Gara-gara menulis status di FB tentang menjalani detox dan sudah terlihat hasilnya, banyak teman menulis komentar dan inbox
menanyakan detox apa yang kulakukan.
Karena banyak yang bertanya baik via
komentar dan inbox , aku sempat kerepotan menjawab. Butuh waktu kalau
pertanyaan-pertanyaan itu aku jawab satu persatu. Akhirnya aku berjanji untuk
menuliskan pengalaman di blog, setelah proses detox selesai dalam 20 hari.
Terus terang, aku ragu memposting pengalaman ini, hingga terus
tertunda selama hampir 2 minggu. Bukan apa-apa, takutnya dituduh promosi produk
dan mau jualan. Tapi teman-teman terus menanyakan lewat inbox, komentar di FB,
BBM, Whatsapps, maupun ketika bertemu
langsung. Baiklah teman-teman, janji harus ditepati. Tujuanku menulis hanya
untuk sharing pengalamanku apa adanya, tanpa maksud apapun. Ini untuk memenuhi janji pada teman-teman
yang bertanya.
Ceritanya, sebelum berangkat ke
Amerika di bulan September 2014 lalu, aku menjalani medical check up
menyeluruh. Pemeriksaan kesehatan ini memang rutin dilakukan tiap 2 tahun sekali.
Setelah pulang ke tanah air, suamiku mengabari bahwa hasil pemeriksaan kesehatanku
tak bagus. Aku over weight dan terindikasi
mengalami perlemakan hati. Bukan
overweight-nya yang membuatku cemas, tapi perlemakan hati itu...
Di Beverly Hills, bergaya dengan tubuh overweight. Hiks.. |
Perlemakan hati atau fatty liver
adalah gejala awal yang dapat menimbulkan masalah pada organ hati dan gangguan
fungsi hati. Fatty liver merupakan pembengkakan hati yang diakibatkan oleh
penimbunan lemak berlebihan pada sel-sel
hati. Dari semua faktor penyebabnya yang paling masuk akal terjadi padaku
adalah banyak mengkonsumsi makanan berlemak jenuh , makanan berkalori tinggi, dan
goreng-gorengan.
Apa yang terjadi kalau hal ini
dibiarkan? Fatty liver bisa berkembang menjadi cirhosis (kerusakan hati akibat
sirosis). Aku kenal beberapa teman yang anggota keluarganya meninggal karena
sirosis. Penyakit ini seperti “silent
killer”. Tidak ada gejala,tidak ada keluhan apapun. Penderita tak selalu yang bertubuh gemuk,
sering juga ditemukan pada orang yang langsing. Penyakit ini baru menunjukkan
gejalanya ketika kerusakan hati sudah parah.
Contoh yang baru saja aku lihat
adalah almarhum suami salah seorang temanku. Dia pria yang terlihat sehat dan
rajin olah raga. Lalu tiba-tiba jatuh
sakit dan baru ketahuan menderita sirosis hati
stadium lanjut.
Bagaimana mengetahui apakah seseorang
menderita fatty liver atau tidak? Satu-satunya cara adalah dengan melakukan
pemeriksaan darah lab darah lengkap,
SGOT/SGPT, bilirubin, dan kolesterol.
Kenyataan bahwa aku mengalami fatty
liver seolah menjadi pemicu untuk evaluasi diri. Apa yang sudah aku lakukanlah
yang menyebabkan hal ini terjadi. Ibarat kata pepatah “ Siapa menabur, dia
menuai.”
Selama ini aku sudah berlaku zalim
terhadap diri sendiri. Sejak jarang
olahraga, berat badanku merambat naik. Ditambah sering jalan-jalan lengkap dengan paket wisata kuliner. Bahkan pulang dari
Amerika aku mendapat bonus tambahan 2 kg berat badan!
Aku terlalu memanjakan lidah. Sering sekali
membuainya dengan berbagai makanan lezat, gurih, dan berlemak. Tanpa sadar aku
sudah menyiksa organ tubuh yang lain. Liver-ku menderita, menerima kelimpahan lemak. Semua itu akibat memperturutkan nafsu menyenangkan lidah.
Sungguh tak adil.
Saran yang diberikan dokter, aku
harus menjalani pengobatan di RS Jantung Harapan Kita. Huhuhu... dengar nama
rumah sakit itu saja hatiku pilu ( lebay). Terbayang harus bolak-balik
Bogor-Jakarta, terus harus minum obat dan lain-lain. Hiks..
Lalu bagaimana? Logikanya, kalau di
tubuh terdapat kelebihan lemak yang bakal menggangu kesehatan, ya lemaknya
harus dibuang. Tapi bagaimana caranya? Selama ini kalau ingin menurunkan berat
badan aku melakukan diet dan olah raga. Tapi lemak yang nempel dihati apakah
bisa dibuang juga?
Beberapa minggu sebelumnya, salah
seorang tetanggaku pernah menawarkan produk smartdetox untuk mengeluarkan
racun-racun dari dalam tubuh sekaligus membuang lemak tubuh. Tapi waktu dia menjelaskan panjang lebar
tentang produk itu, aku sama sekali tak berminat. Soalnya aku merasa
sehat-sehat saja, dan tidak gemuk-gemuk banget sampai harus menjalani
detoxifikasi. Lagi pula harganya mahal, lebih baik uangnya aku belikan tiket
pesawat buat jalan-jalan. Begitulah pikirku saat itu.
Di website Smartdetox Synergy,
disebutkan bahwa program detoxifikasi
dengan produk ini bisa membuang berbagai racun yang berasal dari polusi air, udara, kuman, virus, bakteri, pestisida,
zat beracun, logam berat, formalin, pengawet makanan,perasa buatan, dan pewarna
buatan yang tanpa sadar dikonsumsi. Racun-racun yang menumpuk ditubuh inilah
yang mengganggu metabolisme tubuh sehingga metabolisme berjalan lambat. Karena metabolisme
lambat, nutrisi yang masuk ke dalam tubuh tak dapat seluruhnya diubah menjadi
energi. Nutrisi yang belum diubah menjadi energi akan disimpan oleh tubuh dalam
bentuk lemak. Kalau penumpukan lemak berlangsung terus menerus, akibatnya
adalah overweight bahkan obesitas. Kalau sudah begitu, penyakit-penyakit
“seram” seperti jantung, darah tinggi, diabetes mulai mengintai.
Aku sempat browsing-browsing dengan
kata kunci “smart detox synergy “ untuk mengetahui lebih banyak informasi
tentang produk ini. Produk smart detox sudah memiliki serfikat FDA, TGA, GMP,
Halal dan BPOM RI. Tapi rasanya masih belum percaya meskipun banyak testimoni
penggunanya terlihat meyakinkan. Sampai suatu hari aku kembali bertemu dengan
tetanggaku itu. Wuiih... penampilannya kok jadi kinclong begitu. Lebih langsing
dan segar.
Lalu mulai bimbang. Mau berobat ke
rumah sakit atau coba detox dulu ya... Ujung-ujungnya daripada galau, aku
shalat istikharah. Setelah shalat, rasanya mantap. Aku pilih menjalani detox
dulu. Satu-satunya yang membuat ragu adalah karena harganya yang lumayan mahal.
Lalu muncul keraguan akan diri sendiri,
sanggup tidak mendisiplinkan diri untuk mengikuti program selama 20 hari
menjauhi makanan yang enak-enak?
Tapi aku pikir inilah saatnya menebus
dosa. Dosa menzalimi diri sendiri, membebani tubuh dengan makanan enak tapi tak
sehat selama bertahun-tahun hingga organ-organ tubuh menderita. 20 hari
bukanlah waktu yang terlalu lama. Pasti bisa.
Lalu aku nekat membeli produk
smartdetox. Satu paket yang disebut ultimate pack seharga Rp.
7.500.000,- untuk detox selama 20 hari. Bismillah...
Produk smartdetox terdiri dari :
1. Liquid Chlorophyll
Cairan hijau hasil ekstrak daun Alfalfa (medicago sativa) dengan kadar
kolorofil sangat tinggi ini mengandung 60 nutrisi penting yang dibutuhkan untuk
membersihkan sistem pencernaan. Satu sendok makan klorofil ini nutrisinya
setara dengan 1 kg sayuran. Manfaat produk ini adalah membersihkan racun,
membuang lemak, penyeimbang kadar gula darah,antioksidan, antiseptik alami dan
baik untuk imunitas tubuh.
2. Spirulina
Bentuknya kapsul yang berisi ganggang
biru-hijau (spirulina palatensis) yang mengandung
delapan asam amino esensial: enzim, asam gamma linolenat (asam lemak esensial),
gula tumbuhan alami, beta-karoten, carotenoid, vitamin B Kompleks, vitamin E,
serta mineral chelated, dan mineral potassium, kalsium, seng, magnesium,
mangan, selenium, besi, tembaga dan fosfor.
Manfaatnya meningkatkan sistem kekebalan tubuh, antivirus, antikanker,
melindungi dari reaksi alergi, meningkatkan metabolisme tubuh, memperbaiki
sistem pencernaan, mengatasi gejala anemia, mengatasi kekurangan gizi, membantu
penyembuhan tukak lambung, mengurangi resiko penyakit jantung, mengontrol
sintesa kolesterol dalam liver, membantu penyembuhan hepatitis kronis, menjaga
kesehatan liver.
3. Nutriburst
Bentuknya bubuk beraroma jeruk.
Terbuat dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan kacang-kacangan yang
mengandung serat tinggi, antioksidan, mineral dan vitamin. Manfaatnya adalah mencegah kanker, membantu kesehatan jantung,
mencerahkan kulit, membantu mengatur berat badan. Mengkonsumsi nutriburst
membuat perut terasa lebih kenyang sehingga menekan keinginan untuk ngemil.
4. Maximum Protein
Bentuknya bubuk beraroma coklat.
Sebagai sumber protein yang membangun massa otot, sehingga saat lemak
berkurang massa otot tetap
dipertahankan. Manfaatnya untuk mengurangi nafsu makan, menghambat produksi
lemak, membantu mencegah penambahan lemak yang tersimpan dalam tubuh. Dengan
mengkonsumsi Maximum Protein ini saat tubuh membuang lemak, tidak terjadi
bagian tubuh menggelambir, karena lemak
yang hilang digantikan dengan otot. Hasilnya tubuh langsing dan kencang.
5. ProArgy-9 Plus
Ini adalah produk unggulan yang
memenangkan hadiah Nobel tahun 1998. Bentuknya bubuk yang bila dilarutkan ke dalam air akan berwarna biru, lalu bila
diaduk warna birunya berangsur menjadi
ungu. Rasanya segar.
Manfaat
ProArgi9-Plus :
1. Menjaga kesehatan sistem kardiovaskular
2. Meningkatkan aliran darah ke organ vital
3. Memerangi efek negatif penuaan dini
4. Menggunaan Xylitol sbg pemanis utk meningkatkan kesehatan mulut
5. Meningkatkan performa hubungan suami istri yang sehat
6. Menurunkan lemak di tubuh
7. Menjaga kadar gula darah yg sehat
8. Meningkatkan energi
9. Meningkatkan kualitas sperma dan sel telur
Lima produk itulah yang selama 20 hari aku konsumsi untuk
menuju sehat dan langsing.
Dalam proses detoxifikasi, waktu “makan” dibagi menjadi 3
macam :
1.
Minum
ProArgy-9 Plus 2 sachet dicampur air 300-500 cc
2.
Cemilan,
1 sendok liquid chlorophyll dicampur air 300-500 cc dan 3 kapsul spirulina
3.
Makan
pagi-siang-malam : air putih 500 cc +2 scoop nutriburst + 2 scoop maxi protein
Ada dua pola yang ditawarkan dalam
menjalankan detox. Yang pertama pola 2-3-2. Artinya selama 2 hari boleh makan
siang sebanyak setengah dari porsi biasanya, sementara makan pagi dan makan
malam mengkonsumsi produk smartdetox. Lalu 3 hari hanya mengkonsumsi produk,
tidak boleh makan nasi dan lauk-pauknya, ngemil kue, atau apapun. Selain itu
harus banyak minum air putih. Dua hari berikutnya kembali boleh makan siang
sebanyak setengah dari porsi biasa. Begitu terus pola berulang samapai 20 hari.
Pola yang kedua adalah 5-2-5. Artinya
selama 5 hari aku hanya boleh mengkonsumsi produk smartdetox dan air putih yang
banyak. Lalu dua hari berikutnya boleh makan siang sebanyak setengah porsi
biasa. Lanjut 5 hari lagi mengkonsumsi produk smartdetox. Pola demikian
berulang samapi 20 hari.
Karena ingin cepat melihat hasilnya,
aku pilih pola yang kedua digabung dengan puasa. Karena aku punya hutang puasa
Ramadhan selama 5 hari, jadi bayar
hutang puasa itu sekaligus aku lakukan di 5 hari pertama program detox. Bagaimana
caranya?
5 Hari Pertama, Detox disertai Puasa.
Aku bangun pukul 3 dini hari. Sebelum
shalat tahajjud, kucampur satu sendok makan liquid Chlorofil kedalam satu gelas air putih. Dengan air hijau itu aku minum 3 kapsul spirulina.
Selesai shalat, sambil beres-beres keperluan anak-anak aku minum air
putih yang banyak. Jam 4 dini hari
sebelum waktu subuh tiba aku menyiapkan 500 cc air putih dalam gelas shaker, lalu dua scoop nutriburst dan dua
scoop maximum protein aku campurkan kedalam air, dikocok hingga larut, lalu
diminum. Itulah makan sahurku. Kenyang.
Saat buka puasa tiba, yang pertama
dikonsumsi adalah liquid chlorophyll dan spirulina. Lalu banyak-banyak minum
air putih. Satu jam kemudian, minum nutiburst + maxi protein. Setelah itu minum air putih lagi, yang banyak.
Sebelum tidur jam 21.00 atau 22.00 aku minum dua bungkus ProArgy-9 plus
dicampur air 500 cc.
Satu hari pertama, aku merasa agak
lemas. Tapi hari selanjutnya tubuh sudah mulai bisa menyesuaikan. Aku tidak
merasa lemas lagi, aktivitas pun bisa berlangsung seperti biasa.
Hari ke 6 dan 7
Bangun pagi saat perut masih kosong,
aku minum 500 cc air putih dicampur 2 bungkus ProArgy-9. Lalu banyak minum air putih. Jam 9 atau jam
10, 3 butir kapsul spirulina diminum bersama 1 sendok makan chlorophyll yang
dilarutkan ke dalam segelas air.
Saat tiba waktunya makan siang,
aku yang sudah kangen makan makanan
padat merasa “kalap”. Rasanya semua makanan ingin dimakan. Lalu aku ambil nasi
dan lauk yang banyak, padahal seharusnya makan hanya setengah dari porsi
biasanya. Tapi ternyataaa...perutku tak sanggup menghabiskan semua makanan itu,
yang habis memang hanya setengah porsi saja. Selama 5 hari puasa, saat buka dan
sahur hanya minum makanan cair dan
kapsul tampaknya membuat lambungku mengecil. Haha...
Hari ke 8 sampai 12
Bangun tidur saat perut masih kosong,
aku minum 2 bungkus ProArgy-9 dicampur air 500 cc. Pukul 10, saatnya ngemil
liquid chlorophyll dan 3 kapsul spirulina.Jam 12.00, makan siang minum
nutriburst + maxi protein. Pukul 15.00 ngemil liquid chlorophyll dan spirulina
lagi. Lalu jam 19.00 makan malam segelas nutriburts+maxi protein, terakhir
sebelum tidur pukul 22.00 minum 2 bungkus proArgy -9 lagi.
Mulanya aku tak terlalu memperhatikan
tubuhku, baru sadar telah ada perubahan saat iseng mencoba baju-baju lama.
Banyak yang sudah muat kembali. Berat badan pun berangsur turun disertai ukuran
pinggang yang mengecil, lingkar lengan dan lingkar paha mengecil.
Di hari ke -12 suamiku, si Akang, pulang dari lokasi
kerjanya di Selat Malaka. Tampaknya dia melihat
perbedaan nyata yang terjadi pada penampilanku.
“Di kemanakan pipi chubby Neng tempo
hari? Kok sekarang wajahnya lebih tirus?” Ujar Akang sumringah sambil
mencubit-cubit pipiku.
“Sudah lama tidak lihat Neng pakai
baju ini, kenapa selama ini tak pernah
dipakai?” Tanyanya mengomentari baju yang kukenakan. Aku tertawa-tawa.
Selama ini baju yang kubeli 3 tahun
lalu hanya tersimpan di lemari, terakhir kupakai tahun 2011 saat liburan ke
Eropa, dan sekarang baru muat lagi.
Hari ke 13-14
Hari ini aku mendampingi suami rawat
inap di RS Advent Bandung untuk teraphy rehabilitasi medik. Saat bangun pagi ketika
perut masih kosong, aku minum 500 cc air putih dicampur 2 bungkus ProArgy-9.
Lalu banyak minum air putih.
Satu jam kemudian aku minum
nutriburst dan maxi protein dicampur 500 cc air putih sebagai sarapan pagi.
Jam 9 atau jam 10, 3 butir kapsul
spirulina diminum bersama 1 sendok makan chlorophyll yang dilarutkan ke dalam
segelas air.
Dua hari ini aku boleh makan siang.
Senangnya di kantin RS Advent Bandung tersedia makanan sehat menu vegetarian
yang memang sangat cocok untuk program detox yang sedang aku jalani. Aku makan
siang dengan menu nasi merah, sate jamur,
sayuran dan telur. Dengan porsi yang tak banyak, perutku sudah terasa
kenyang.
Lalu sekitar jam 15, aku mengkonsumsi
clhorophyll dan spirulina untuk cemilan sore. Malam harinya kembali minum
nutriburts dan maxi protein.
Sebelum tidur jam 22.00 aku minum
ProArgy-9 dicampur 500 cc air putih.
Hari ke-15-20
Pola makan sama seperti hari ke
8-12. Bangun tidur, langsung minum
ProArgy-9. Sekitar satu jam kemudian makan pagi dengan menu minuman shake
berupa air putih 500 cc dicampur 2 scoop nutriburst dan 2 scoop maxi protein.
Jam 9 atau 10 minum air putih
dicampur 1 sendok liquid chlorophyll dan 3 butir kapsul spirulina.
Makan siang jam 12 kembali minum shake
nutriburst dan maxi protein. Cemilan sore , liquid chlorophyll dan spirulina 3
kapsul dikonsumsi jam 15.00.
Lalu malam minum shake lagi, sebagai
pengganti makan malam. Dan terakhir sebelum tidur pukul 21.00 ata 22.00 minum
ProArgy-9.
Di akhir masa detox, total
pengurangan berat tubuhku sejumlah 5 kg. Tapi tampaknya yang terkikis adalah
lemak tubuh. Lingkar lengan berkurang, lingkar perut berkurang, lingkar paha
mengecil dan wajah yang chubby menjadi lebih tirus.
Terakhir mengenakan baju berukuran S ini di tahun 2011 saat liburan ke Eropa. |
Ukuran pakaian yang
biasanya L berubah jadi M bahkan untuk merk pakaian tertentu ukuran S kembali
muat. Stamina tubuh meningkat, aku tak gampang lelah. Meskipun bangun dini hari
lalu tidur malam agak larut aku tidak lemas dan mengantuk. Secara keseluruhan
terasa perbedaan sebelum dan sesudah proses detox. Hanya saja aku belum sempat
check darah kembali untuk mengetahui kadar lemak yang terdapat di liver apakah
sudah berkurang atau belum. Kalau sudah check darah, tulisan ini akan aku
update dengan laporan hasil test darah.
Sebelum Detox, foto ini menuai komentar-komentar bernada " Ndut ya..." ketika ku posting di FB. |
Foto diambil tanggal 26 Oktober 2014, 4 hari setelah program detox selesai |
Demikianlah pengalamanku menjalani
detox selama 20 hari, teman-teman. Sekarang yang harus aku lakukan adalah menjaga tubuh agar
tidak kembali terbebani lemak-lemak dan racun yang bisa menimbulkan berbagai
penyakit. Semoga aku bisa istiqomah untuk tidak menuruti nafsu makan semata, tidak
lagi berlebihan memanjakan lidah dan berlaku zalim pada organ-organ tubuh yang
lain. Semoga aku bisa lebih selektif memilih makanan, yang sehat dan bermanfaat
buat tubuh, karena menjaga tubuh tetap sehat adalah wujud rasa syukur
kepadaNya. Begitu kan?
Assalamu'alaikum wr wb:
BalasHapusTerimakasih untuk sharingnya. Sangat supportive bagi saya yang sedang menjalani smart detox. Hari ini adalah hari ke 7 saya melaksanakan program smart detox yang rencananya dengan pola 2 - 5 - 2 sampai 20 hari. Berat badan sudah turun sekitar 2+ kilo, pakaian sudah mulai terasa longgar-longgar. Tapi tadi pagi ketika, maaf, BAB kok rasanya ada yang licin-licin seperti lemak. Apakah Bu Juli juga merasakan hal seperti itu?
Wassalam,
Kunrat Wirasubrata