“Rafif, ini nasi dan nuget
dagingnya.” Aku mengangsurkan sepiring nasi dengan tumis brokoli dan nuget
daging ke hadapan Rafif.
Jagoanku itu mengerucutkan bibirnya. Sesaat
dipandanginya piring itu tanpa minat.
“Gak mau nuget. Yang lain saja.”
Tukasnya. Lalu ia berlari ke ruang keluarga meninggalkan aku yang garuk-garuk
kepala.
Kemarin dia sangat antusias makan
nuget daging buatanku. Tapi hari ini berubah lagi.
“Jadi bagaimana ini, sudah terlanjur buat
nuget daging sekalian banyak.” Pikirku bingung.
Aku membawa sebagian nuget
daging ke dapur dan kupotong-potong
berbentuk dadu. Lalu kuhaluskan 4 buah tomat dengan blender, diberi sedikit
air. Beberapa siung bawang putih kucincang kasar, lalu ditumis. Sedikit tambahan minyak wijen, saos tiram, oregano dan lada halus membuat aroma bumbu tercium sedap. Setelah itu tomat yang
sudah dihaluskan dituang ke tumisan bumbu. Kumasak hingga mendidih. Aku menambahkan garam, gula pasir secukupnya dan irisan daun bawang. Lalu potongan dadu
nuget daging dicampurkan, diaduk sebentar hingga bumbu meresap. Beres.
Ketika piring nasi dengan tumis
brokoli dan dadu nuget masak tomat itu kusodorkan, Rafif
melahap makanannya hingga tandas.
Horee...!
Jadi ibu harus pandai cari alternatif
mendaur ulang makanan, karena seringkali anak-anak berubah selera semau-maunya.
Mendaur ulang makanan juga dilakukan untuk menghindari membuang makanan
sia-sia. Lebih baik menghindari sesuatu yang mubazir, sekaligus mengasah
kreativitas di dapur.
Mendaur ulang sebenarnya sederhana
saja. Bisa dengan menambah bumbu , menjadikannya makanan berkuah, mengukus, dan
lain-lain. Cara paling sederhana yang bisa dilakukan adalah mengubah penampilan
makanan untuk membangkitkan selera
anak-anak.
Berikut ini cara yang biasa aku
lakukan untuk mendaur ulang makanan.
1. - Nuget
Aku biasa membuat sendiri nuget ayam,
atau nuget daging. Sekali buat biasanya satu loyang segi empat ukuran 20 cm x 20 cm. Bila dipotong-potong bentuk segi
empat bisa dapat banyak, biasanya kalau di konsumsi terus, habis dalam 3 hari. Cara
paling mudah mendaur ulang adalah dengan mengubah penampilan nuget. Kadangkala
anak-anak hanya bosan melihat bentuknya yang itu-itu saja. Nuget yang berbentuk
segi empat itu aku lumat-lumat hingga berbentuk lonjong. Setelah itu baru
dilumuri telur. kalau mau dilumuri juga dengan tepung roti, lalu digoreng. Beri
tusuk sate pada nuget sehingga penampilannya
mirip sate pentol.
Nuget yang diubah penampilannya seperti sate pentol |
Aku pernah menyulap nuget daging
menjadi dadar. Caranya nuget dihaluskan,
ditumbuk dengan cobek. Setelah itu
kuberi beberapa butir telur ayam, bawang merah dan bawang cincang, sedikit garam dan irisan daun
bawang. Lalu dengan panci teflon adonan ini kumasak dengan minyak sedikit. Jadilah
telur dadar nuget daging.
Sushi isi nuget |
Cara lainnya bisa dengan menambahkan
kuah tomat seperti yang kusebutkan diatas. Bisa juga ditumis dengan kecap, ditumis dengan saos tiram atau saos teriyaki bersama
tahu goreng. Selain itu nuget dipotong panjang-panjang, digoreng , lalu
dijadikan isi sushi. Cara lain yang juga gampang adalah mencampur nuget dalam
bumbu nasi goreng. Pernah juga aku bikin pempek isi nuget, dan waktu itu sukses
membuat anak-anak menghabiskan hasil kreasiku.
2. - Nasi
Mendaur ulang sisa nasi yang termudah
adalah dengan membuat nasi goreng. Mulai nasi goreng ayam, nasi goreng udang,
nasi goreng nanas dan masih banyak lagi sesuai selera.
Cara lain adalah dibuat menjadi dadar.
Nasi dicampur bumbu bawang merah, bawang putih daun bawang, daging giling atau
irisan sosis, lalu tambahkan telur. Aduk rata lalu di dadar dengan panci teflon atau bisa juga
dikukus di loyang.
Ada lagi cara lain mendaur ulang
nasi, yaitu dibuat pempek. Hehehe... Secara dulu lama tinggal di Palembang, bukan cuma dari ikan dan sagu, nasi pun bisa dijadikan pempek. Resep pempek nasi bisa di lihat di postinganku klik di sini
3. -. Ayam.
Biasanya ayam aku olah dengan memberi
bumbu lalu diungkep. Sewaktu anak-anak minta ayam goreng, ya tinggal digoreng.
Bisa digoreng begitu saja atau digoreng tepung.
Mendaur ulang ayam juga gampang. Di
suwir-suwir atau dipotong-potong kecil, ayam langsung bisa dijadikan taburan soto,dicampurkan ke
sup, atau dimasukkan ke nasi goreng.
4. - Sup atau Sayur Berkuah
Anak-anak suka sup. Pernah selama 5
hari mereka tak bosan minta dimasakkan sup ayam kampung. Hari keenam, sup itu
tak ditoleh lagi. Lalu aku masukkan susu, dan jagung yang diblender ke dalam
sup sehingga tampilannya mirip sup cream jagung. Hasilnya? Langsung tandas diserbu
anak-anak.
Sayur Bayam dengan getas ikan tenggiri |
Pernah ada sisa tumisan sawi dan teri
yang sedikit berkuah. Kutambahkan soun kedalamnya. Lalu aku beri beberapa butir
telur. Adonan dimasukkan ke loyang lalu dikukus. Hasilnya dipotong-potong dan disajikan
di piring. Bukan dijadikan lauk, hasil
kreasiku malah habis jadi cemilan anak-anak.
5. - Daging
Bila lebaran tiba, sering kali banyak
sisa rendang atau kari daging, baik daging sapi maupun daging kambing. Aku
biasanya mendaur ulang kari itu dengan
mencampurkannya ke dalam kuah martabak telur bumbu kari yang resepnya bisa
dilihat di sini.
Daging bisa juga di masukkan ke dalam
campuran nasi goreng, atau dijadikan isi risoles. Bisa juga digoreng sebagai
isi kulit pangsit dan dijadikan cemilan.
6. - Snack
Beberapa hari yang lalu aku menemukan
seperempat bungkus getas ikan tenggiri dari Bangka. Makanan itu cemilan yang
digemari anak-anak. Sayang sekali getas sudah melempem, tak garing lagi karna
dibiarkan di udara terbuka. Aku masukkan getas itu ke dalam rebusan sayur bayam
dan jagung. Aku beri sedikit minyak wijen. Rasa getas yang gurih menjadikan
sayur bayam terasa lebih greget. Getas itu menjelma mirip tekwan.
Biskuit sisa cemilan anak-anak bisa di daur ulang menjadi bola-bola coklat.
Caranya biskuit di tumbuk kasar, campurkan dengan coklat masak yang sudah
dicairkan. Aduk rata. Lalu di bentuk bulat-bulat dan gulingan di atas meses.
Sedikit kreativitas bisa mengubah hal
yang mubazir menjadi sesuatu yang bermanfaat. Let’s be creative moms!
3 komentar:
Keren dan bermanfaat banget resepnya buat saya yg pemalas ini mbak.. Salam kenal! :)
Sepakaat sangat bermanfaat tulisan ini, di mana kreativitas ibu bermain di sini agar anak mua makan . Terimakasih ilmunya Mbak
Bermanfaat banget resepnya, terimaksih yaa mbka, salam kenal
Posting Komentar