Hanya tinggal dalam hitungan jari, Idhul Adha akan tiba. Saat-saat
menjelang hari raya itulah terbuka kesempatan untuk melaksanakan ibadah kurban.
Sudah selayaknya umat Islam
bersemangat menjalankan sunnah nabi Muhammad SAW untuk berkurban. Demikian
istimewanya berkurban sampai nabi Muhammad bersabda,” Tidak ada amal yang lebih
utamapada hari-hari tasriq selain berkurban. “ Para sahabat berkata,” Tidak
juga jihad?” Beliau menjawab,”Tidak juga jihad. Kecuali seseorang yang keluar
dari rumahnya dengan mengorbankan diri dan hartanya (di jalan Allah) lalu dia
tidak kembali lagi (HR Bukhari ).
Bahkan dalam Al Qur’an pun umat
Islam diperintahkan untuk melaksanakan
kurban seperti pada ayat berikut ini :
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Maka dirikanlah
shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.” (QS. Al-Kautsar: 2)
Bagi yang mampu berkurban, tak
ada alasan untuk tak melaksanakannya. Sibuk? Tak punya waktu memilih sendiri
hewan kurban? Tak sempat mengurusi segala hal untuk pelaksanaan kurban? Atau tinggal di luar negeri dimana muslim di negara itu golongan minoritas? Tinggal di tempat di mana tak dapat ditemukan panitia yang menyelenggarakan pemotongan hewan kurban? Itu
bukan alasan.
Di zaman modern seperti sekarang ini, solusi melaksanakan ibadah pun makin kreatif dan
praktis. Super Gizi Qurban, sebuah program
tahunan yang dilaksanakan lembaga Yatim Mandiri menawarkan solusi yang praktis,
syar’i, tepat sasaran, bermanfaat dan berkah bagi muslim yang ingin berkurban.
Caranya bagaimana? Hanya dengan
mentransfer dana ke rekening Mandiri no 140 000 311 770 3 atas nama Qurban
Yatim Mandiri sebesar Rp. 12.600.000,- untuk satu ekor sapi, atau Rp.
1.800.000,- untuk 1/7 ekor sapi. Super praktis, mudah dan sesederhana itu. Urusan selesai.
Selanjutnya lembaga Yatim Mandiri
akan melaksanakan penyembelihan hewan kurban. Apakah cara berkurban ini tidak
melanggar syariah? Yatim Mandiri melaksanakan pemotongan hewan kurban sesuai
syariah. Hewan yang dipilih adalah hewan
yang sehat dan memenuhi kriteria hewan kurban. Penyembelihanpun dilaksanakan
pada hari Idhul Adha dan hari tasriq.
Setelah daging kurban disortir,
lalu dilakukan pengolahan daging menjadi
sosis. Pengalengan sosis dilakukan dengan ketentuan satu ekor sapi menghasilkan 450 kaleng sosis dengan berat
masing-masing sekitar 325 gram. Lalu sosis didistribusikan kepada anak-anak
yatim di seluruh pelosok negri.
Mengolah daging kurban dan mengemasnya
dalam kaleng dengan standar Halal MUI
dan dibawah pengawasan BPOM menjamin daging kurban higienis dan awet sampai 2
tahun. Daging kurban dalam kemasan ini kemudian didistribusikan sepanjang tahun
ke pelosok-pelosok negri dengan terencana dan efektif.
Program ini ditujukan untuk
peningkatan gizi anak yatim dhuafa. Selain itu korban bencana alam pun menjadi
sasaran distribusi sosis kaleng ini karena praktis. Daging qurban bisa langsung
dimakan atau di masak dulu.
Siapa pun yang berkurban Insha
Allah akan menuai berkah pahala balasan dari Allah. Seperti disebutkan dalam hadits berikut ini :
مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلًا أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ دَمٍ وَإِنَّهُ لَيَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَشْعَارِهَا وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ
“Tidak ada satu amalan
yang dikerjakan anak Adam pada hari nahar (hari penyembelihan) yang lebih
dicintai oleh Alah 'Azza wa Jalla daripada mengalirkan darah. Sungguh dia akan
datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, kuku dan rambutnya.
Sesunggunya darahnya akan sampai kepada Allah 'Azza wa Jalla sebelum jatuh ke
tanah… ” (HR. Ibnu Majah dan al-Tirmidzi, beliau menghassankannya)
Dan sabda beliau ketika di tanya
apakah sembelihan ini, maka beliau menjawab, “Tuntunan ayah kalian Ibrahim.”
Mereka bertanya, “Apa bagian kita darinya/apa pahala yang akan kita dapatkan?”
Beliau menjawab, "Setiap helai rambut, akan dibalasi dengan satu
kebaikan.” Lantas mereka bertanya, "Bagaimana dengan bulu (domba)?” Maka
beliau menjawab, "Setiap bulu juga akan dibalas dengan satu kebaikan.”
(HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi, beliau menghasankannya).
Bagi muslim dan muslimah yang
mampu, tunggu apa lagi? Mumpung masih ada waktu, segerakanlah! Cara apapun yang
dipilih, baik cara yang biasa atau cara yang super praktis, semoga menghantarkan
pelakunya semakin mendekat kepada Allah SWT.
Lebih praktis enggak mubadzir daging kurbannya, dan bisa meluas manfaatnya :D
BalasHapusInovasi yang patut diacungi jempol
BalasHapusInovatif banget ini mak...
BalasHapusKemudahan berqurban.. ^^
BalasHapusjaman sekarang udah banyak cara untuk berkurban ya, Mak.
BalasHapusGa perlu ribet cari sendiri, skarang sing penting niat dan ada rejekinya. Insha Allah banyak jalannya.
Tfs, Mak
sosis kesukaan anak-anak tuh, dengan berqurban seperti ini jadi memudahkan dalam pendistribusian
BalasHapus