Laman

Senin, 02 Maret 2009

Ke Bogor Lagi (2)

Senin, 23 Februari 2009

Dari Pagi, anak-anak sudah ribut kepingin berenang. Setelah sarapan di Taman Kencana, kami berangkat menuju Bogor Nirwana Residence (BNR). Cuaca cerah membuat pemandangan Gunung Salak dan Pangrango yang menjadi latar belakang kompleks BNR makin terlihat cantik.



Begitu tiba di Club House dekat rumah, Anin dan Dea langsung berlarian ke arah kolam renang. Mereka langsung melakukan pemanasan dan stretching di pinggir kolam. Aku tertawa geli melihat Dea yang serius mengajari Teteh Aninnya cara melakukan strecthing yang benar. Kemudian mereka terjun ke air.Tapi Rafif tidak berminat berenang. Dia bermain, berlari-lari dengan riang di areal playground.




Aku, suami dan mami menikmati pemandangan cantik dan udara yang segar. Di dekat kolam renang, ada sungai buatan yang dilengkapi dengan air terjun mini yang cantik. Suara air mengalir menyejukkan hati.




Ketika aku naik ke lantai dua gedung Club House, pemandangan makin terlihat cantik. Suamiku duduk di sofa yang nyaman dan mulai membuka laptopnya. Suasana yang tenang membuat dia bisa menyelesaikan beberapa laporan untuk urusan kantor, tapi tak lama kemudian dia mulai menguap. Yaah... ngantuk deh!

Setelah puas berenang, aku memandikan anak2 dan kami pulang ke rumah. Sekarang saatnya bersih-bersih. Aku, suami dan mami berbagi tugas. Mami menyapu, aku ngepel, dan suami membersihkan kamar mandi. Senang rasanya melihat lantai yang bersih, meskipun lumayan capek mengerjakannya. Rumah ini terdiri dari 2 lantai, 4 kamar tidur+1 kamar tidur pembantu, dan 4 kamar mandi.

Meskipun sudah bersih, anak-anak menolak tidur di rumah baru. Mereka protes karena belum ada TV-nya. Akhirnya kami mengantar anak-anak kembali ke hotel.


Selasa, 24 Februari 2009

Pagi yang cerah. Selasai sarapan kami menuju Bank untuk mentransfer sejumlah uang pembayaran pajak dan pengurusan surat-surat rumah ke rekening notaris dan sejumlah lainnya untuk melunasi rumah baru kami.

Rencana selanjutnya adalah mencari sekolah untuk Anin dan Dea. Setelah mengantar pakaian kotor ke laundry, kami langsung menuju ke rumah Kak Maman, sahabat suamiku. Istri Kak Maman, Ori akan mengantar kami ke SD Pertiwi, dimana anak-anaknya bersekolah.

Mendung tebal menggantung di langit Bogor ketika kami tiba di SD Pertiwi. Kami turun dan melihat-lihat area sekolah itu. Gedungnya biasa-biasa saja, tapi aku melihat fasilitasnya lumayan juga. Ada lab komputer, lab bahasa, musholla, ruang musik, perpustakaan, ruang UKS dan kantin. Di sebidang dinding, ada lemari besar hampir seluas dinding itu, penuh dengan piala yang pernah diraih para siswa berprestasi di SD ini.

Kami menemui kepala sekolahnya. Setelah mengutarakan maksud kedatangan kami, sang kepala sekolah menjelaskan persyaratan yang harus di penuhi untuk menjadi siswa di SD Pertiwi.

Hujan deras turun bagaikan ditumpahkan dari langit ketika kami melangkah keluar sekolah. Yah.. beginilah Bogor, namanya juga kota hujan. Apalagi saat ini memang sedang musim hujan. Aku sendiri suka dengan suasana hujan, terasa sejuk dan syahdu.

Acara selanjutnya adalah acara inti. Setelah mengantar Ori kembali ke rumahnya, kami kembali ke BNR. Mami dan anak-anak kami tinggalkan di rumah, dan kemudian kami menuju kantor pemasaran BNR. Tiba saatnya kami akan menanda tangani surat-surat rumah hingga resmilah kami menjadi pemiliknya.

Marketing Office BNR ditata dengan gaya minimalis modern, senada dengan sebagian besar konsep rumah di BNR. Beberpa maket rumah terpajang di dekat pintu masuk kantor dan juga di beberapa sudut ruangan. Dinding kantor di dominasi bahan kaca, sehingga aktivitas para karyawan dapat terlihat dari luar. Kami kemudian berkumpul di ruang yang lebih tertutup.

Setelah membacakan point-point penting, sang notaris mempersilahkan kami menanda tangani document dan surat-surat rumah. Setelah itu suasana jadi lebih akrab, tak ada lagi ketegangan dan kekakuan seperti pada saat pertama. Alhamdulillah, semuanya lancar!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar