Seiring dengan usia pernikahan
kami yang memasuki tahun ke 16, aku dan suami merasakan hubungan kami semakin
nyaman. Kami semakin saling memahami dan mendukung. Merasa tentram bila
bersama, merasa rindu bila berjauhan,
dan merasa saling melengkapi satu sama lain. Begitu banyak nikmat dan
karunia yang patut disyukuri sepanjang perjalanan kami mengarungi hidup
bersama. Satu hal penting yang sama-sama selalu kami jaga adalah menjalin
kemesraan. Ritme pekerjaan suami yang selama 2 minggu bekerja jauh di
Selat Malaka dan 2 minggu libur di rumah justru
membuat kami bisa memanfaatkan waktu bersama menjadi lebih berkualitas.
Saat suami libur, kami sering melakukan
kegiatan berdua. Bagaimana dengan anak-anak? Tentu saja selalu ada waktu buat
mereka, tetapi seiring pertumbuhan anak-anak yang makin besar, mereka kini
memiliki kegiatan masing-masing. Seringkali mereka tidak mau diajak pergi
bersama-sama kami karena punya acara sendiri dengan kawan-kawannya. Ya,
anak-anakku sudah memasuki masa senang bersosialisasi dengan teman-teman.
Hal yang paling kami suka adalah
merancang kegiatan berdua. Kegiatan yang
sebenarnya sederhana saja, kegiatan biasa yang umum dilakukan orang-orang,
misalnya nonton film di bioskop, jalan-jalan atau kegiatan yang bisa dilakukan
di rumah saja. Intinya tidak perlu terlalu pusing memikirkan kegiatan ini-itu,
yang penting bisa dilakukan berdua dan merasa senang untuk melakukannya.
Nah, apabila teman-teman pernah
merasakan suasana yang membosankan dengan pasangan dan ingin mendapatkan
kembali kemesraan seperti awal pernikahan, beberapa kegiatan yang kami lakukan
di bawah ini mungkin bisa dicoba.
Belanja
Sebenarnya kami tidak termasuk
pasangan yang hobi berbelanja, tapi kadangkala rencana kegiatan bersama yang
kami rancang membutuhkan bahan atau perlengkapan tertentu yang mau tidak mau
harus kami siapkan. Misalnya saja untuk mencoba satu menu masakan, kami akan
berbelanja bahan-bahannya bersama. Atau saat akan melakukan touring dengan
motor, kami butuh perlengkapan safety
riding seperti helm, jaket, ankle-elbow-knee protector, jas hujan, sepatu boot
dan lain-lain. Perlengkapan ini kami siapkan bersama dengan melihat daftar yang
sudah disiapkan, saling mengingatkan supaya tidak ada yang terlupa. Disamping
menonton di bioskop, suamiku juga senang nonton film-film baru dari DVD, aku sering menemaninya
berbelanja film-film yang bagus dan ikut menontonnya. Kami juga sering
berbelanja bulanan di Supermarket untuk kebutuhan sehari-hari. Rasanya lebih
asyik berbelanja bersama suami, karna sudah ada pembagian tugasnya. Aku yang
membayar, dan suami yang mengangkut barang-barang belanjaannya. Hehehehe...
Masak
Pempek telur, salah satu makanan kesukaan aku dan suami yang sering kami masak bersama-sama
Pada dasarnya aku dan suami
sama-sama suka makan dan juga suka masak. Satu hal yang aku kagumi dari suami,
dia pinter masak. Kalau ada ide untuk memasak suatu makanan, kami berdua mulai
dengan berbelanja bahan-bahannya sesuai dengan daftar yang sudah kami siapkan.
Setelah itu barulah terjun ke dapur, meracik bumbu dan masak bersama. Biasanya
kami berbagi tugas, misalnya saja untuk membuat masakan kegemaran kami yaitu
martabak telur kuah kari, pembagian tugasnya adalah ; suamiku yang membuat
martabak telurnya sedangkan aku yang membuat membuat kuah karinya. Tapi
menggoreng martabaknya kami lakukan berdua. Bagian yang paling menyenangkan pada
kegiatan memasak ini adalah saat menikmati hasil masakan kami bersama anak-anak.
Olahraga
Olahraga bersama bisa juga
menjadi kegiatan yang mengasyikan. Saat suami libur, hampir setiap hari kami
berdua fitness di gym. Suamiku bertindak
sebagai personal trainer yang mengajari dan mengawasi aku, terutama untuk
kegiatan angkat beban dengan alat. Dia memberi contoh bagaimana gerakan
mengangkat beban dilakukan. Pengetahuan tentang bagaimana gerakan yang benar
sangat penting supaya terhindar dari cedera otot. Setelah selesai melakukan
angkat beban dan jalan atau lari di teadmill, kami melakukan peregangan otot
bersama.
Selain di gym, kami juga sering
jogging atau jalan pagi di lingkungan tempat tinggal kami. Udara yang sejuk,
pemandangan cantik gunung Salak dan Pangrango serta kondisi jalan yang bagus
membuat kegiatan jalan santai menjadi menyenangkan. Sambil jalan pagi, kami
bercanda dan membicarakan hal-hal yang ringan. Acara jalan pagi biasanya ditutup
dengan makan bubur ayam di warung Saung Abah di dekat rumah. Maknyuss.
Menulis
Bila sedang ingin dirumah saja,
kami juga suka menulis. Ide tulisan bisa
datang dari aku atau dari suami, atau dari hasil kegiatan berdua . Kegiatan
menulis ini kami lakukan sendiri-sendiri, tapi setelah selesai hasilnya kami
koreksi secara silang. Artinya, tulisanku akan di edit oleh suami, dan tulisan
suami akan aku edit. Setelah selesai saling mengkoreksi, kami diskusikan lagi
sampai dapat hasil tulisan yang kami anggap sudah layak. Selain saling
mengkoreksi, tak jarang kami saling mengkritik hasil tulisan masing-masing.
Suamiku adalah kritikus paling kejam dan paling tega memberi komentar pedas. Di
awal-awal pernikahan aku sering terkaget-kaget dengan kritikannya, tapi
sekarang aku sudah faham. Kritikannya itu justru adalah pendapat paling jujur
yang dilakukan oleh orang terdekat tanpa basa-basi. Tujuannya untuk kebaikanku
sendiri. Sangat menyenangkan bila hasil tulisanku bisa dimuat di majalah, atau
mendapat hadiah dalam kompetisi menulis, karena semua tak lepas dari peran
suamiku sebagai editornya.
Blusukan
Tidak jarang di sore hari kami
naik motor berkeliling Bogor, blusukan tanpa arah yang jelas, masuk ke
jalan-jalan kecil yang belum pernah dilalui, menyusuri perkampungan, melewati
jalan-jalan yang membelah persawahan, lalu mampir ke warung kecil dipinggir
jalan untuk menikmati kuliner kampung. Sering juga mampir ke toko-toko kecil di
pinggir jalan, misalnya toko penjual burung. Melihat-lihat burung-burung cantik
yang dijual, lalu ngobrol dengan pemilik toko atau pengunjung lain. Suamiku
lumayan banyak pengetahuannya tentang unggas, sehingga obrolan bisa nyambung
dengan komunitas pecinta burung dan ayam. Dari pedagang-pedagang kecil
dipinggir jalan itu banyak hal yang kami dapatkan, hikmah tentang kegigihan
mereka, kesulitan hidup, dan harapan mereka dimasa depannya.
Dari acara blusukan ini, banyak
juga manfaat yang bisa didapat. Kami jadi tahu berbagai jalan pintas menuju
tempat-tempat di Bogor. Lalu tak jarang selama blusukan itu menemukan lokasi
toko yang mungkin suatu hari nanti akan berguna, misalnya kami jadi tau lokasi
toko-toko accesories tas, laundry yang tarifnya lebih murah, toko penjual frame
dan lukisan yang letaknya agak tersembunyi tapi harganya jauh lebih murah
daripada toko lain, dan lain-lain.
Acara blusukan ini bukan hanya dilakukan di
Bogor. Bahkan saat kami mudik ke Palembang, suamikupun suka mengajak aku
blusukan ke tempat-tempat “bersejarah”, alias tempat-tempat yang menyimpan
kenangan masa kecilnya. Dia mengajak aku bertemu teman-teman lamanya, lalu
mengunjungi tempat-tempat dia bermain saat masih kecil, jajan makanan yang dulu
sering dimakannya, dan lain-lain. Hal ini cukup menyenangkan buatku, karena
rasanya seperti mengenal dirinya lebih jauh, sampai ke masa kecilnya.
Berburu Kuliner Unik dan Enak
Kadangkala kami browsing tentang
kuliner unik dan enak . Kami catat
alamatnya, lalu kami datangi tempatnya. Selain mencicipi masakan yang
direkomendasikan, tentu saja makanannya di potret, lalu diposting di sosial
media atau di blog untuk memberi informasi bagi pembaca blog maupun teman-teman
di sosial media. Info tentang kuliner enak bukan hanya dari internet , tapi
bisa juga dari teman, atau dari acara kuliner yang ditayangkan di televisi.
Berburu kuliner ini tidak selamanya memuaskan, karena kadangkala kuliner yang
direkomendasikan ternyata tidak cocok dengan selera kami. Tapi ya tidak
apa-apa, karena sebenarnya letak asyiknya adalah saat proses berburu itu
sendiri. Hehehehe...
Touring
Kami juga sering melakukan touring
dengan motor besar menempuh jarak yang cukup jauh. Misalnya ke Jogjakarta, Banten, Bandung, Sukabumi, Pangandaran, Kuningan
- Jawa Barat, dan lain-lain. Touring berdua adalah pengalaman yang sangat
menyenangkan bagi kami. Sepanjang perjalanan kami berbagi tugas. Aku memegang
alat penunjuk arah (GPS) dan memberi aba-aba pada suami untuk berbelok sesuai
petunjuk dari GPS. Sementara suamiku berkosentrasi mengendarai motor. Sesekali
bila kami menemui tempat dengan
pemandangan yang indah, kami berhenti untuk berfoto. Atau bila sudah terasa
lelah, kami berhenti di rumah makan atau warung untuk minum minuman hangat,
makan dan beristirahat sejenak. Bila waktu shalat tiba, kami shalat di masjid
yang kami temui di jalan. Perjalanan bisa jadi kurang menyenangkan bila hujan
turun. Kami harus berhenti untuk mengenakan jas hujan yang selalu kami bawa. Kalau
hujannya tidak terlalu deras, kami tetap melanjutkan perjalanan. Tapi bila
hujannya sangat deras sehingga mengganggu jarak pandang, ditambah lagi bila
kondisi jalan yang dilalui kurang baik, ramai kendaraan-kendaraan besar dan
sebagainya, maka kami memilih berhenti dulu untuk berteduh. Bagaimanapun safety
riding harus diutamakan.
Untuk jarak jauh seperti ini,
tentu kami harus menginap karena perjalanan yang panjang membuat kami lelah. Berada
di tempat yang indah berdua dengan suasana
yang lain dari biasanya seperti membangkitkan energi baru bagi kami berdua.
Hunting Foto
Suamiku memiliki hobi
photography, dan aku senang bila di foto. Jadi klop. Hehehe...Kami suka mencari
lokasi-lokasi yang bagus untuk pemotretan. Senangnya tinggal di Bogor ini salah
satunya adalah tak perlu repot jauh-jauh mencari lokasi untuk berfoto, cukup
dilingkungan sekitar saja, atau jalan sedikit misalnya ke Kebun Raya Bogor, ke
Puncak, atau ke objek wisata yang ada dilingkungan Bogor, sudah tersedia pemandangan
indah.
Hunting foto juga kadangkala kami
lakukan di luar Bogor, kadangkala digabung dengan kegiatan touring. Meskipun
aku suka difoto, tapi objek pemotretan bukan melulu tertuju padaku melainkan
beragam hal unik yang ditemui, misalnya landscape dan human interest.
Suamiku selain jadi
photographernya, juga bertindak sebagai pengarah gaya. Repotnya, kalau kami
ingin berfoto berdua, suamiku harus rela bercapek2, setting kamera yang
diletakkan di tripod, lalu lari ke titik pemotretan, kemudian bergaya sambil
pencet remote agar camera “menjepret” aksi kami. Seru....!
Selain kegiatan itu, kami masih
punya beberapa rencana kegiatan bersama yang ingin kami wujudkan dalam waktu
dekat. Misalnya, kami ingin melakukan safari masjid, yaitu mengunjungi masjid-masjid
cantik dan berarsitektur unik, lalu shalat disana. Kami juga ingin punya
kesempatan jalan-jalan ke luar negeri berdua karena selama ini anak-anak selalu
protes bila kami akan pergi berdua saja. Sehingga sejauh ini suami selalu
mengalah untuk menemani anak-anak di rumah saat aku jalan bersama teman-teman
untuk melihat pemandangan di negeri orang. Satu-satunya kesempatan berada di
luar negeri bersama yang pernah kami lakukan adalah saat menunaikan ibadah
haji. Namun walaupun tujuan utamanya untuk beribadah tetapi tetap saja kami
bisa mendapatkan keindahan dan kebersamaan saat berada di sana.
Demikianlah, sekedar sharing untuk melakukan kegiatan asyik bersama pasangan. Menjaga hubungan harmonis
dengan pasangan dalam jangka waktu yang lama
tentu bukan hal yang sepele. Kata orang, kunci awetnya pernikahan adalah
kemampuan menjalin kekompakan, kedekatan dan persahabatan dengan pasangan.
Menjaga cinta ibarat menjaga nyala api agar tidak cepat padam, perlu usaha dari
kedua belah pihak. Sepanjang pengalamanku, kegiatan-kegiatan bersama yang dilakukan dengan kompak bisa memperkokoh
cinta dan kemesraan bersama pasangan. Tidak percaya? Coba deh!
4 komentar:
Kereennn...inspiring...
Sangat bermanfaat dan menginspirasi :)
Mbak dewiiiii keren banget touring bareng :D
Semenjak ada Housepro Services tidak perlu khawatir lagi untuk urusan rumah tangga, harga sangat terjangkau dan kualitas standar bintang 5 !! Untuk info lebih detail check our website www.houseproservices.com atau telp ke 021-7206276
Posting Komentar