak minum air putih. Jam 9 atau jam 10, 3 butir kapsul spirulina diminum bersama 1 sendok makan chlorophyll yang dilarutkan ke dalam segelas air.

Saat tiba waktunya makan siang, aku  yang sudah kangen makan makanan padat merasa “kalap”. Rasanya semua makanan ingin dimakan. Lalu aku ambil nasi dan lauk yang banyak, padahal seharusnya makan hanya setengah dari porsi biasanya. Tapi ternyataaa...perutku tak sanggup menghabiskan semua makanan itu, yang habis memang hanya setengah porsi saja. Selama 5 hari puasa, saat buka dan sahur hanya minum  makanan cair dan kapsul tampaknya membuat lambungku mengecil. Haha...

Hari ke 8 sampai 12

Bangun tidur saat perut masih kosong, aku minum 2 bungkus ProArgy-9 dicampur air 500 cc. Pukul 10, saatnya ngemil liquid chlorophyll dan 3 kapsul spirulina.Jam 12.00, makan siang minum nutriburst + maxi protein. Pukul 15.00 ngemil liquid chlorophyll dan spirulina lagi. Lalu jam 19.00 makan malam segelas nutriburts+maxi protein, terakhir sebelum tidur pukul 22.00 minum 2 bungkus proArgy -9 lagi.

Mulanya aku tak terlalu memperhatikan tubuhku, baru sadar telah ada perubahan saat iseng mencoba baju-baju lama. Banyak yang sudah muat kembali. Berat badan pun berangsur turun disertai ukuran pinggang yang mengecil, lingkar lengan dan lingkar paha mengecil.

Di hari ke -12  suamiku, si Akang, pulang dari lokasi kerjanya di Selat Malaka. Tampaknya dia melihat  perbedaan nyata yang terjadi pada penampilanku.

“Di kemanakan pipi chubby Neng tempo hari? Kok sekarang wajahnya lebih tirus?” Ujar Akang sumringah sambil mencubit-cubit pipiku.

“Sudah lama tidak lihat Neng pakai baju ini, kenapa selama ini tak pernah  dipakai?” Tanyanya mengomentari baju yang kukenakan.  Aku tertawa-tawa.

Selama ini baju yang kubeli 3 tahun lalu hanya tersimpan di lemari, terakhir kupakai tahun 2011 saat liburan ke Eropa, dan sekarang baru muat lagi.

Hari ke 13-14

Hari ini aku mendampingi suami rawat inap di RS Advent Bandung untuk teraphy rehabilitasi medik. Saat bangun pagi ketika perut masih kosong, aku minum 500 cc air putih dicampur 2 bungkus ProArgy-9. Lalu banyak minum air putih.

Satu jam kemudian aku minum nutriburst dan maxi protein dicampur 500 cc air putih sebagai sarapan pagi.

Jam 9 atau jam 10, 3 butir kapsul spirulina diminum bersama 1 sendok makan chlorophyll yang dilarutkan ke dalam segelas air.

Dua hari ini aku boleh makan siang. Senangnya di kantin RS Advent Bandung tersedia makanan sehat menu vegetarian yang memang sangat cocok untuk program detox yang sedang aku jalani. Aku makan siang dengan menu nasi merah, sate jamur,  sayuran dan telur. Dengan porsi yang tak banyak, perutku sudah terasa kenyang.

Lalu sekitar jam 15, aku mengkonsumsi clhorophyll dan spirulina untuk cemilan sore. Malam harinya kembali minum nutriburts dan maxi protein.

Sebelum tidur jam 22.00 aku minum ProArgy-9 dicampur 500 cc air putih.

Hari ke-15-20

Pola makan sama seperti hari ke 8-12.  Bangun tidur, langsung minum ProArgy-9. Sekitar satu jam kemudian makan pagi dengan menu minuman shake berupa air putih 500 cc dicampur 2 scoop nutriburst dan 2 scoop maxi protein.

Jam 9 atau 10 minum air putih dicampur 1 sendok liquid chlorophyll dan 3 butir kapsul spirulina.
Makan siang jam 12 kembali minum shake nutriburst dan maxi protein. Cemilan sore , liquid chlorophyll dan spirulina 3 kapsul dikonsumsi jam 15.00.

Lalu malam minum shake lagi, sebagai pengganti makan malam. Dan terakhir sebelum tidur pukul 21.00 ata 22.00 minum ProArgy-9.

Di akhir masa detox, total pengurangan berat tubuhku sejumlah 5 kg. Tapi tampaknya yang terkikis adalah lemak tubuh. Lingkar lengan berkurang, lingkar perut berkurang, lingkar paha mengecil dan wajah yang chubby menjadi lebih tirus.

Terakhir mengenakan baju berukuran S ini di tahun 2011 saat liburan ke Eropa.

Ukuran pakaian yang biasanya L berubah jadi M bahkan untuk merk pakaian tertentu ukuran S kembali muat. Stamina tubuh meningkat, aku tak gampang lelah. Meskipun bangun dini hari lalu tidur malam agak larut aku tidak lemas dan mengantuk. Secara keseluruhan terasa perbedaan sebelum dan sesudah proses detox. Hanya saja aku belum sempat check darah kembali untuk mengetahui kadar lemak yang terdapat di liver apakah sudah berkurang atau belum. Kalau sudah check darah, tulisan ini akan aku update dengan laporan hasil test darah.
Sebelum Detox, foto ini menuai komentar-komentar  bernada " Ndut ya..." ketika ku posting di FB.

Foto diambil tanggal 26 Oktober 2014, 4 hari setelah program detox selesai
Demikianlah pengalamanku menjalani detox selama 20 hari, teman-teman. Sekarang yang  harus aku lakukan adalah menjaga tubuh agar tidak kembali terbebani lemak-lemak dan racun yang bisa menimbulkan berbagai penyakit. Semoga aku bisa istiqomah untuk tidak menuruti nafsu makan semata, tidak lagi berlebihan memanjakan lidah dan berlaku zalim pada organ-organ tubuh yang lain. Semoga aku bisa lebih selektif memilih makanan, yang sehat dan bermanfaat buat tubuh, karena menjaga tubuh tetap sehat adalah wujud rasa syukur kepadaNya. Begitu kan?

1 komentar:

  1. Assalamu'alaikum wr wb:

    Terimakasih untuk sharingnya. Sangat supportive bagi saya yang sedang menjalani smart detox. Hari ini adalah hari ke 7 saya melaksanakan program smart detox yang rencananya dengan pola 2 - 5 - 2 sampai 20 hari. Berat badan sudah turun sekitar 2+ kilo, pakaian sudah mulai terasa longgar-longgar. Tapi tadi pagi ketika, maaf, BAB kok rasanya ada yang licin-licin seperti lemak. Apakah Bu Juli juga merasakan hal seperti itu?

    Wassalam,
    Kunrat Wirasubrata

    BalasHapus